Yayasan Pendidikan Informatika sebagai penyelenggara Universitas Serang Raya (UNSERA) melantik Dr. H. Abdul Malik, M. Si, menjadi Rektor Unsera masa bakti 2023-2028. Pelantikan tersebut diselenggarakan di Rachmatoellah Convention Hall (RCH) Unsera, Pada Rabu, (13/09). Pelantikan dilakukan oleh H. Mulya R. Rachmatoellah, Lc, M.Hum, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Informatika berdasarkan keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Informatika Nomor 036/UNSERA/SK/IX/2023. Rektor periode sebelumnya, Dr. H. Hamdan, M. M, turut hadir dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Hamdan berharap kepada Rektor baru agar mampu menjawab tantangan kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia. “Mudah-mudahan mampu menjawab tantangan dalam kemajuan yang tidak bisa terbayangkan apa yang akan terjadi dan kerja sama secara kompak bersama seluruh civitas untuk sama-sama mendukung kemajuan Universitas Serang Raya,” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Ketua YPI Universitas Serang Raya, H. Mulya R. Rachmatoellah, berharap kepada Abdul Malik agar bisa menjadikan Unsera sebagai kampus yang unggul, bermartabat dan berkontribusi. Sebagai Rektor yang baru, Dr. Abdul Malik, M.Si, turut memberikan sambutan. “Menjadi Rektor adalah amanah yang berat, dengan sekuat tenaga saya akan menjalankan dengan sebaik-baiknya, bismillah,” ujarnya mengawali. Unsera merupakan wujud kesatuan kolektif dari insan intelektual. Di bawah kepemimpinannya, Abdul Malik berkomitmen akan meningkatkan pembangunan daerah maupun nasional dan bertekad menjadikan Unsera yang terakreditasi Unggul dan bereputasi. “11.354 alumni Unsera, mereka berkiprah dan berkarya nyata. Data dan fakta tidak sekadar ada, Unsera ada dan memiliki makna untuk kita semua. Saya yakin, dengan kerja sama antara civitas akademika, cita-cita tersebut akan bisa terwujud,” pungkasnya.
Read MoreUniversitas Serang Raya (UNSERA) menggelar pembekalan bagi calon penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang diselenggarakan secara offline pada Selasa, (5/9/2023) di Auditorium lantai 6 gedung A Unsera. KIP Kuliah merupakan program Pemerintah Pusat dalam upaya meningkatkan akses pendidikan masyarakat ke perguruan tinggi. Dalam kesempatan ini, Kepala Biro Kemahasiswaan Unsera, Abdul Fatah, mengatakan bahwa pada tahun 2023 ini alokasi KIP Kuliah Unsera sebanyak 27 orang, sedangkan animo masyarakat untuk mendapatkan program tersebut sangat tinggi. Lebih lanjut Fatah menjelaskan tahapan seleksi agar program KIP Kuliah tepat sasaran. “Pertama seleksi berkas, kemudian wawancara, dilanjutkan dengan survey lokasi atau rumah calon penerima dan wawancara dengan orang tua”, jelasnya. Pembekalan dihadiri oleh 27 calon penerima KIP-K dengan didampingi orang tua atau wali tersebut diisi dengan materi terkait hak dan kewajiban penerima KIP Kuliah yang dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas dan terakhir pembuatan SK penerima. Wakil Rektor I Unsera, Dr. H. Abdul Malik, M.Si, turut memberi arahan yang harus dipatuhi calon penerima KIP-K. “Penerima KIP Kuliah di Unsera harus mematuhi beberapa ketentuan, seperti tidak boleh bekerja, tidak menikah selama studi, dan indeks prestasi akademik setiap semesternya harus tinggi”, tuturnya. Abdul Malik juga mengimbau agar orang tua penerima KIP Kuliah harus terus melakukan monitoring, baik dalam aktivitas akademik maupun non akademik putera-puterinya. Suasana kebahagiaan dirasakan seisi ruangan, tak terkecuali oleh Dwi Rohaniyah, penerima KIP-K yang diterima di Prodi Pendidikan Matematika, di mana program ini sangat membantunya untuk mewujudkan cita-citanya menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Hal yang sama juga dirasakan oleh Nurazizah Aini, alumni dari SMKN 2 Pandeglang yang sangat terharu dinyatakan lolos sebagai penerima KIP Kuliah pada Prodi Sistem Komputer. Ungkapan bahagia turut dirasakan oleh Ene Junaiah, salah satu orang tua penerima KIP-K. Dirinya merasa terharu dan bangga puterinya bisa menjadi mahasiswi di Unsera melalui program KIP-K 2023. Universitas Serang Raya (UNSERA) berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswanya dalam menjalankan jenjang perkuliahan, salah satunya dengan KIP-Kuliah yang akan membebaskan biaya pendidikan penerimanya hingga lulus. “Jika ada Civitas Akademika Unsera yang meminta sejumlah uang dari penerima KIP Kuliah, segera lapor ke saya”, tegas Abdul Malik.
Read MoreProgram Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 (PMM 3) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk mahasiswa UNSERA untuk belajar di perguruan tinggi lain selama satu semester. Tujuan utama dari program ini adalah memperkuat persatuan dalam keberagaman. PMM 3 menargetkan 204 perguruan tinggi penerima dan 15.505 mahasiswa peserta. Pada tahun ini, sebanyak 5 mahasiswa Universitas Serang Raya dinyatakan lulus dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan ke-3 tahun 2023 untuk mengikuti kuliah selama 1 semester penuh di berbagai Universitas ternama di luar pulau Jawa. 5 mahasiswa tersebut berasal dari tiga program studi (Prodi) berbeda, tiga mahasiswa dari program studi Ilmu Hukum dan dua lainnya berasal dari Teknik Informatika dan Vokasi dengan program studi Akuntansi. Mereka adalah Siti Kamila Khaerunnisa, Nabila Putri Syahira, Zaka Muzakkillah, Ambar Putriani, dan Lili Harliyani. Siti Kamila Khaerunnisa dan Nabila Putri Syahira, mahasiswa Ilmu Hukum dari UNSERA, akan menjalani program pertukaran ke Universitas Pendidikan Ganesha. Zaka Muzakkillah, mahasiswa Teknik Informatika dari UNSERA, akan melanjutkan studinya di Universitas Hasanuddin Makassar, Ambar Putriani, mahasiswa program studi Akuntansi D3 dari UNSERA, akan pergi ke Politeknik Negeri Bali, dan Lili Harliyani, mahasiswa Ilmu Hukum dari UNSERA, akan mengikuti program pertukaran ke Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. PMM 3 ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi terkenal, tetapi juga memperkuat persatuan dalam keberagaman. Dalam konteks PMM, mahasiswa akan berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, suku, dan agama. Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta memperluas wawasan mereka dalam menghadapi tantangan global. Lolosnya kelima mahasiswa UNSERA dalam PMM 3 adalah bukti nyata bahwa UNSERA turut berperan dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Kolaborasi antara perguruan tinggi di seluruh Indonesia melalui program ini dapat memperkuat jejaring akademik dan budaya, serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara mahasiswa dari berbagai daerah. Dengan demikian, UNSERA tidak hanya fokus pada pembelajaran di kampusnya sendiri, tetapi juga memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk merasakan atmosfer akademik di lingkungan yang berbeda. UNSERA pun terlibat aktif dalam program MBKM lainnya seperti PMMB, Kampus mengajar, MSIB, studi independen. Komitmen UNSERA dalam mendukung mobilitas mahasiswa dan memperkuat persatuan dalam keberagaman tercermin dalam keberhasilan kelima mahasiswanya yang lolos PMM 3. UNSERA terus mendorong mahasiswanya untuk mengambil bagian dalam program-program seperti ini, sehingga mereka dapat berkembang sebagai individu yang berpengetahuan luas, berkepribadian kuat, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, UNSERA berperan aktif dalam menciptakan generasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan global, memajukan ilmu pengetahuan, dan mendorong persatuan dalam keberagaman. Rektor UNSERA Dr. H. Hamdan, M.M. pada sambutannya berpesan “Harus bisa menjaga nama baik diri, keluarga dan juga kampus karena menjadi perwakilan dari sekian ribu mahasiswa unsera yang mendapat kesempatan ini. Menyesuaikan dengan situasi dan kultur dari lingkungan yg akan ditempati.” Dr. H. Abdul Malik, M.Si, selaku Wakil Rektor 1 berpesan kepada kelimanya “Menjadi agen perubahan sosial, dengan tetap memperlihatkan identitas kultural, ambil pengamalan sebanyak banyaknya dan bawa oleh oleh pengalaman yg baik baik ke sini,” pungkasnya.
Read MoreUntuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, Universitas Serang Raya (UNSERA) mengadakan sertifikasi uji kompetensi bagi mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi Marketing Komunikasi, Public Relation, Broadcasting & Jurnalistik pada Kamis (20/7/2023). Uji kompetensi ini mencakup bidang-bidang seperti skema digital marketing, skema public relations officer, dan skema pengelolaan media jurnalistik siaran. Sebelum melakukan asesmen, para peserta mengikuti pelatihan untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai asesi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta telah menguasai kompetensinya melalui pembelajaran di kelas, praktik, dan pelatihan, serta mampu menjelaskan dengan baik di hadapan asesor. Sertifikasi uji kompetensi diikuti oleh 72 peserta dari program studi Ilmu Komunikasi yang dilaksanakan di Gedung A Universitas Serang Raya. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 18 Juli 2023 dengan pelatihan, dan diakhiri dengan asesmen pada tanggal 20 Juli 2023, kegiatan ini terdiri dari 30 mahasiswa dari konsentrasi Marketing Komunikasi dan 42 mahasiswa dari konsentrasi Public Relation. Pada kegiatan ini terdapat 2 skema kompetensi yang diujikan. Ke- 2 skema kompetensi tersebut adalah skema digital marketing untuk mahasiswa konsentrasi marketing komunikasi oleh LSP (Lembaga sertifikasi profesi) Bisnis Pemasaran serta skema public relation officer untuk mahasiswa konsentrasi public relation oleh LSP Public Relation Nusantara. Sementara itu, peserta dengan konsentrasi Broadcasting & Jurnalistik mengikuti proses uji kompetensi di Universitas Islam Bandung bersama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Unisba (LSPU). Materi yang diujikan pada peserta Broadcasting & Jurnalistik terdiri dari 5 materi, antara lain fotografi, program televisi, presenter, siaran radio, dan multimedia.
Read MoreLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Serang Raya (UNSERA) melakasanakan Kegiatan Pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) R1 2023 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung A Unsera pada Senin, (7/8) Unsera melepas 44 kelompok yang terdiri dari 707 mahasiswa dari berbagai fakultas. Pelepasan mahasiswa KKM tersebut dilakukan secara simbolis oleh Rektor Unsera, Dr. H. Hamdan, M.M. Kegiatan KKM yang berlangsung dari 7 Agustus–18 September ini dilaksanakan di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak dengan Tema KKM Tematik Unsera Membangun. Untuk wilayah Kabupaten Serang berjumlah 10 kecamatan, yaitu: Kabupaten Pandeglang 7 kecamatan: Kabupaten Lebak 1 kecamatan, yaitu Desa Sawarna kec. Lebak. KKM Unsera diharapkan dapat mendorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pembangunan di Provinsi Banten serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat sesuai arah pembangunan manusia (human development), mencapai target dan sasaran Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM), Kompetensi, potensi, sumberdaya, dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerja sama masyarakat, pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya.
Read MorePerkuliahan bukan hanya sekadar menuntut ilmu secara akademis melainkan juga tentang eksplorasi diri. Anggita Salsa Cahyani, mahasiswa UNSERA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Matematika semester 8, membuktikan bahwa di sela-sela kesibukan akademis, ia tetap dapat berprestasi dan mendapatkan berbagai macam pengalaman. Saat ini selain sibuk di kegiatan perkuliahan, Anggita juga menjadi asisten pelatih color guard di marching band Gita Satria Kaibon. Baginya, marching band yang telah digeluti sejak kelas 1 SMP ini telah menjadi hobi dan bagian dari kehidupannya. Selama bergabung di marching band sejak 2013-2023 banyak prestasi yang telah Anggita raih, mulai dari kejuaraan nasional maupun internasional. Di antaranya: Prestasi yang ditorehkan Anggita tak terlepas dari dirinya yang mampu membagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademik. “Karena aku udah aktif di marching band dari SMP kelas 1, jadi mungkin aku udah terbiasa untuk bisa membagi waktu antara pendidikan dan aktivitas lainnya, karena latihan juga cuma 3 hari dalam seminggu dan gak full seharian, jadi masih bisa banget buat aku tetap belajar dan menyeimbangkan keduanya,” ungkap Anggita saat diwawancarai Humas Unsera, Minggu (20/7) Hobinya di marching band juga dijadikannya sebagai pelampiasan yang positif ketika dihadapkan pada stress belajar. “Biasanya kalo lagi stress karena akademik itu aku coba alihin ke latihan marching band, karena secara tidak langsung ketika aku main colorguard, aku ngerasa otak aku lebih happy. Kalau lagi gak aktif latihan, biasanya aku coba ngerjain tugas-tugas bareng temen sekelas supaya kita bisa tukar pikiran dan tugas jadi cepet selesai deh, no more stress-stress,” tuturnya. Sebagai penutup, Anggita berpesan untuk memperdalam dan menjadikan hobi yang disukai sebagai motivasi untuk tetap semangat kuliah sampai bisa memberikan pengaruh positif nantinya. “Buat hobi yang kalian sukain itu bukan hanya sekadar hobi, melainkan jadi hobi yang paling berpengaruh dalam hidup kalian. Apalagi kalau hobi kalian itu bisa berpotensi jadi pekerjaan untuk kalian ke depannya, dan karena sebagai mahasiswa juga, coba buat hobi kalian sebagai motivasi untuk semangat kuliah,” pungkasnya.
Read MoreKuliah Kerja Mahasiswa (KKM) adalah implementasi dari pengabdian pada masyarakat yang merupakan salah satu unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat. Sasaran KKM adalah Masyarakat pedesaan karena merupakan sarana yang layak untuk mencapai tujuan yang diharapkan; tingkat pendidikan masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sosial budaya masyarakat yang memungkinkan para mahasiswa mengabdikan dirinya untuk bersama dengan masyarakat mengisi dan melanjutkan pembangunan mental spiritual mereka demi tercapainya perubahan ke arah yang lebih baik. Kelompok KKM 11 Unsera 2023 yang beranggotakan 18 mahasiswa R2 mampu membuktikan pengabdiannya pada masyarakat di Desa Pipitan Kecamatan Walantaka RT.04 RW.02. Dibimbing oleh Syamsudin, S.Si., M.M selaku DPL, kelompok 11 menjalankan 3 proker; Lingkungan dan Pariwisata, Pendidikan, dan UMKM. Proker (Program Kerja) lingkungan dan pariwisata sebagai unggulan, kelompok 11 mengaktifkan dan mengembangkan kembali Kampung Wisata Pipitan yang sudah tidak digunakan lagi imbas pandemi 2020. “Maka dari itu kelompok 11 ingin mengembangkan potensi yang sudah ada dari segi pariwisata, yaitu melakukan perbaikan alat dan tempat bermain, mengecat tembok yang sudah pudar, dan membuat mural di tembok yang kosong,” Ujar Afidin selaku ketua kelompok KKM 11 saat diwawancarai Humas Unsera pada Sabtu (29/7). Fokus utama Kampung Wisata Pipitan terletak pada permainannya. “Ada mandi bola, ayunan, lempar bola, lempar basket, dan spot foto,” jelasnya. Proker lingkungan, kelompok 11 menanami sayur-sayuran dan buah-buahan di Kebun Ketahanan Pangan dan menanami tanaman pucuk merah untuk lingkungan sekitarnya. Untuk UMKM, kelompok KKM 11 Unsera bekerja sama dengan Karang Taruna Pipitan membuat Café KTP (Karang Taruna Pipitan) dengan jargonnya “Tempat Makan Anti Kelaparan” yang menjual aneka makanan dan minuman yang berlokasi di Taman Kreatif Pipitan. Media publikasi berupa Instagram @cafe_ktp dibuatkan oleh kelompok 11 yang saat ini sudah diserahkan kepada pihak Karang Taruna Pipitan. Untuk Proker Pendidikan, KKM 11 diisi dengan mengedukasi anak-anak terkait seni. “Di sana (Desa Pipitan) banyak anak-anak kecil. Kita edukasi dari segi seni dengan menggambar, mewarnai, dan ada program hias rumah. Nah, kita ajarinnya di situ,” tandasnya. Selama KKM berlangsung dari bulan April-Juli, kelompok 11 tak menemukan kendala berarti, hanya saja karena mahasiswa R2 rata-rata bekerja, berimbas pada anggota yang tidak pernah lengkap ketika perkumpulan. Afidin juga mengungkapkan harapannya untuk Desa Pipitan agar Kampung Wisata dan UMKM bisa lebih dikembangkan. “Karena banyak pengunjung, Kampung Wisata dan UMKM mungkin bisa dikembangkan dan dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berjualan di sekitar tempat wisata, dan saat ini lagi ada lomba kampung bersih dan aman, mudah-mudahan bisa mendapat juara karena kita juga berkontribusi dalam perlombaan itu,” ungkapnya. Terakhir, Afidin selaku Ketua dan Brilian selaku Wakil Ketua menyampaikan pesan kepada mahasiswa R1 yang sebentar lagi akan melaksanakan KKM. “Lebih semangat dan kompak lagi, jangan sampai ada misscom karena dampaknya fatal. Kontribusi individual lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya. “R1 pasti semua bisa hadir, jadi harus lebih kompak juga. Karena kebetulan R2 banyak yang bekerja, jadi gak rame. R1 harusnya lebih baik dan lebih bagus untuk membanggakan nama kampus,” imbuh Brilian.
Read MoreSebanyak 5 Mahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA) lolos seleksi Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Program Kampus Mengajar merupakan bagian kegiatan pembelajaran asistensi mengajar di satuan pendidikan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas. Wia Ukhrowia, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Hukum semester 5 merupakan salah satu mahasiswa UNSERA yang lolos seleksi program ini. Sejak 1 Agustus 2022 ia ditempatkan untuk mengajar di SDN Cibingbin 1, kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang, Banten. “Awal tahu program itu dari teman himpunan anak HIMANURA yang ikut Kampus mengajar 4 terus mulai cari tahu di IG” ujarnya. Dengan latar belakang keluarga yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan serta pengalamannya yang aktif dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan anak-anak, menjadikan Wia tertarik untuk mengikuti program Kampus Mengajar. “Jadi sesuai juga sama program kampus mengajar yang fokus di literasi dan numerasi,” tambahnya. Ia juga tertarik dengan keuntungan yang didapatkan dari kegiatan ini. Dijelaskan di laman Kampus Merdeka bahwa mahasiswa akan mendapat Bantuan Biaya Hidup sebesar Rp 1, 2 juta per bulan, bantuan dana UKT (Uang Kuliah Tunggal) maksimal Rp 2,4 juta, serta pengakuan kredit semester hingga 20 SKS. Wia juga menceritakan proses seleksi yang cukup panjang setelah melakukan pendaftaran. Ia harus mengikuti seleksi lainnya. Seleksi administrasi, sebagai tahap awal setelah pendaftaran. Dalam seleksi ini Wia mempersiapkan CV, fakta integritas, surat rekomendasi dekan, surat izin orang tua, surat kesehatan dan beberapa kelengkapan berkas lainnya. Setelah melewati proses administrasi, ia harus melewati 4 tes di antaranya: value clarification, survey kebinekaan, tes literasi, dan tes numerasi. “Setelah dinyatakan lolos kita diminta buat isi pemetaan sekolah. Tapi buat penugasan sekolah tetap kampus merdeka yang nentunin berdasarkan beberapa pertimbangan. Dan selanjutnya baru pembekalan selama 2 minggu dengan materi beragam,” imbuhnya. Ia ditugaskan selama 16 minggu, dengan kegiatan yang beragam mulai dari observasi sekolah, merancang program kerja dan melaksanakan kegiatan FKKS (forum koordinasi dan komunikasi sekolah). Program-program tersebut dirancang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Selain kegiatan ngajar mengajar, ia melaksanakan Program peningkatan literasi dan numerasi dengan model pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menciptakan lingkungan literasi numerasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Wia pun melaksanakan program adaptasi teknologi, seperti memanfaatkan proyektor, laptop dan lain sebagainya. “Selanjutnya program SDGS seperti membawa bekal dalam langkah mengurangi sampah, membuat tempat sampah dari barang bekas,” lanjutnya. “kita selama 4 bulan itu belajar, mengajar, diajar.” Ujarnya. Banyak hal baru dan tantangan yang dia temui dan hadapi ketika menjalankan program ini. Wia pun membagikan tips untuk bisa mengikuti program ini. Di antaranya konsisten, komitmen dan mindfulness. “Karena kampus mengajar ini timeline-nya cukup panjang, jadi butuh banget ketiga hal tadi supaya tetap antusias ngelewatin setiap prosesnya. Tapi itu semua sebanding sama apa yang bakalan didapat oleh kita. Semangat dan selamat berdampak.” Pungkasnya.
Read MoreJakarta – Universitas Serang Raya (UNSERA) lakukan penandatanganan naskah kerja sama (MoU) antara Ombudsman Republik Indonesia, Gubernur Banten, dan 8 Kepala Daerah Wilayah Banten, Selasa (18/7). Kegiatan MoU tersebut bertujuan untuk menciptakan sinergi antara Pemerintah Daerah, Ombudsman RI, dan Perguruan Tinggi dalam meningkatkan pelayanan publik di lingkungan Provinsi Banten. Dalam sambutannya, Dr. H. Hamdan, M.M, selaku Rektor Unsera menyampaikan rasa terima kasih kepada Ombudsman RI serta Kepala Daerah Wilayah Provinsi Banten atas kesempatan yang diberikan kepada Universitas Serang Raya untuk berkontribusi dalam hal pembangunan SDM. “Saya ucapkan terima kasih karena telah memberikan kepercayaan serta memberikan kesempatan kepada Universitas Serang Raya (UNSERA) untuk berkontribusi dalam hal pembangunan SDM, serta mudah-mudahan UNSERA dapat hadir dalam meningkatkan pelayanan publik di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota di Provinsi Banten,” ujarnya. Dr. H. Hamdan, M.M, menilai pengawasan pelayanan oleh penyelenggara negara atau pemerintahan merupakan unsur penting dalam upaya menciptakan pemerintahan yang baik, bersih, efektif, dan efisien. “Oleh karena itu pentingnya komitmen bersama atau sinergi antara Pemerintah Daerah dan Ombudsman dalam mewujudkan suatu bentuk pengawasan serta evaluasi maupun edukasi terhadap pelayanan-pelayanan publik yang sesuai dengan kerangka good governance” jelasnya. Kerja sama (MoU) ini menjadi dasar pijakan bagi UNSERA sehingga tercatat dalam sejarah Provinsi Banten dan ikut mewujudkan pelayanan publik yang baik di Provinsi Banten. “UNSERA siap bersinergi dengan Ombudsman dan seluruh Pimpinan dan atau Kepala Daerah di Wilayah Provinsi Banten,” tandasnya.
Read MoreDr. Arifina Febriasari, S.Si., M.Sc, dosen program studi Teknik Kimia Universitas Serang Raya, sukses meraih gelar doktor di bidang Teknik kimia Universitas Indonesia pada ujian terbuka, Selasa (18/7). Disertasi berjudul “Pencangkokan Polietilen Glikol Metil Eter Akrilat (PEGMEA) Secara Radiasi Pada Selulosa Asetat Untuk Membran Pemisah Gas CO2 dan CH4” berhasil mengantarkan Arifina Febriasari menjadi doktor di bidang teknik kimia. Ujian terbuka ini dipimpin oleh Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., sebagai dekan fakultas teknik UI dan tim penguji yaitu Prof. Sutrasno Kartohardjono, PhD., sebagai Promotor; Dr. Ir. Meri Suhartini, M.Si., sebagai Ko-Promotor, Prof.Dr.Ir. Nelson Saksono, MT.; Dr. Ir. Yuliusman, M.Eng.; Dr. Eva Fathul Karamah, S.T., M.T.; Prof Dr. Yenny Meliana, M.Si. Dalam wawancara dengan Humas UNSERA, Arifina Febriasari mengungkapkan pentingnya penelitian yang ia lakukan untuk mengatasi masalah gas alam di Indonesia, khususnya di wilayah Natuna, dimana kandungan CO2 mencapai 70%. Tingginya kandungan CO2 dalam gas alam dapat menyebabkan korosi pada perpipaan dan mencemari lingkungan. Selain itu, kandungan CO2 yang berlebihan menyebabkan penurunan kandungan kalor pada energi gas alam, mengurangi efisiensi dan energi yang dihasilkan. Penelitiannya difokuskan pada pengembangan membran pemisah gas CO2 dan CH4, yang bertujuan untuk memisahkan CO2 dari gas alam guna mengatasi masalah-masalah tersebut. Hal ini sangat relevan dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin meningkat, yang dapat berkontribusi pada pemanasan global. Arifina berharap bahwa penelitiannya akan menjadi landasan bagi skala industri dan diimplementasikan dalam perusahaan penghasil gas alam bertekanan rendah. Dengan demikian, teknologi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif CO2 pada lingkungan, memperbaiki efisiensi produksi energi, serta berkontribusi positif dalam menghadapi perubahan iklim. Prestasi Arifina Febriasari tidak hanya terlihat dari gelar doktor yang diraihnya, tetapi juga dari prestasi akademiknya, ia meraih IPK 4.0 selama studi doktoralnya di Universitas Indonesia. Ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan semangat para peneliti muda Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Keberhasilannya meraih gelar doktor di bidang teknik kimia dari Universitas Indonesia menunjukkan dedikasi, kerja keras, dan semangat tinggi dalam mengejar ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitiannya yang berfokus pada pengembangan membran pemisah gas CO2 dan CH4 menjadi solusi potensial untuk mengatasi masalah gas alam dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Read More