Dengan spirit unity, humanity, integrity, dan dignity, Universitas Serang Raya (UNSERA) siap menyambut kedatangan 34 mahasiswa PMM Batch 4 dari berbagai Perguruan Tinggi di luar Pulau Jawa. Program Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), telah menjadi platform penting bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi minat, mengembangkan keterampilan, dan berkontribusi pada proyek-proyek yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri. Dr. Abdul Malik, M.Si selaku Rektor UNSERA siap memberi dukungan penuh kepada mahasiswa PMM dalam mengeksplor dan mempelajari keragaman budaya nusantara. “Para mahasiswa inbound ini telah dipilih melalui proses seleksi ketat berdasarkan minat, komitmen, dan potensi mereka dalam bidang-bidang yang beragam. Dengan kehadiran mereka nantinya, harapan kita bertambah untuk terus menginspirasi dan memberdayakan generasi muda dalam dunia seni dan budaya,” ujarnya. Banyak kegiatan menarik yang akan dilakukan dan dipelajari mahasiswa PMM, sebab nantinya mahasiswa tidak hanya melakukan pembelajaran di dalam kelas, melainkan juga akan mengikuti pembelajaran di luar kelas melalui mata kuliah Modul Nusantara yang terdiri dari sub kegiatan Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi dan Kontribusi Sosial. (Z)
Read MoreBisa mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah impian banyak mahasiswa nusantara, tak terkecuali untuk Lili Harliyani. Mahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA) Prodi Ilmu Hukum semester 5 ini tak menyangka namanya tertera di antara 15.000 mahasiswa seluruh Indonesia yang dinyatakan lolos program PMM batch 3 2023. Program PMM sendiri adalah salah satu program unggulan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek sebagai bagian dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lili berkesempatan mengikuti pembelajaran di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong selama satu semester. Melalui PMM, Lili menuturkan bahwa dirinya ingin lebih mengenal makna Bhinneka Tunggal Ika. Menginjakkan kaki di tanah Papua memberikan pengalaman tak terlupakan. Tak hanya keindahan alamnya yang memikat mata, namun keramahan warga lokalnya turut menyempurnakan julukan Pulau Papua sebagai ‘Surga Kecil di Timur Indonesia’. “Masyarakat di sini ramah terhadap pendatang, terlebih lagi di sini banyak sekali orang yang dari pulau jawa merantau ke Sorong. Tetapi karena budaya di sini masih kental dengan adat istiadatnya, maka penting menjaga sikap. Ada pribahasa, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi,” ujarnya. Selama mengikuti program PMM, Lili bersama teman-temannya tinggal di asrama yang telah disediakan oleh kampus Unimuda Sorong. Terkait biaya hidup, menurutnya tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar, namun untuk meminimalisir pengeluaran, Lili bersama teman kamarnya lebih memilih masak sendiri. Tinggal di lingkungan baru dan dihadapkan dengan perbedaan budaya, suku, agama, dan ras menjadi tantangan tersendiri bagi Lili untuk beradaptasi. “Karena Mahasiswa Inbound Unimuda Sorong mayoritas dari Pulau Sumatera yang terkenal dengan nada tingginya, padahal itu sudah hal biasa di daerah mereka,” tuturnya. Kendati demikian, Lili memandang positif perbedaan tersebut. Dari teman-temannya yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda, dirinya mengaku banyak belajar kebhinnekaan yang semakin menambahkan warna di kesehariannya dalam mengikuti PMM. Salah satu keunikan dari Program PMM terletak pada kegiatan Modul Nusantara, mata kuliah khusus bagi peserta PMM yang memfasilitasi pembelajaran tentang keberagaman nusantara, khususnya keragaman budaya dan keunikan daerah lokasi Perguruan Tinggi (PT) Penerima. Modul Nusantara terdiri atas 16 aktivitas yang mengusung 4 tema utama, yaitu kebinekaan, inspirasi, refleksi, serta kontribusi sosial. “Selain perkuliahan, setiap minggu kami melakukan Modul Nusantara, di mana dalam kegiatan ini kami dikenalkan dengan budaya yang ada di Papua serta tempat-tempat bersejarah yang ada di Sorong. Selain itu, kalian akan sering menyebrangi Pulau dan mengenal budaya serta makanan khas yang ada di pulau tersebut,” ungkapnya. Lebih lanjut Lili menuturkan banyak mendapat keuntungan dengan mengikuti PMM, mulai dari subsidi tiket pesawat PP, bantuan biaya hidup, memiliki banyak teman dari berbagai daerah, serta bisa mengeksplor budaya baru. Dirinya berharap akan semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti PMM. “Indonesia memiliki beragam budaya, ras, serta suku yang patutnya kita pelajari dan tunjukan ke dunia luar bahwa kekayaan alam Indonesia seindah itu dengan perbedaan yang ada,” katanya. Lili Harliyani turut memberikan pesan khusus untuk mahasiswa Unsera. “Untuk Mahasiswa Unsera yang ingin mengikuti Program PMM tidak usah khawatir akan kehidupan di PT Penerima, nanti punya teman atau tidak, karena di sini kalian akan memiliki begitu banyak teman dari berbagai daerah, serta ada kegiatan Modul Nusantara yang pasti akan selalu kalian nantikan, karena kegiatan ini merupakan refreshing dari padatnya kegiatan perkuliahan kalian toh, jadi jangan khawatir terkait apapun di PT Penerima kalian cukup siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan dan jangan sampai tertinggal ya,” pungkasnya.
Read More