Tag: pengabdian

LESTARIKAN KEBUDAYAAN BANTEN DI ERA MODERN, UNSERA GELAR SOFT LAUNCHING BATIK KHAS BANTEN

Serang – Tim skema Hibah Pengabdian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2024 bersama dengan Universitas Serang Raya gelar soft launching produk daerah berupa kain batik yang kental akan sejarah Banten. Berlokasi di Museum Situs Lama Banten, kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat pada Selasa, (24/09/2024). Mengambil tema utama “Peningkatan Pendapatan Pokdarwis Maulana Yusuf Berbasis Inovasi Produk Kain Batik Bermotif Kesultanan Banten Melalui Hybrid Marketing” misi besar yang ingin diwujudkan dalam kegiatan ini ialah terciptakan Pembangunan ekonomi masyarakat daerah dan juga pelestarian budaya di wilayah Banten khususnya Desa Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan Kecamatan Kasemen Kota Serang sebagai salah satu daerah ditemukannya motif-motif batik khas. Produk-produk batik ini memiliki corak dan motif baru yang sarat akan makna dan juga filosofi, hal ini dituturkan langsung oleh Jihan selaku anggota tim skema Hibah Pengabdian Kemendikbudristek Tahun 2024, “Motif-motif ini kami temukan dari corak yang terdapat dalam kerajinan keramik pada masa kesultanan Banten, yaitu di desa Sukadiri tempat kami melangsungkan pengabdian” jelasnya. Pada kesempatan ini, Kepala Balai Pelestarian kebudayaan Wilayah VIII, Lita juga menyampaikan dukungan penuh dalam kegiatan pengabdian dan juga pemasaran produk batik khas Sukadiri “Tentunya kegiatan seperti ini perlu di dukung penuh oleh pemerintah daerah khususnya Balai Pelestarian Kebudayaan. Maka dari itu kami mencoba untuk membantu setiap proses dalam kegiatan pengabdian dan juga produksi batik Sukadiri ini agar semuanya terlaksana secara optimal” tuturnya. Rektor Universitas Serang Raya, Dr. Abdul Malim, M.Si., yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh tim. “Kami sangat mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari kontribusi nyata universitas dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan produk lokal, seperti batik khas Banten. Tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat, khususnya Desa Sukadiri. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan,”. Ada empat motif yang diperkenalkan tim dalam kegiatan soft launching, semuanya masih dalam tahap pengembangan dan riset lebih lanjut termasuk untuk pemberian nama motif. Tim skema Hibah Pengabdian Kemendikbudristek Tahun 2024 berharap dapat terus mengembangkan inovasi dalam rangka melestarikan budaya Banten dan mengambil peran besar untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah.

Read More

Penyerahan Kontrak Hibah DRTPM, Unsera Tingkatkan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Dosen

Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian dosen, Universitas Serang Raya (UNSERA) melakukan penyerahan kontrak hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) serta sosialisasi laporan penelitian dan pengabdian internal, Jumat (26/7/24). Acara ini dihadiri oleh para dosen dan pejabat universitas, termasuk Rektor UNSERA, Dr. Abdul Malik, M.Si, Wakil Rektor I, Dr. Denny Kurnia, M.M, Wakil Rektor II, H.M. Kamil Husain, Lc., M.Si, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc. Dalam sambutannya, Abdul Malik menegaskan pentingnya peran dosen dalam tiga aspek utama, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Beliau menekankan bahwa ke depan, level penelitian harus ditingkatkan, bukan hanya dari segi kualitas dan kuantitas, tetapi juga dampaknya. “Kita harus fokus pada impact dari penelitian, sehingga bisa unggul dan bermartabat,” ujarnya. Dalam kesempatan ini diumumkan bahwa Unsera telah berhasil mendapatkan total dana hibah sebesar 820 juta rupiah, yang terbagi dalam 9 hibah penelitian dan 4 hibah pengabdian. Abdul Malik juga menyatakan bahwa saat ini setiap dosen diwajibkan untuk menyusun proposal penelitian dan pengabdian. Hal ini merupakan wujud komitmen UNSERA dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian di universitas ini. Dalam sesi sosialisasi, Ketua LPPM, Dr. Ing. Farid Wajdi, M.Sc, memberikan arahan mengenai standar format laporan penelitian dan pengabdian yang harus diikuti oleh para dosen. “Kami telah membuat standar format laporan penelitian dan pengabdian berdasarkan jenis skema yang dilakukan,” jelasnya sambil menampilkan contoh format melalui proyektor. Sejalan dengan Rektor, Dr. Denny Kurnia selaku Wakil Rektor I juga menekankan bahwa penelitian dan pengabdian dosen merupakan hal yang wajib guna impelementasi tri dharma perguruan tinggi. Melalui pertemuan ini, diharapkan para dosen termotivasi untuk terus berinovasi dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, serta meningkatkan kualitas dan dampak setiap proyek. UNSERA berkomitmen mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini sebagai upaya menjadi universitas yang unggul dan bermartabat. (Z)

Read More

Mahasiswa KKM Unsera Gandeng Satgas PPKS Unsera Adakan Sosilasisasi Anti Bullying

Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Serang Raya hadir dalam sosialisasi pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan bersama siswa-siswi SMK Al Had Nusantara, didampingi oleh Kelompok Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 45 Universitas Serang Raya. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying ini berlangsung di SMK Al Had Nusantara, Kota Serang, Banten, pada senin, 20 Mei 2024. Acara tersebut dihadiri oleh para siswa, guru, dan perwakilan dari berbagai lembaga terkait. Dalam sosialisasi tersebut, Ketua Satgas PPKS Unsera, Hendry Gunawan, memaparkan berbagai penyebab kekerasan dan bullying di kalangan anak-anak. Menurutnya, salah satu faktor utama adalah pola asuh dan luka pengasuhan yang dialami anak-anak di dalam keluarga. “Luka yang terus mereka terima dalam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh keluarga seringkali mereka tumpahkan di lingkungan bermain atau sekolah, salah satunya dalam bentuk kekerasan terhadap teman sebaya atau adik kelasnya,” ujar Hendry. Ia menambahkan bahwa pemahaman yang salah mengenai kekerasan ini harus segera diatasi melalui pendekatan edukatif. Selain itu, Hendry juga menekankan bahwa dampak dari lingkungan dan media sosial menjadi faktor penting yang menyebabkan anak-anak menganggap bahwa kekerasan adalah cara terbaik dalam menyelesaikan masalah. “Ini menjadi PR bagi kita semua untuk memperbaikinya,” tambahnya. Menurut Hendry, anak-anak yang terpapar konten kekerasan di media sosial cenderung meniru perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hendry, yang juga merupakan Sekretaris Prodi di Sistem Informasi Universitas Serang Raya, menekankan bahwa kekerasan di sekolah dapat dikurangi dengan melibatkan siswa-siswi sebagai pelopor dan pelapor. “Sebagai pelopor, mereka diharapkan untuk mensosialisasikan bahaya kekerasan dan berada di garis depan dalam upaya pencegahan. Sebagai pelapor, mereka diharapkan untuk segera melaporkan jika melihat, mendengar, atau mengetahui adanya kekerasan kepada Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di sekolah,” jelas Hendry. Ia menyebutkan bahwa ini adalah salah satu implementasi dari Permendikbud 46 tahun 2023, yang mendorong partisipasi aktif guru, orang tua, siswa, dan seluruh sivitas akademika dalam mencegah kekerasan secara bersama-sama. Selain itu, Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Serang Raya, Sumiati, ST., MM., Ph.D., yang juga menjadi Pembimbing KKM kelompok 45 di daerah Taktakan, menjelaskan pentingnya kegiatan ini. “Melibatkan mahasiswa dalam sosialisasi bahaya kekerasan terhadap anak sangat penting untuk menyadarkan berbagai pihak akan dampak buruk kekerasan bagi masa depan anak,” kata Sumiati. Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mendukung program-program pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Sumiati juga mengapresiasi antusiasme para siswa SMK Al Had Nusantara dalam mengikuti sosialisasi ini. Menurutnya, kesadaran dan partisipasi aktif dari siswa sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. “Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang bahaya bullying, tetapi juga termotivasi untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing,” tambahnya. Ketua Kelompok 45 KKM Unsera, Bagus Setia Darmawan, menjelaskan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran remaja akan dampak negatif bullying dan narkoba. “Kami ingin memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik kepada remaja tentang bahaya narkoba dan bullying, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari terlibat dalam perilaku tersebut,” ujarnya. Selain itu, tujuan sosialisasi juga mencakup memberikan keterampilan dan strategi kepada remaja untuk menjauhi narkoba, ” Kami juga berharap para siswa dapat menghadapi tekanan sebaya dan situasi yang mungkin memunculkan godaan narkoba dan intimidasi, sehingga mereka dapat melindungi diri dan teman-teman mereka,” pungkasnya. Dalam kegiatan ini, hadir juga pihak kepolisian yang mensosialisasikan bahaya narkoba di kalangan anak-anak serta cara pencegahannya. Perwakilan dari kepolisian memberikan penjelasan tentang jenis-jenis narkoba yang sering menyasar anak-anak dan remaja, serta dampak buruk yang ditimbulkan. Mereka juga mengajarkan cara-cara sederhana untuk menghindari narkoba dan pentingnya peran keluarga dalam pengawasan anak-anak. Keterlibatan berbagai pihak dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan serta narkoba. Diharapkan, sosialisasi seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin banyak melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi bullying dan narkoba demi masa depan anak-anak yang lebih baik.

Read More

5 manfaat KKM untuk Mahasiswa

Istilah KKM bagi mahasiswa tingkat akhir di UNSERA pastinya tidak asing lagi. Program SKS di semester 6 ini merupakan program wajib sebagai salah satu syarat kelulusan. Sebagai bentuk implementasi dari tridharma perguruan tinggi yang dasarnya tertulis pada point ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, KKM dirancang untuk menghubungkan mahasiswa dengan masyarakat, dengan tujuan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan mengembangkan kemampuan sosial mahasiswa. Lalu apa saja sih manfaat Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) ini untuk mahasiswa? yuk simak infonya! Menjalin Hubungan yang Erat dengan Masyarakat Program KKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat. Melalui kegiatan yang dilakukan, mahasiswa dapat membangun hubungan yang erat dengan masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan berkolaborasi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada. Mengaplikasikan Ilmu dan Keterampilan langsung di Masyarakat Dalam KKM, mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di kelas dalam situasi nyata. Misalnya, mahasiswa teknik dapat membantu masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur dan mahasiswa pendidikan dapat memberikan pendampingan pendidikan kepada anak-anak di daerah. Dengan demikian, mahasiswa dapat melihat bagaimana ilmu yang mereka pelajari memiliki dampak positif pada kehidupan sehari-hari. Mengembangkan Kemampuan Sosial dan Kemampuan Kerja Tim Partisipasi dalam program KKM juga membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan kerja tim yang sangat berharga dalam dunia kerja. Mahasiswa akan belajar berkomunikasi dengan masyarakat yang beragam latar belakang, belajar menghadapi tantangan bersama-sama dalam kelompok, dan belajar mengambil inisiatif serta tanggung jawab dalam proyek-proyek yang akan dilakukan. Semua ini akan menjadi modal berharga ketika memasuki dunia kerja nantinya. Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Kepedulian terhadap Masalah-Masalah Lingkungan KKM juga membantu mahasiswa untuk lebih sadar dan peduli terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa akan lebih memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini tentunya akan membangun kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, lingkungan, dan lain-lain. Dengan kesadaran ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agent of change yang aktif dalam masyarakat nantinya. Meningkatkan Pengalaman Pribadi dan Memperluas Jaringan Melalui interaksi dengan masyarakat, mahasiswa dapat belajar menghadapi berbagai tantangan, mengasah kemampuan adaptasi, dan memperluas jaringan sosial. Selain itu, mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk belajar dari para pemimpin masyarakat dan tokoh lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga. Terdengar seru bukan? Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dengan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata. KKM tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga membawa dampak positif bagi perkembangan pribadi dari mahasiswa yang dapat berguna di dunia kerja.

Read More

Bilah Aksesibilitas