Tag: SUKUBADUY

Pengabdian Kepada Masyarakat Suku Baduy 2025 oleh Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Industri – UNSERA

Serang, unsera.ac.id – Program Studi Teknik Industri Universitas Serang Raya (UNSERA) kembali mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang melibatkan para dosen dan mahasiswa. Pada 28 Januari 2025, pengabdian dilakukan di komunitas Suku Baduy, dengan tujuan memberikan edukasi serta solusi inovatif dalam mendukung keberlanjutan budaya dan kesejahteraan masyarakat setempat. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen UNSERA, yaitu: Dalam kegiatan ini, para dosen dan mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat Suku Baduy untuk memahami kebutuhan mereka serta berbagi wawasan dalam bidang teknologi, manajemen industri, dan keberlanjutan lingkungan. Beberapa program yang dijalankan meliputi: Antusiasme tinggi dari masyarakat Suku Baduy dalam menerima program ini menjadi bukti bahwa sinergi antara akademisi dan komunitas lokal sangat diperlukan untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat dan berkelanjutan. UNSERA berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya. Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik melalui kolaborasi strategis dengan Universitas Serang Raya. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui email di info@unsera.ac.id atau melalui laman resmi UNSERA di unsera.ac.id.

Read More

“Jelajah Hukum Adat Baduy: Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum UNSERA Angkatan 2023 Memahami Eksistensi Hukum Adat dalam Masyarakat Baduy”

Serang, unsera.ac.id – Universitas Serang Raya (UNSERA) melalui Program Studi Ilmu Hukum mengadakan kunjungan akademik pada 18 Januari 2025, mulai pukul 05.30 hingga 15.00 WIB. Kegiatan ini akan berlangsung di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tempat di mana Suku Baduy bermukim. Wilayah ini terletak di Pegunungan Kendeng, dengan akses utama melalui Rangkasbitung – Ciboleger, yang menjadi gerbang utama menuju kawasan Baduy. Kunjungan ini mengusung tema “Jelajah Hukum Adat Baduy: Eksistensi Hukum Adat dalam Masyarakat Baduy – Studi Kearifan Lokal sebagai Sumber Hukum di Indonesia.” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana hukum adat masih diterapkan dalam kehidupan masyarakat Baduy serta relevansinya dalam sistem hukum nasional. Mahasiswa akan mempelajari norma-norma adat, sistem penyelesaian sengketa, serta peran pemimpin adat dalam menjaga ketertiban sosial. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum UNSERA angkatan 2023, didampingi oleh dosen pembimbing Hikmatullah, S.HI., M.Sy., serta perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Ilmu Hukum, termasuk Hasuri, S.Pd.I., S.H., M.H., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum. Kunjungan ini diadakan sebagai bagian dari Mata Kuliah Hukum Adat, guna memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam memahami penerapan hukum adat dalam masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melihat bagaimana hukum adat masih dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy dan bagaimana hukum tersebut beradaptasi dalam konteks hukum nasional yang lebih luas. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari sistem penyelesaian sengketa adat yang diterapkan masyarakat Baduy tanpa melibatkan sistem peradilan negara. Salah satu aspek yang menarik adalah bagaimana peran Jaro dan Lembaga Adat dalam menyelesaikan konflik serta menjaga keseimbangan sosial di komunitas mereka. Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, Mahfudoh, menyampaikan harapannya terkait kunjungan ini. “Saya berharap kunjungan ke Suku Baduy dapat memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana hukum adat mereka bekerja, terutama dalam menyelesaikan sengketa dan mempertahankan aturan turun-temurun di tengah hukum negara yang semakin modern. Melihat langsung kehidupan masyarakat Baduy tentu akan lebih bermakna dibandingkan hanya mempelajarinya dari buku atau perkuliahan. Saya juga penasaran bagaimana mereka menjaga keseimbangan antara tradisi dan perkembangan zaman, terutama di era digital yang serba cepat, serta tantangan yang mungkin dihadapi generasi muda dalam mempertahankan adat. Selain itu, pengalaman ini diharapkan bisa menjadi refleksi pribadi sekaligus inspirasi untuk penelitian atau skripsi, terutama dalam memahami bagaimana hukum adat dan hukum negara dapat berjalan berdampingan. Dengan kunjungan ini, saya ingin mendapatkan perspektif baru tentang hukum, budaya, dan kehidupan sosial yang berbeda dari yang biasa saya temui,” ujar Mahfudoh. Melalui kunjungan ini, mahasiswa diharapkan dapat membawa wawasan baru yang dapat diaplikasikan dalam kajian akademik maupun dalam pemahaman mereka tentang dinamika hukum di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui email di info@unsera.ac.id atau melalui laman resmi UNSERA di unsera.ac.id.

Read More

Keseruan Mahasiswa PMM Batch 4 Inbound Unsera Eksplor Suku Baduy

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Modul Nusantara, sebanyak 34 mahasiswa PMM Batch 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera) melakukan kunjungan ke Suku Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten, Minggu (28/4/2024). Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebhinekaan ini menyuguhkan kearifan lokal penduduk Suku Baduy. Mulai dari bercengkrama hingga melihat kegiatan dan kebiasaan sehari-hari mereka. Mahasiswa PMM Inbound terlihat antusias menyaksikan kehidupan masyarakat Baduy yang mempertahankan kebudayaan dan tradisi mereka secara autentik di era modern saat ini. Selain itu, kesenian Suku Baduy juga diperkenalkan dengan mengunjungi Imah Kriya Baduy dan menyaksikan praktek kerajinan tangan khas Suku Baduy. Bermalam di Kampung Gazebo, mahasiswa PMM Inbound juga berkesempatan untuk lebih mengenal sistem sosial masyarakat Baduy yang terkenal hidup harmoni dengan alam. Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan untuk berbincang dengan masyarakat Baduy Dalam. Digo, salah satu mahasiswa PMM Inbound asal Banjarmasin mengungkapkan bahwa kunjungan Modul Nusantara ke Suku Baduy sangat berkesan dan tak terlupakan. “Sangat seru dan berkesan bagi saya karena bisa mengenal Banten lebih dalam dan mempelajari budaya Banten yang sangat berbeda dari daerah asal saya, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Terima kasih atas kesempatannya,” ujarnya bersemangat. Sebelum pulang, mahasiswa PMM juga tak lupa membeli oleh-oleh khas Baduy untuk dijadikan kenang-kenangan. Perjalanan kebhinekaan ini terasa berkesan karena menyuguhkan experience hidup bersama Suku Baduy dengan segala nilai dan norma leluhur mereka. Dari perjalanan ini pula, diharapkan dapat menggoreskan makna ‘Bertukar sementara, Bermakna Selamanya’ pada seluruh mahasiswa PMM Batch 4 Inbound Unsera. (Z)

Read More

Bilah Aksesibilitas