Istilah KKM bagi mahasiswa tingkat akhir di UNSERA pastinya tidak asing lagi. Program SKS di semester 6 ini merupakan program wajib sebagai salah satu syarat kelulusan. Sebagai bentuk implementasi dari tridharma perguruan tinggi yang dasarnya tertulis pada point ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, KKM dirancang untuk menghubungkan mahasiswa dengan masyarakat, dengan tujuan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan mengembangkan kemampuan sosial mahasiswa. Lalu apa saja sih manfaat Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) ini untuk mahasiswa? yuk simak infonya! Menjalin Hubungan yang Erat dengan Masyarakat Program KKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat. Melalui kegiatan yang dilakukan, mahasiswa dapat membangun hubungan yang erat dengan masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan berkolaborasi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada. Mengaplikasikan Ilmu dan Keterampilan langsung di Masyarakat Dalam KKM, mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di kelas dalam situasi nyata. Misalnya, mahasiswa teknik dapat membantu masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur dan mahasiswa pendidikan dapat memberikan pendampingan pendidikan kepada anak-anak di daerah. Dengan demikian, mahasiswa dapat melihat bagaimana ilmu yang mereka pelajari memiliki dampak positif pada kehidupan sehari-hari. Mengembangkan Kemampuan Sosial dan Kemampuan Kerja Tim Partisipasi dalam program KKM juga membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan kerja tim yang sangat berharga dalam dunia kerja. Mahasiswa akan belajar berkomunikasi dengan masyarakat yang beragam latar belakang, belajar menghadapi tantangan bersama-sama dalam kelompok, dan belajar mengambil inisiatif serta tanggung jawab dalam proyek-proyek yang akan dilakukan. Semua ini akan menjadi modal berharga ketika memasuki dunia kerja nantinya. Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Kepedulian terhadap Masalah-Masalah Lingkungan KKM juga membantu mahasiswa untuk lebih sadar dan peduli terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa akan lebih memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini tentunya akan membangun kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, lingkungan, dan lain-lain. Dengan kesadaran ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agent of change yang aktif dalam masyarakat nantinya. Meningkatkan Pengalaman Pribadi dan Memperluas Jaringan Melalui interaksi dengan masyarakat, mahasiswa dapat belajar menghadapi berbagai tantangan, mengasah kemampuan adaptasi, dan memperluas jaringan sosial. Selain itu, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk belajar dari para pemimpin masyarakat dan tokoh lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga. Terdengar seru bukan? Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata. KKM tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga membawa dampak positif bagi perkembangan pribadi dari mahasiswa yang dapat berguna di dunia kerja.
Read MoreRaden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai R.A Kartini, merupakan sosok yang tak lekang oleh waktu. Meskipun hidup pada abad ke-19, pemikiran dan perjuangannya masih menjadi inspirasi bagi generasi masa kini. Kartini dikenal sebagai pelopor dalam perjuangan emansipasi wanita di Indonesia. Namun, warisan intelektualnya tidak hanya relevan untuk zamannya, tetapi juga memberikan teladan yang berharga bagi generasi masa kini. 1. Pendidikan sebagai Kunci Pembebasan Salah satu pesan penting yang ditinggalkan oleh R.A Kartini adalah pentingnya pendidikan bagi perempuan. Kartini meyakini bahwa melalui pendidikan, perempuan dapat membebaskan diri dari belenggu tradisi dan mencapai potensi penuh mereka. Pesan ini tetap relevan hingga saat ini, di mana pendidikan masih menjadi kunci utama untuk memerangi ketidaksetaraan gender dan memajukan perempuan dalam berbagai bidang. Generasi masa kini dapat mengambil teladan dari Kartini dengan menghargai dan memperjuangkan akses pendidikan yang sama bagi semua, tanpa memandang jenis kelamin. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, generasi ini dapat menjadi agen perubahan yang memastikan setiap individu memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang. 2. Kesetaraan dan Keadilan Sosial R.A Kartini juga mengadvokasi kesetaraan dan keadilan sosial. Beliau memperjuangkan hak-hak perempuan untuk memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik. Pesan ini penting bagi generasi masa kini yang masih dihadapkan pada berbagai bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan. Dengan mengambil teladan dari Kartini, generasi masa kini dapat terus memperjuangkan kesetaraan gender dan keadilan sosial dalam segala aspek kehidupan. Hal ini meliputi penegakan hak-hak perempuan, peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang politik dan ekonomi, serta pemberdayaan perempuan dalam berbagai sektor. 3. Aktivisme dan Keberanian Sebagai seorang aktivis sosial pada zamannya, R.A Kartini menunjukkan keberanian dan keteguhan hati dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Meskipun dihadapkan pada tantangan dan rintangan, Kartini tidak pernah mundur dalam misinya untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Generasi masa kini dapat mengambil inspirasi dari keberanian dan keteguhan hati Kartini dalam memperjuangkan perubahan sosial. Dengan menjadi agen perubahan yang aktif dan berani, generasi ini dapat melanjutkan perjuangan Kartini untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua. 4. Pemeliharaan Identitas Budaya Selain sebagai pejuang emansipasi wanita, R.A Kartini juga merupakan sosok yang memperjuangkan pemeliharaan identitas budaya Indonesia. Beliau mengangkat nilai-nilai tradisional Indonesia sambil tetap menuntut kemajuan dan perubahan yang positif dalam masyarakat. Generasi masa kini dapat mengambil teladan dari Kartini dengan memelihara dan menghargai warisan budaya Indonesia sambil terus berusaha untuk inovatif dan berkembang. Dengan demikian, generasi ini dapat memastikan bahwa nilai-nilai budaya yang berharga tetap terjaga sambil menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang terus berubah. Nah, Serapeeps, teladan R.A Kartini masih memiliki relevansi yang kuat bagi generasi masa kini. Melalui pendidikan, kesetaraan, aktivisme, dan pemeliharaan budaya, generasi kita dapat mengikuti jejak Kartini dalam memperjuangkan perubahan positif dalam masyarakat. Dengan mengambil inspirasi dari nilai-nilai dan perjuangan Kartini, generasi masa kini dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Read MoreHalo Serapeeps! Setuju nggak sih kalau literasi itu amat penting? Kayaknya kalau ditanya gini semua jawabnya bakal bilang penting banget, deh! Yap! Emang bener, literasi itu penting karena dampaknya yang besar bagi perkembangan diri dan juga lingkungan, apalagi lingkungan universitas! Literasi di lingkungan universitas menjadi salah satu aspek penting yang akan mendukung keberhasilan akademis. Literasi yang dimaksud bukan hanya sebatas membaca dan menulis tetapi juga mencakup kemampuan kritis dalam pemahaman, mengevaluasi, dan menggunakan informasi serta sumber daya yang ada. Mengapa Literasi di Universitas Penting? Ironinya, Indonesia menduduki 11 peringkat terbawah dari 81 negara. Tingkat literasi yang rendah, penyebab mendasar yang memiliki dampak sangat luas bagi kemajuan bangsa karena sebagian besar keterampilan dan pengetahuan yang lebih mutakhir diperoleh melalui kegiatan membaca. Salah satu cara menciptakan budaya literasi di lingkungan universitas adalah dengan cara menghidupkan perpustakaan karena di sanalah jendela dunia berada. Seperti halnya perpustakaan yang ada di Universitas Serang Raya, buku-buku dengan berbagai genre tersedia bahkan saat ini UNSERA sudah mempunyai digital library yang semakin memudahkan mahasiswa dan juga dosen untuk mengakses buku-buku yang ada. Yuk, hidupkan perpustakaan untuk menciptakan lingkungan universitas yang cerdas dan bermartabat! (Z)
Read MoreLulus adalah harapan setiap mahasiswa terlebih mahasiswa tingkat akhir dengan seabrek catatan-catatan revisian dari dosen pembimbing. Title sebagai mahasiswa tingkat akhir pasti ingin cepat-cepat kamu copot secepat mungkin karena kamu sudah mulai muak dengan tatapan mata dari adik-adik tingkat yang seolah-olah berkata,”Nih orang angkatan berapa sih, perasaan ada mulu di kampus kagak lulus-lulus.” Well, apapun itu, kamu tetap harus bisa memanfaatkan waktu kamu sebagai mahasiswa tingkat akhir yang produktif! Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir di sela-sela kesibukan. Persiapkan diri kamu setelah lulus nanti Saat kamu menjadi mahasiswa tingkat akhir, pergunakan waktumu untuk berfikir. Selain memikirkan tentang revisian skripsi, sebaiknya kamu juga memikirkan tentang hal-hal kecil yang akan kamu lakukan setelah lulus nanti. Jangan sampai setelah kamu lulus, kamu masih belum tahu kemana arah tujuanmu selanjutnya. Apakah ingin bekerja, berwirausaha, melanjutkan S2, atau ingin menikah saja. Walaupun title mahasiswa tingkat akhir kamu telah gugur setelah kamu lulus nanti, title selanjutnya yang akan menggantikan title mahasiswa tingkat akhir juga harus kamu pikirkan. Mencari informasi beasiswa S2 Kalau kamu berencana untuk melanjutkan kuliah kamu ke jenjang yang lebih tinggi, sebaiknya kamu sudah menggali dan mengumpulkan banyak informasi mengenai beasiswa-beasiswa yang diadakan oleh lembaga, instansi, maupun universitas tertentu sedini mungkin terlebih kalau kamu ingin study abroad. Agar kamu tidak melewatkan berbagai kesempatan emas tersebut, kamu harus rajin-rajin mencari informasi serta membuat target kapan kamu harus menyelesaikan studi kamu saat ini. Selain itu, kamu juga sudah memiliki setidaknya bayangan persyaratan-persyaratan berkas apa yang harus dipersiapkan. Ambil kelas kursus bahasa asing Sebagai mahasiswa tingkat akhir, bisa jadi kamu tidak terlalu sibuk untuk melakukan kegiatan perkuliahan karena seluruh nilai mata kuliah kamu sudah baik. Manfaatkan waktumu tersebut dengan mengikuti kursus bahasa inggris, mandarin, jepang, atau bahasa asing yang lain. Selain bermanfaat, dengan mengikuti kursus bahasa asing dapat mendukung kemampuanmu untuk melanjutkan sekolah S2 di negara yang kamu minati Dan bila kamu berniat untuk bekerja setelah lulus nanti, kursus bahasa asing juga dapat menaikkan score level kamu di poin bahasa asing yang kamu kuasai dan itu menambah poin tersendiri buat kamu. Apply di perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan magang untuk mahasiswa tingkat akhir Untuk urusan yang satu ini, kamu perlu mempertimbangkannya dengan teliti. Karena bukan suatu hal yang mudah membagi waktumu untuk revisian skripsi dan untuk bekerja di perusahaan yang telah menerimamu sebagai peserta magang. Konsekuensinya, kamu akan kehilangan beberapa waktumu untuk skripsi. Namun keuntungannya selain menambah uang saku, memiliki pengalaman magang memiliki poin tersendiri untuk kamu yang memutuskan untuk bekerja setelah lulus nanti. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan apabila kinerjamu bagus saat menjadi anak magang, kamu akan diangkat sebagai pegawai apabila kamu telah lulus nanti Quality time bersama teman-teman Momen-momen bersama teman dan sahabat semasa kuliah merupakan momen yang tak terlupakan. Jangan pernah melewatkan momen tersebut karena kamu terlalu sibuk dan fokus dengan laporan skripsimu. Berkumpul untuk sekedar melepas penat bersama teman-teman tidak ada salahnya. Asal kamu tahu seberapa besar porsi yang harus diberikan untuk refreshing dan porsi untuk laporan skripsi kamu. Kelak saat kamu sudah lulus dari kampus kamu saat ini, kamu pasti akan merindukan momen-momen saat berkumpul dengan teman dan sahabat kamu semasa kuliah. Pasti. Jadi, manfaatkan waktumu selagi kamu belum lulus!
Read More“Yaelah anak komunikasi cuma belajar ngomong doang! dari kecil juga udah bisa ngomong kali!” Yup, barusan adalah contoh nyinyiran yang seringkali dilontarkan pada anak ilmu komunikasi. Sedih, ya? Seringkali dipandang sebelah mata. Tapi, ungkapan macam itu lahir karena ada stereotip bahwa ilmu komunikasi hanya untuk orang yang jago ngomong dan punya penampilan menarik (karena dianggap bakal kerja di TV ckck). Jadi, apa iya jurusan ilmu komunikasi cuma belajar ngomong doang? Realitanya, studi komunikasi itu studi yang “gado-gado” karena banyak beririsan dengan bidang-bidang lain, seperti Komunikasi-Ekonomi (menjadi komunikasi pemasaran); Komunikasi-Politik (menjadi komunikasi politik); Komunikasi-Psikologi (menjadi psikologi komunikasi); Komunikasi-Kedokteran (menjadi komunikasi kesehatan); dan masih banyak lagi~ Ilmu komunikasi juga sering banget dianggap jurusan yang sederhana karena lagi-lagi stereotip jurusan ini Cuma nunjukin jago ngomong aja. Padahal, anak ilkom banyak banget belajar teori komunikasi untuk bisa menyampaikan pesan dengan cara seefektif mungkin. Nggak cuma itu, di kelas ilmu komunikasi juga diajarin cara belajar nulis yang baik, penggunaan kata sambung, perencanaan iklan, sampe kampanye juga ikut dipelajari! Fyuh, jadi anak ilkom itu sama beratnya kok sama jurusan yang lain~ Jurusan ilmu komunikasi juga menuntut mahasiswanya untuk bisa menguasai banyak hal, karena nanti ketika berada di dunia kerja akan banyak sekali bersinggungan dengan disiplin ilmu yang lain. That’s why jurusan ilmu komunikasi selalu dicari di setiap lowongan pekerjaan jenis apapun, dan ini adalah salah satu hal yang bisa disombongkan dari jurusan ilmu komunikasi*ehe* (Z)
Read MoreSiapa yang tidak mengernyitkan dahi saat mendengar kata “Jurusan Matematika”? Salah satu masalah besar yang dihadapi orang Indonesia adalah asumsi bahwa Matematika hanya sebatas hitungan semata. Padahal, Matematika jauh lebih dari itu. Ini adalah tentang logika dan konsistensi dalam pemikiran. Matematika adalah bahasa kesepakatan, di mana satu tambah satu mungkin sama dengan dua dalam sistem bilangan persepuluhan, tetapi bisa juga sama dengan nol dalam bilangan biner. Jadi, apa sebenarnya yang dipelajari di Jurusan Matematika di perguruan tinggi? Mengapa jurusan ini begitu penting dalam membentuk kerangka berpikir kita? Oke, Markibas, Mari Kita Bahas! Mengenal Jurusan Matematika Jurusan Matematika merupakan salah satu jurusan yang menawarkan pemahaman mendalam tentang konsep matematika yang kompleks serta aplikasinya dalam berbagai bidang, seperti sains, teknologi, dan ekonomi. Mahasiswa jurusan ini akan belajar tentang teori bilangan, analisis, aljabar, geometri, dan banyak lagi. Perbedaan Matematika di Sekolah dan di Bangku Kuliah Perbedaan utama antara Matematika di sekolah dan di perguruan tinggi terletak pada kedalaman pemahaman konsep. Di perguruan tinggi, mahasiswa akan diajak untuk memahami dasar-dasar Matematika secara lebih mendalam, serta belajar menerapkan konsep tersebut dalam situasi dunia nyata. Selain itu perbedaan dalam pendekatan pembelajaran matematika antara sekolah dan bangku kuliah cukup signifikan. Pengajaran di sekolah-sekolah biasanya lebih sering berfokus pada memberikan informasi dan definisi tentang berbagai hal. Rumus ini dan itu. Namun, jurusan Matematika di Perguruan tinggi fokusnya lebih pada memahami “why”. Tentang mengapa sebuah hal bisa terjadi dan tentang “how”. bagaimana keterkaitan antara berbagai ilmu. Pola pikir seperti ini secara tidak langsung bisa memengaruhi bagaimana kita melihat mata pelajaran seperti matematika dan fisika di sekolah. Banyak orang merasa cemas atau takut ketika berbicara tentang mata pelajaran yang dianggap ‘berat’ ini. Masalahnya tidak berhenti di situ; orang-orang yang terjebak dalam pola pikir ini seringkali menganggap mereka yang menyukai matematika atau pelajaran hitungan sebagai orang “aneh”. Padahal sebenarnya, B aja ga sih? Dunia Perkuliahan di Jurusan Matematika Atmosfer perkuliahan di Jurusan Matematika cenderung menjadi sarang bagi para pemikir kritis dan analitis. Mahasiswa akan diajak untuk berpikir secara logis, menyelesaikan masalah dengan pendekatan matematis, dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pemikiran matematis mereka. Dengan demikian, Jurusan Matematika tidak hanya tentang “ngitung doang”, tetapi lebih tentang membentuk pola pikir yang logis, kritis, dan analitis, yang merupakan keterampilan penting dalam berbagai bidang profesi di era digital ini. Tertarik dengan jurusan ini? jangan ragu untuk mendaftar di jurusan Pendidikan matematika UNSERA.
Read MoreSebagai calon sarjana Teknik Sipil, menguasai empat elemen kunci seperti yang dimiliki oleh Avatar tidak hanya menjadi sebuah tantangan, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak dalam menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan. Keempat elemen tersebut, yaitu air, tanah, api, dan udara, memiliki peran penting dalam menciptakan konstruksi yang berkelanjutan dan tahan terhadap berbagai tantangan lingkungan. Elemen pertama yaitu air, memegang peran krusial dalam memastikan ketahanan air yang berkelanjutan untuk menghadapi perubahan iklim dan risiko bencana seperti banjir, tsunami, dan kekeringan. Pemahaman dalam bidang hidrologi, drainase perkotaan, dan perancangan bangunan air menjadi kunci dalam pemanfaatan, pengendalian, dan pengelolaan sumber daya air. Kemudian, pengetahuan tentang tanah menjadi sangat penting dalam setiap konstruksi sipil. Mulai dari karakteristik tanah hingga perancangan konstruksi bangunan seperti pondasi dan dinding penahan tanah membutuhkan pemahaman yang mendalam. Selain itu, penggunaan bahan bangunan yang memanfaatkan material tanah seperti batu bata dan genteng juga menjadi bagian penting dalam konstruksi. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan bangunan, insinyur teknik sipil merancang struktur bangunan dengan sistem perlindungan kebakaran yang terintegrasi. Mulai dari pemilihan bahan yang tahan api hingga desain jalur evakuasi yang optimal. insinyur tekniksipil tidak hanya membangun struktur yang kokoh, tetapi juga memastikan perlindungan terhadap sumber api yang krusial dalam setiap tahap konstruksi. elemen udara memegang peran penting dalam mengelola kualitas udara di dalam dan di luar ruangan bangunan. Melalui desain yang terencana dengan baik, seperti memperhatikan sirkulasi udara, pemakaian material yang ramah lingkungan, dan penghijauan pada bangunan, sarjana Teknik Sipil dapat memastikan dampak konstruksi terhadap lingkungan sekitar dan pencemaran udara dapat diminimalkan. Dengan menguasai keempat elemen ini, calon sarjana Teknik Sipil diharapkan dapat menghasilkan konstruksi yang tidak hanya kokoh dan aman, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan masa depan. Ingin menjadi bagian dari jurusan Teknik Sipil yang mempersiapkanmu untuk menghadapi tantangan masa depan? Daftar sekarang di pmb.unsera.ac.id! (H)
Read MoreHola Serapeeps! Sudah nonton salah satu drama Korea keluaran Netflix berjudul Juvenile Justice? Ituloh Drama Korea yang menceritakan lika-liku peradilan anak di Korea dengan mengambil sudut pandang utama dari seorang hakim anak bernama Sim Eun Seok (diperankan oleh Kim Hye Soo). Mengangkat cerita tentang bagaimana hakim Sim yang terkenal tegas mengusut kriminal anak dalam menyelesaikan kasus kenakalan remaja di Korea Selatan ini memiliki sisi menarik tersendiri. Serial sebanyak 10 episode ini pun sempat menjadi trending di tahun 2022 lalu. Di episode pertama, kemunculan Baek Seong-u (13 tahun –diperankan oleh Lee Yeon) dalam keadaan berdarah-darah mendatangi kantor polisi dan mengaku baru saja membunuh seseorang. Kasus ini bergulir di persidangan, Hakim Sim mulai menunjukkan kecurigaannya dan menguak fakta bahwa sesungguhnya pembunuh Yun Ji-Hu (korban, 8 tahun –diperankan oleh Lee Joo-Won) bukanlah Baek Seong-u, melainkan orang lain. Di episode kedua, hasil daripada investigasi Hakim Sim akhirnya terkuak bahwa pelaku sebenarnya adalah Han Ye-Eun (16 tahun –diperankan oleh Hwang Hyun-Jung). Diketahui keduanya bertukar peran sebab paham bahwa Baek Seong-u usianya masih di bawah umur, sehingga secara hukum ia “diuntungkan” karena dilindungi oleh Sistem Peradilan Pidana Anak Korea yang membuatnya tak bisa dipenjara. Sedangkan Han Ye-Eun telah masuk usia dewasa sehingga ancaman hukumannya jauh lebih tinggi. Nah, itu Hukum Peradilan Anak di Korea, bagaimana dengan Indonesia? Berapakah usia maksimal seseorang masih dikategorikan sebagai anak, dan berapakah usia minimum seseorang bisa dikatakan dewasa menurut hukum Indonesia? Dalam kancah perundang-undangan Indonesia, ada setidaknya 13 undang-undang yang membahas perihal terminologi anak dari segi usia dan 9 di antaranya berpandangan bahwa anak adalah manusia yang berusia <18 tahun (termasuk anak yang masih dalam kandungan). Undang-undang tersebut adalah: Selain tersebut di atas, ada pula Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 7 tahun 2012 tentang Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung yang turut menguatkan, menegaskan, dan/atau seolah menyatu suarakan ragam pandangan usia anak dalam perundang-undangan, yakni bahwasanya usia 18 ke bawah adalah usia yang disepakati di mana seseorang disebut sebagai “anak”. Lantas, ada pula peraturan perundang-undangan yang berpendapat lain selain daripada 18 tahun, yakni: Nah, itu dia ragam pendapat usia minimal dewasa menurut peraturan perundang-undangan kita, Serapeeps! Dari serial Juvenile Justice kita bisa mendapat gambaran terkait anak yang berhadapan dengan hukum serta kita dapat melihat bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya meskipun pelaku masih menyandang status anak di bawah umur. (Z)
Read MoreAnnyeong serapeeps! Udah nonton Queen of Tears? Gimana? seru ga? Drama Korea (drakor) tidak hanya menyuguhkan hiburan semata, tetapi juga bisa menjadi sumber pembelajaran tentang hubungan manusia, termasuk dalam konteks komunikasi. Salah satu contohnya adalah “Queen of Tears”, di mana karakter utama, Hong Hae In dan Baek Hyun Woo, mengalami masalah komunikasi yang mengakibatkan keretakan dalam hubungan pernikahan mereka. Pada dasarnya, komunikasi yang sehat merupakan pondasi utama dalam setiap hubungan, termasuk dalam hubungan suami istri. Namun, berbagai masalah komunikasi yang dialami Hae In dan Hyun Woo dapat menjadi cerminan bagi mahasiswa ilmu komunikasi untuk memahami pentingnya komunikasi yang efektif dalam memelihara hubungan yang harmonis. Yuk, simak beberapa masalah komunikasi dalam hubungan interpersonal seperti dilansir dari parapuan di bawah ini! Salah satu masalah utama yang dialami pasangan ini adalah kurangnya saling mendengarkan secara aktif. Mendengarkan secara aktif bukan hanya tentang mendengarkan kata-kata, tetapi juga memperhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan emosi pasangan. Komunikasi nonverbal yang tidak efektif juga menjadi tantangan bagi Hae In dan Hyun Woo. Meskipun pesan-pesan nonverbal bisa lebih kuat daripada kata-kata, keduanya sering gagal memahami isyarat nonverbal satu sama lain, menyebabkan kesalahpahaman dan ketidaknyamanan dalam hubungan. Kurangnya empati menjadi masalah selanjutnya dalam hubungan mereka. Empati adalah kunci untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan pasangan. Namun, Hae In dan Hyun Woo lebih fokus pada diri sendiri daripada mencoba memahami perasaan dan pengalaman pasangan. Terakhir, sulitnya mereka berkompromi juga menghambat kemajuan hubungan mereka. Kompromi adalah langkah penting dalam memecahkan konflik dan menemukan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Namun, dalam drama “Queen of Tears”, kompromi hanya terjadi dalam tingkat yang minimal, tanpa benar-benar menyelesaikan akar permasalahan. Bagi mahasiswa ilmu komunikasi, mempelajari dinamika komunikasi antara Hae In dan Hyun Woo dalam drama “Queen of Tears” dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam hubungan interpersonal. Tertarik untuk mendalami keterampilan komunikasi? Kamu bisa memulainya dengan bergabung bersama Jurusan ilmu komunikasi Universitas Serang Raya, yang bisa memberikan landasan yang kuat untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif. (H)
Read MoreMenjelang Hari Raya, bukan hanya para pekerja negeri sipil (PNS) yang merasa tertekan atas THR yang tak kunjung tiba. Dikalangan pelajar terutama para Mahasiswa juga ada yang mengeluhkan akan THR ini, akan tetapi yang dimaksud THR disini bukan Tunjangan Hari Raya melainkan Tugas Hari Raya. Semoga kalian bukan salah satunya ya. Namun, jika kalian salah satunya dan merasa tertekan dengan “THR” ini, jangan khawatir ada beberapa tips yang bisa membantu mahasiswa tetap efektif dalam mengerjakan tugas di tengah kesibukan Hari Raya. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan kamu bisa tetap efektif dalam mengerjakan tugas di Hari Raya tanpa harus kehilangan momen berharga bersama keluarga. (H)
Read More