Sebanyak 850 mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) mengikuti Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (Senama) sekaligus KKM Fair Unsera 2024 bertempat di Rachmatoellah Convention Hall, Rabu (3/7/24). Mengusung tema “Peran Perguruan Tinggi sebagai Kasalisator Pembangunan Desa”, acara ini menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya Rektor Unsera Dr. H. Abdul Malik, M.Si, Akademisi Ekonomi Syariah Dr. H. M. Kamil Husain, Lc., M.S.I, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Dr. Irwan Hermawan, MM, dan Retno Khoirunnisa sebagai Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten. Dalam sambutannya, Abdul Malik menungkapkan bahwa kehadiran Unsera dalam kegiatan KKM membawa manfaat bagi masyarakat. “Inilah peran aktivis sesungguhnya. Terimakasih sudah mau mengabdi dan berkarya di tengah-tengah masyarakat, harapannya program ini dapat berlanjut melalui kolaborasi dan elaborasi,” ujar Abdul Malik saat saat membuka acara secara resmi. Di hadapan ratusan mahasiswa, Dr. Irwan menyampaikan materinya terkait kebijakan Provinsi Banten dalam mendukung Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN). Dilanjut oleh Retno mewakili Kantor Bank Indonesia menyampaikan materi terkaitInovasi Transaksi Keuangan UMKM dengan QRIS. Ditutup dengan Penyampaian materi oleh Kamil Husain terkait peningkatan usaha masyarakat melalui pemberdayaan zakat produktif. Acara begitu semarak dengan stand para kelompok KKM Unsera yang memenuhi gedung RCH. Berbagai ornamen menghiasi meja stand yang memperlihatkan kreativitas para mahasiswa. Dalam acara ini juga diumumkan pemenang untuk tiga kategori utama, yaitu Video Terbaik diraih oleh kelompok KKM 28, Instagram Terbaik diraih oleh kelompok KKM 9, dan Stand Terbaik diraih oleh kelompok KKM 21. Melalui acara ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk dapat berkarya dan mengabdi di tengah masyarakat. (Z)
Read MoreRisha Putri, mahasiswi Ilmu Hukum angkatan 2021 Universitas Serang Raya (Unsera), tengah menjalani program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Sumedang. Program ini merupakan bagian dari inisiatif PTMGRMD yang diselenggarakan oleh LLDIKTI dan Pemerintah Daerah Sumedang. Risha mengetahui tentang program ini melalui informasi yang dibagikan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) dan merasa tertarik untuk berpartisipasi. “Saya tertarik mengikutinya karena semester ini saya mengambil mata kuliah KKM,” tuturnya. Risha dan rekan-rekannya dari Unsera berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya dan ditempatkan di Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Sumedang. Program KKM ini berlangsung selama empat bulan, dimulai dari tanggal 17 Februari hingga 17 Juni 2024. Selama KKM, program yang dilaksanakan terdiri dari lima Key Performance Indicators (KPI), yaitu New Zero Stunting, Literasi Masyarakat Miskin Ekstrem, PUSKESOS (Pusat Kesejahteraan Sosial), OVOP (One Village One Product), dan Inovasi. Untuk program OVOP, kelompok Risha memanfaatkan tempe menjadi produk inovatif seperti keripik tempe dengan bumbu sanjai, nugget tempe, dan susu kedelai. Risha berharap program-program yang mereka laksanakan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Nagarawangi. Selain itu, ia juga berharap angka stunting di desa tersebut dapat menurun. “Semoga dengan adanya program-program ini, perekonomian masyarakat dapat meningkat dan angka stunting di Desa Nagarawangi dapat berkurang,” ungkap Risha. Program KKM ini tidak hanya memberikan pengalaman, tetapi juga mahasiswa dituntut untuk dapat berperan, berkolaborasi, dan menciptakan inovasi dalam pembangunan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. (Z)
Read MoreKelompok 3 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Serang Raya (Unsera) di bawah bimbingan Thoha Nurdhiyan Hikmawan, M. Kom, mengusung program kerja untuk mengoptimalkan dan menciptakan inovasi limbah UMKM Desa Kasemen, Serang. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh limbah kulit melinjo dan minyak jelantah yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. “Efek pembuangan limbah jelantah sembarangan sangat mencemari lingkungan, seperti penyumbatan saluran air, mencemari tanah, yang akan mengganggu kesehatan,” ujar Alim, ketua kelompok. Desa Kasemen dikenal dengan produksi emping melinjo. Untuk itu kelompok 3 berupaya mengolah limbah berupa kulit melinjo menjadi arang yang mana saat ini masih dalam proses pengeringan. “Masih dalam tahap pengeringan menggunakan cahaya matahari. Sebenarnya lebih optimal menggunakan oven, karena matahari suhunya tidak stabil,” katanya. Selain itu, banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Desa Kasemen yang menggunakan minyak goreng dalam aktivitas sehari-hari dan menghasilkan limbah minyak jelantah yang mencemari lingkungan. Kelompok 3 berencana mengolah minyak jelantah ini menjadi berbagai produk berguna seperti sabun pembersih dan pupuk. Saat ini, kelompok 3 sedang melakukan uji coba pembuatan pupuk dari minyak jelantah, dengan hasil yang diharapkan akan siap dalam satu bulan. Setelah pupuk siap, akan diadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk memperkenalkan cara pembuatannya. Pembuatan arang dari limbah melinjo juga masih dalam proses. Selanjutnya, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun akan dilakukan setelah uji coba pupuk selesai. Rencana lain yang belum terlaksana adalah membuat tong sampah dari bekas cat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. “Kami punya planning akan mengadakan sesi praktik langsung agar masyarakat dapat mencoba dan mengimplementasikan teknik pengolahan limbah ini sendiri,” tutur Alim. Dengan program ini, diharapkan masyarakat Desa Kasemen dapat memberikan tanggapan positif dan mengimplementasikan inovasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok KKM 3 optimis bahwa program ini akan sangat membantu masyarakat dalam mengelola limbah dan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. (Z)
Read MoreSatuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Serang Raya hadir dalam sosialisasi pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan bersama siswa-siswi SMK Al Had Nusantara, didampingi oleh Kelompok Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 45 Universitas Serang Raya. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying ini berlangsung di SMK Al Had Nusantara, Kota Serang, Banten, pada senin, 20 Mei 2024. Acara tersebut dihadiri oleh para siswa, guru, dan perwakilan dari berbagai lembaga terkait. Dalam sosialisasi tersebut, Ketua Satgas PPKS Unsera, Hendry Gunawan, memaparkan berbagai penyebab kekerasan dan bullying di kalangan anak-anak. Menurutnya, salah satu faktor utama adalah pola asuh dan luka pengasuhan yang dialami anak-anak di dalam keluarga. “Luka yang terus mereka terima dalam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh keluarga seringkali mereka tumpahkan di lingkungan bermain atau sekolah, salah satunya dalam bentuk kekerasan terhadap teman sebaya atau adik kelasnya,” ujar Hendry. Ia menambahkan bahwa pemahaman yang salah mengenai kekerasan ini harus segera diatasi melalui pendekatan edukatif. Selain itu, Hendry juga menekankan bahwa dampak dari lingkungan dan media sosial menjadi faktor penting yang menyebabkan anak-anak menganggap bahwa kekerasan adalah cara terbaik dalam menyelesaikan masalah. “Ini menjadi PR bagi kita semua untuk memperbaikinya,” tambahnya. Menurut Hendry, anak-anak yang terpapar konten kekerasan di media sosial cenderung meniru perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hendry, yang juga merupakan Sekretaris Prodi di Sistem Informasi Universitas Serang Raya, menekankan bahwa kekerasan di sekolah dapat dikurangi dengan melibatkan siswa-siswi sebagai pelopor dan pelapor. “Sebagai pelopor, mereka diharapkan untuk mensosialisasikan bahaya kekerasan dan berada di garis depan dalam upaya pencegahan. Sebagai pelapor, mereka diharapkan untuk segera melaporkan jika melihat, mendengar, atau mengetahui adanya kekerasan kepada Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di sekolah,” jelas Hendry. Ia menyebutkan bahwa ini adalah salah satu implementasi dari Permendikbud 46 tahun 2023, yang mendorong partisipasi aktif guru, orang tua, siswa, dan seluruh sivitas akademika dalam mencegah kekerasan secara bersama-sama. Selain itu, Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Serang Raya, Sumiati, ST., MM., Ph.D., yang juga menjadi Pembimbing KKM kelompok 45 di daerah Taktakan, menjelaskan pentingnya kegiatan ini. “Melibatkan mahasiswa dalam sosialisasi bahaya kekerasan terhadap anak sangat penting untuk menyadarkan berbagai pihak akan dampak buruk kekerasan bagi masa depan anak,” kata Sumiati. Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mendukung program-program pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Sumiati juga mengapresiasi antusiasme para siswa SMK Al Had Nusantara dalam mengikuti sosialisasi ini. Menurutnya, kesadaran dan partisipasi aktif dari siswa sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. “Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang bahaya bullying, tetapi juga termotivasi untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing,” tambahnya. Ketua Kelompok 45 KKM Unsera, Bagus Setia Darmawan, menjelaskan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran remaja akan dampak negatif bullying dan narkoba. “Kami ingin memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik kepada remaja tentang bahaya narkoba dan bullying, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari terlibat dalam perilaku tersebut,” ujarnya. Selain itu, tujuan sosialisasi juga mencakup memberikan keterampilan dan strategi kepada remaja untuk menjauhi narkoba, ” Kami juga berharap para siswa dapat menghadapi tekanan sebaya dan situasi yang mungkin memunculkan godaan narkoba dan intimidasi, sehingga mereka dapat melindungi diri dan teman-teman mereka,” pungkasnya. Dalam kegiatan ini, hadir juga pihak kepolisian yang mensosialisasikan bahaya narkoba di kalangan anak-anak serta cara pencegahannya. Perwakilan dari kepolisian memberikan penjelasan tentang jenis-jenis narkoba yang sering menyasar anak-anak dan remaja, serta dampak buruk yang ditimbulkan. Mereka juga mengajarkan cara-cara sederhana untuk menghindari narkoba dan pentingnya peran keluarga dalam pengawasan anak-anak. Keterlibatan berbagai pihak dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan serta narkoba. Diharapkan, sosialisasi seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi bullying dan narkoba demi masa depan anak-anak yang lebih baik.
Read MorePada tanggal 28 Mei 2024, SMAN 1 Pontang di Kabupaten Serang menjadi tuan rumah sebuah acara yang penuh makna dan edukasi, yakni seminar tentang anti bullying yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Serang Raya (UNSERA) Kelompok 57. Seminar ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah bagi semua siswa. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Taufik, yang juga memimpin Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di SMAN 1 Pontang. Dengan latar belakangnya sebagai mantan aktivis 98, Taufik memberikan sambutan yang menggugah semangat para siswa. Ia menyampaikan bahwa meskipun kekerasan dalam bentuk bullying relatif jarang terjadi di sekolah ini, upaya pencegahan tetap sangat penting. Taufik berharap para siswa dapat menyerap ilmu dari seminar ini dan proaktif dalam mencegah serta melaporkan setiap kasus bullying yang terjadi. Salah satu pembicara utama dalam seminar ini adalah Hendry Gunawan, MH., M.Kom, Ketua Satgas PPKS Universitas Serang Raya. Dengan lugas, Hendry menguraikan empat jenis bullying: verbal, fisik, relasional, dan siber. Ia menyoroti bahwa maraknya kasus bullying banyak dipengaruhi oleh media yang sering menampilkan kekerasan. Dampak bullying, menurut Hendry, bisa sangat luas, mulai dari cedera fisik hingga gangguan emosional yang serius, dan ini dapat merusak masa depan anak, baik yang menjadi korban maupun pelaku. Selain materi tentang anti bullying, seminar ini juga menyajikan materi lain yang tidak kalah pentingnya. Dr. Arifina Febriasari, S.Si., M.Sc, Dosen Pembimbing Lapangan KKM Kelompok 57, memberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat. Sementara itu, Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT, berbagi pengetahuan tentang teknologi penjernihan air kepada para siswa kelas X dan XI. Seminar ini menjadi bukti nyata komitmen KKM UNSERA Kelompok 57 dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan aman. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pentingnya mencegah bullying dan menjaga kebersihan serta kesehatan semakin meningkat.
Read MoreUniversitas Serang Raya (UNSERA) Menggelar Pelepasan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) “Abdimas Unsera Membangun Desa” 2024 bertempat di Rachmatoellah Covention Hall, Sabtu (27/4/2024). Rektor beserta jajarannya turut menghadiri acara ini. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu indonesia Raya secara khidmat kemudian disusul sambutan dari Ketua LPPM, Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc. “KKM tahun ini akan dilaksanakan di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Cilegon,” ujarnya. Rektor Unsera, Dr. Abdul Malik, M.Si turut memberikan sambutannya. “KKM menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata pada masyarakat,” tuturnya. Pelepasan KKM ini juga menjadi sarana pembekalan bagi mahasiswa melalui materi terkait etika dalam pelaksanaan KKM yang disampaikan Wakil Rektor I, Dr. Denny Kurnia, SE., MM. “Ketika ditempatkan di desa, utamakan adab,” tegasnya. Kemudian dilanjutkan dengan penyematan jaket KKM kepada perwakilan mahasiswa. Dengan mengikuti kegiatan KKM, diharapkan mahasiswa akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademik di kehidupan sehari-hari. (Z)
Read MoreIstilah KKM bagi mahasiswa tingkat akhir di UNSERA pastinya tidak asing lagi. Program SKS di semester 6 ini merupakan program wajib sebagai salah satu syarat kelulusan. Sebagai bentuk implementasi dari tridharma perguruan tinggi yang dasarnya tertulis pada point ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, KKM dirancang untuk menghubungkan mahasiswa dengan masyarakat, dengan tujuan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan mengembangkan kemampuan sosial mahasiswa. Lalu apa saja sih manfaat Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) ini untuk mahasiswa? yuk simak infonya! Menjalin Hubungan yang Erat dengan Masyarakat Program KKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat. Melalui kegiatan yang dilakukan, mahasiswa dapat membangun hubungan yang erat dengan masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan berkolaborasi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada. Mengaplikasikan Ilmu dan Keterampilan langsung di Masyarakat Dalam KKM, mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di kelas dalam situasi nyata. Misalnya, mahasiswa teknik dapat membantu masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur dan mahasiswa pendidikan dapat memberikan pendampingan pendidikan kepada anak-anak di daerah. Dengan demikian, mahasiswa dapat melihat bagaimana ilmu yang mereka pelajari memiliki dampak positif pada kehidupan sehari-hari. Mengembangkan Kemampuan Sosial dan Kemampuan Kerja Tim Partisipasi dalam program KKM juga membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan kerja tim yang sangat berharga dalam dunia kerja. Mahasiswa akan belajar berkomunikasi dengan masyarakat yang beragam latar belakang, belajar menghadapi tantangan bersama-sama dalam kelompok, dan belajar mengambil inisiatif serta tanggung jawab dalam proyek-proyek yang akan dilakukan. Semua ini akan menjadi modal berharga ketika memasuki dunia kerja nantinya. Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Kepedulian terhadap Masalah-Masalah Lingkungan KKM juga membantu mahasiswa untuk lebih sadar dan peduli terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa akan lebih memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini tentunya akan membangun kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, lingkungan, dan lain-lain. Dengan kesadaran ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agent of change yang aktif dalam masyarakat nantinya. Meningkatkan Pengalaman Pribadi dan Memperluas Jaringan Melalui interaksi dengan masyarakat, mahasiswa dapat belajar menghadapi berbagai tantangan, mengasah kemampuan adaptasi, dan memperluas jaringan sosial. Selain itu, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk belajar dari para pemimpin masyarakat dan tokoh lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga. Terdengar seru bukan? Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata. KKM tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga membawa dampak positif bagi perkembangan pribadi dari mahasiswa yang dapat berguna di dunia kerja.
Read MoreDalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tahun ajaran 2023/2024, LPPM Unsera mengadakan acara pembekalan bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rabu (13/3/24). Acara ini turut dihadiri Rektor Dr. H. Abdul Malik, M.Si., Wakil Rektor I Dr. Denny Kurnia, M.M., dan Wakil Rektor II Dr.H. M. Kamil Husain, Lc., M.S.I. Mengawali sambutannya, Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNSERA, Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc menuturkan maksud dari pembekalan DPL. “Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada hari ini kita akan melaksanakan penyampaian teknis apa saja yang harus kita lakukan pada saat nanti di lapangan atau di masyarakat,” jelasnya. Malik dalam sambutannya menjelaskan bahwa KKM merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi yang tidak bisa dipisahkan karena sudah menjadi satu kesatuan yang integral. Lebih lanjut Malik mengingatkan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk diteruskan kepada mahasiswa peserta KKM agar mengedepankan aspek intelektual dan moral. “aspek ini akan membentuk mahasiswa dalam memiliki integritas,” tegasnya. Pada kesempatan ini, Ketua LPPM, Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc turut menyampaikan bahwa selain bentuk pengabdian dalam tridharma, KKM juga pembelajaran bagi mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat. “Mari kita berkontribusi yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (Z)
Read Morehallo serapeeps! Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) bukan hanya sekadar sebuah kegiatan akademis, tetapi juga merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pembangunan masyarakat. Namun, seringkali KKM diwarnai dengan berbagai tantangan, mulai dari konflik internal dalam tim hingga kendala-kendala dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat. Untuk menjadikan pengalaman KKM kamu lebih menyenangkan dan anti drama, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan! Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam menjaga harmoni dalam tim KKM. Pastikan untuk selalu mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan tanggapan yang jujur dan sopan. Jangan ragu untuk menyampaikan ide atau masukan secara terbuka, namun tetap dengan sikap yang menghargai pendapat orang lain ya serapeeps! KKM seringkali menghadapkan kita pada beragam budaya dan latar belakang sosial. Bersikaplah inklusif dan terima perbedaan dengan lapang dada. Hargai dan hormati keanekaragaman tersebut sebagai modal untuk memperkaya pengalaman belajar kamu. Rencanakan setiap langkah kegiatan KKM secara matang bersama tim kamu. Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta susun rencana kerja yang terperinci agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan efisien. Manfaatkan keahlian dan potensi masing-masing anggota tim untuk mencapai hasil terbaik. Diskusikan secara bersama-sama strategi dan pendekatan terbaik dalam menyelesaikan tugas-tugas KKM dan jangan ragu untuk memberikan bantuan kepada sesama anggota tim jika diperlukan. tim yang solid adalah Koentji Suksesnya KKM. Keseimbangan antara kerja keras dan waktu untuk bersantai sangat penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental selama KKM. Tetaplah fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan, namun jangan lupakan pentingnya untuk beristirahat dan menyegarkan pikiran agar tetap produktif dan bersemangat. Konflik mungkin tak terhindarkan dalam sebuah tim. Namun, yang penting adalah bagaimana kita menanganinya. Hadapi konflik dengan kepala dingin dan sikap dewasa. Berbicaralah secara terbuka, jujur, dan saling menghormati untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan KKM kamu akan menjadi pengalaman yang bermakna, memuaskan, dan tentunya bebas drama yang tidak perlu. Selamat menjalani KKM dan jadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang!
Read More