Pendaftaran untuk MSIB Batch 7 akan ditutup pada 10 Juni 2024. Belum mendaftar? Simak cara daftarnya berikut ini. Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MSIB) adalah program magang dengan pengalaman belajar yang dipercepat dan diakselerasi. MSIB mencakup dua kegiatan utama: Magang dan Studi Independen. Dalam kegiatan Magang, mahasiswa diberikan tugas untuk mengatasi masalah nyata, dibimbing oleh profesional, dan menerima sertifikat kompetensi industri. Sementara itu, Studi Independen memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri untuk menguasai keahlian tertentu melalui studi kasus nyata, juga dibimbing oleh profesional dan mendapatkan sertifikat di akhir kegiatan. Kedua program ini berlangsung selama satu semester dan setara dengan 20 SKS. MSIB Batch 7 akan dimulai pada Agustus 2024. Berminat mendaftar? Berikut langkah-langkah pendaftaran MSIB Batch 7 menurut situs resminya: Good Luck serapeeps!
Read MoreTeknologi dalam pendidikan semakin canggih. Sejak pandemi melanda, dunia menjadi lebih akrab dengan teknologi. Inilah yang membuat kamu mengenal konsep pembelajaran jarak jauh atau online learning. Tahukah kamu, kini kamu juga bisa mengikuti kuliah online learning? Penasaran dengan tren kuliah online learning ini? Jangan pergi ke mana-mana! Baca artikel ini sampai tuntas untuk mendapatkan semua informasinya! Sebenarnya, apa sih Online Learning itu? Sebelum kita membahas lebih jauh tentang tren ini, kamu harus paham terlebih dahulu mengenai konsep dasarnya. Online Learning, yang juga dikenal sebagai pendidikan jarak jauh atau eLearning, merujuk pada penyampaian edukasi yang disampaikan melalui internet (daring). Ini memungkinkan siswa untuk mengambil kursus dan mendapatkan gelar dari jarak jauh, tanpa perlu hadir secara fisik di kampus.(1) Online Learning berbentuk dalam berbagai macam, seperti kursus berbasis web, konferensi video, dan program belajar mandiri. Artinya, konsep ini menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan bagi mahasiswa untuk mengakses pendidikan. Pembelajaran online diprediksi memiliki masa depan yang cerah. Selama pandemi, pembelajaran online telah menjadi solusi untuk dunia pendidikan. Banyak yang optimis bahwa pembelajaran online akan menjadi cara untuk memperbarui format pendidikan kita saat ini. Potensinya tak terbatas, karena nantinya kita juga bisa mengintegrasikan gamifikasi, augmented reality, dan virtual reality dalam pendidikan. (2) Sekarang, mari kita bahas alasan mengapa online learning menjadi tren di era pendidikan saat ini. Adaptive Learning Adaptive learning adalah konsep yang diperkirakan akan menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran online di masa depan. Teknologi ini memungkinkan platform pembelajaran online untuk secara otomatis menyesuaikan konten dan metode pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan tingkat pemahaman masing-masing siswa. Dengan demikian, setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka. Video Learning Video learning telah menjadi bagian integral dari pembelajaran online. Menurut livestream.com, pada tahun 2022, sekitar 5,8 juta mahasiswa di seluruh dunia mengakses pembelajaran berbasis video. Penggunaan video dalam pembelajaran diperkirakan akan terus meningkat karena saat ini sudah ada 77% universitas yang mengimplementasikannya. Video mempermudah siswa dalam memahami materi dan membuat proses pembelajaran lebih menarik. Artificial Intelligence Artificial Intelligence (AI) akan berperan semakin besar dalam pembelajaran online. AI dapat digunakan untuk menganalisis data pembelajaran siswa dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan. Selain itu, chatbot AI dapat membantu siswa menjawab pertanyaan mereka dengan cepat dan efisien. Microlearning Microlearning adalah konsep pembelajaran singkat yang memungkinkan siswa untuk belajar dalam waktu yang lebih singkat. Sebagai contoh, banyak hal yang bisa dipelajari melalui YouTube Shorts, TikTok, dan Reels. Ini adalah contoh nyata penerapan microlearning yang sangat relevan di dunia yang terus berubah dengan cepat. Dengan microlearning, siswa bisa mendapatkan informasi yang relevan tanpa menghabiskan banyak waktu. Learning Management System Learning Management System (LMS) adalah platform yang digunakan untuk mengelola semua aspek pembelajaran online. LMS akan terus berkembang dengan fitur-fitur yang lebih canggih seperti pelacakan kemajuan siswa, analisis data, dan alat kolaborasi. LMS mempermudah pengelolaan pembelajaran online, di mana dosen dan siswa dapat dengan mudah mengakses materi, memantau perkembangan belajar, dan berkomunikasi dalam satu platform yang terintegrasi. Menarik, kan? Online learning benar-benar memberikan harapan baru. Teknologi pendidikan yang satu ini akan memberikan masa depan cerah bagi semua civitas akademika yang ada sekarang, sekaligus yang akan ikut bergabung di masa depan. Kuliah Online di Kelas R3 Unsera Kelas R3 Unsera merupakan program kelas 100% online yang memungkinkan kamu untuk kuliah dan meraih gelar dari mana saja. Program R3 Unsera ini tidak berbeda dengan program kuliah tatap muka pada umumnya. Ini beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan: Mendapatkan kurikulum dan gelar yang sama dengan mahasiswa yang belajar secara offline. Pembelajaran 100% online menggunakan metode e-learning. Waktu kuliah hanya saat weekend. UTS dan UAS dilaksanakan secara online. Waktu pembelajaran yang fleksibel, termasuk penjadwalan bimbingan dan sidang akhir. Oleh karena itu, jika kamu ingin mengikuti tren pendidikan terbaru, kuliah online learning dengan program kelas R3 di Unsera bisa menjadi pilihan yang sangat menarik. Tertarik untuk kuliah online Unsera? Klik di sini untuk informasi pendaftaran dan raih karir impianmu bersama Universitas Serang Raya! (H)
Read MoreDea Marseliana, mahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA) jurusan Teknik Industri angkatan 2022, berbagi pengalamannya mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 di Universitas Hasanuddin Makassar. Dea mengungkapkan motivasinya untuk mengikuti program ini yang salah satunya adalah mengambil kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat baru melalui Modul Nusantara. “Tentunya mempelajari budaya baru dan bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam suku dan budaya yang berbeda,” ungkapnya. Dea juga menceritakan kendala yang dihadapinya selama berada di Makassar, khususnya terkait makanan. “Makanan di Makassar, Sulawesi Selatan, hampir semua disediakan jeruk nipis di mejanya, bahkan nasi goreng pun pakai jeruk nipis. Unik bukan?,” ujarnya sambil tertawa. Meskipun demikian, Dea merasa sangat diterima oleh teman-teman lokal maupun sesama peserta PMM yang sangat asyik dan menyenangkan, walaupun mereka berasal dari latar belakang budaya yang berbeda-beda. Momen paling berkesan bagi Dea selama mengikuti program Modul Nusantara adalah ketika mengunjungi destinasi wisata Leang-Leang. Kegiatan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan memperkaya wawasan budaya serta sejarahnya. Dea juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh pihak universitas, termasuk adanya pelepasan mahasiswa UNSERA yang mengikuti program ini serta dukungan penuh dari Kaprodi dalam hal konversi nilai dan lain-lain. Dea berharap program PMM selanjutnya pemerintah dapat memberi kepastian mengenai BBH yang sampai saat ini masih menjadi kesimpangsiuran. “Berharap agar jumlah yang di janjikan dapat di realisasikan sepenuhnya demi mendukung kebutuhan mahasiswa selama mengikuti program ini,” tuturnya. Melalui pengalaman ini, Dea Marseliana berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam program-program serupa yang tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis tetapi juga pengalaman budaya dan persahabatan antar mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara. (Z)
Read MoreKelompok 3 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Serang Raya (Unsera) di bawah bimbingan Thoha Nurdhiyan Hikmawan, M. Kom, mengusung program kerja untuk mengoptimalkan dan menciptakan inovasi limbah UMKM Desa Kasemen, Serang. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh limbah kulit melinjo dan minyak jelantah yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. “Efek pembuangan limbah jelantah sembarangan sangat mencemari lingkungan, seperti penyumbatan saluran air, mencemari tanah, yang akan mengganggu kesehatan,” ujar Alim, ketua kelompok. Desa Kasemen dikenal dengan produksi emping melinjo. Untuk itu kelompok 3 berupaya mengolah limbah berupa kulit melinjo menjadi arang yang mana saat ini masih dalam proses pengeringan. “Masih dalam tahap pengeringan menggunakan cahaya matahari. Sebenarnya lebih optimal menggunakan oven, karena matahari suhunya tidak stabil,” katanya. Selain itu, banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Desa Kasemen yang menggunakan minyak goreng dalam aktivitas sehari-hari dan menghasilkan limbah minyak jelantah yang mencemari lingkungan. Kelompok 3 berencana mengolah minyak jelantah ini menjadi berbagai produk berguna seperti sabun pembersih dan pupuk. Saat ini, kelompok 3 sedang melakukan uji coba pembuatan pupuk dari minyak jelantah, dengan hasil yang diharapkan akan siap dalam satu bulan. Setelah pupuk siap, akan diadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk memperkenalkan cara pembuatannya. Pembuatan arang dari limbah melinjo juga masih dalam proses. Selanjutnya, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun akan dilakukan setelah uji coba pupuk selesai. Rencana lain yang belum terlaksana adalah membuat tong sampah dari bekas cat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. “Kami punya planning akan mengadakan sesi praktik langsung agar masyarakat dapat mencoba dan mengimplementasikan teknik pengolahan limbah ini sendiri,” tutur Alim. Dengan program ini, diharapkan masyarakat Desa Kasemen dapat memberikan tanggapan positif dan mengimplementasikan inovasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok KKM 3 optimis bahwa program ini akan sangat membantu masyarakat dalam mengelola limbah dan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. (Z)
Read MoreRisca Vanesa, mahasiswi Ilmu Hukum angkatan 2021 Universitas Serang Raya (Unsera), membagikan pengalamannya selama mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Risca memilih Bali karena kekayaan budaya dan adatnya yang kuat memungkinkan dirinya untuk menjalin relasi dari berbagai daerah dan bertukar budaya. Menjalani kehidupan di Pulau Dewata memberikan pengalaman dan tantangan tersendiri. Risca mengaku dirinya menghadapi beberapa kendala, seperti perbedaan waktu, bahasa, makanan, serta adat istiadat Bali yang unik menjadi tantangan tersendiri. “Harus selektif pilih makanan, karena banyak makanan non-halalnya,” tuturnya. Namun, Risca merasa beruntung dapat mengikuti PMM 4 di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Banyak pengalaman kebhinekaan yang ia pelajari di sana. “Kami melewati banyak momen hari raya di Bali, mulai dari Nyepi dan menyaksikan Ogoh-Ogoh secara langsung, puasa di Bali, hari raya Idul Fitri di Bali, mengikuti hari raya Galungan dan Kuningan, serta mengikuti acara adat Piodalan,” ujarnya antusias. Risca juga bercerita bahwa program Modul Nusantara menjadi salah satu momen yang berkesan di mana dirinya bisa berkunjung dan mengeksplor ke berbagai tempat bersejarah dan wisata terkenal, termasuk menonton tari Kecak langsung di Uluwatu. Dukungan UNSERA selalu menyertai perjalanan Risca selama di Bali, mulai dari bimbingan intensif sebelum keberangkatan, bantuan dalam pengisian web Merdeka UNSERA, hingga pemantauan rutin untuk memastikan kondisi mahasiswa outbound tetap baik. Risca berharap program PMM ini terus berjalan agar mahasiswa lainnya dapat merasakan kebahagiaan dan pengalaman berharga seperti yang ia rasakan. (Z)
Read MoreMuhammad Syahid, mahasiswa Ilmu Hukum angkatan 2021 Universitas Serang Raya (Unsera), berhasil lolos mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 (PMM 4) di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. Motivasi dan tekad yang kuat membawanya untuk mengembangkan diri dan memperluas wawasan akademis serta budaya di lingkungan yang berbeda. “Masa depan Indonesia bergantung di tangan anak muda. Saya ingin mengembangkan skill komunikasi dan membangun relasi yang lebih luas,” katanya. Menjalani kehidupan di kota Pontianak membuat Syahid menghadapi beberapa tantangan, seperti adaptasi dengan lingkungan kampus dan budaya baru, serta kendala berkomunikasi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Syahid mengungkapkan, rasa rindu akan rumah dan kampung halaman adalah tantangan yang paling berat untuk dihadapi, terlebih tahun ini dirinya tidak dapat merayakan Lebaran bersama keluarga. “Tahun ini saya tidak dapat berlebaran bersama keluarga. Hal itu cukup membuat saya sedih,” ungkapnya. Namun, Syahid menikmati setiap proses PMM dan melihat perbedaan sebagai suatu hal yang hanya butuh pembiasaan untuk dapat melewatinya. PMM telah membawa atmosfer baru dalam keseharian Syahid. Pengalaman yang paling berkesan baginya adalah saat mengikuti Modul Nusantara seperti City Tour ke berbagai destinasi seperti Museum, Rumah Adat Melayu, Tionghoa dan Dayak. “Di Museum saya dapat mengamati sejarah tiga etnis Kalimantan Barat. Hal ini membuat saya banyak belajar arti dari sebuah keberagaman budaya, agama dan bangsa, ditambah momentum saat mengikuti PMM ini saya dapat merasakan tiga perayaan sekaligus,” ujarnya. Dukungan penuh Unsera membuat Syahid senang dan bersyukur. Dirinya mengungkapkan bahwa selama persiapan hingga pelaksanaan PMM, Unsera selalu memberikan bimbingan, pengawasan, dan perhatian bagi mahasiswa PMM outbound lainnya. “Unsera sangat support. Segala kebutuhan yang diperlukan langsung dipersiapkan dengan baik dan selalu memantau kondisi mahasiswa selama pertukaran,” katanya. Mengikuti PMM adalah keputusan yang tidak akan disesalkan oleh Syahid. Selain konversi SKS, banyak hal positif yang dapat meningkatkan kualitas diri, seperti meningkatkan wawasan kebangsaan, kemampuan berinteraksi, menumbuhkan rasa peduli sosial, membangun jaringan pertemanan, mengembangkan kepemimpinan, dan meningkatkan kepercayaan diri. Syahid berharap program ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai kalangan dan perguruan tinggi di Indonesia serta lebih terkoordinasi dalam pelaksanaannya. (Z)
Read MoreAhmad Amirun Naziih, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum angkatan 2021 di Universitas Serang Raya (Unsera), berbagi pengalamannya mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ketertarikannya untuk mengikuti program PMM didorong oleh keinginannya untuk lebih mengetahui berbagai budaya yang ada di Indonesia, terutama di provinsi Maluku. Selain itu, program ini memberikan kesempatan untuk menambah relasi dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selama mengikuti program PMM di Universitas Pattimura, Ahmad menghadapi kendala dalam beradaptasi dengan bahasa daerah setempat. Meskipun demikian, pengalaman ini tidak menghalanginya untuk menikmati momen-momen berharga selama program berlangsung. Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh Ahmad adalah ketika mengikuti Modul Nusantara, di mana ia berkesempatan untuk mengetahui tradisi-tradisi adat Maluku, termasuk tradisi Baku Pukul Manyapu yang diadakan setiap tanggal 7 Syawal tahun Hijriyah. Tradisi ini melibatkan dua kelompok yang saling memukul dengan sapu lidi, mencerminkan kekayaan budaya lokal yang unik. Melalui program Modul Nusantara Ahmad juga berkesempatan menginjakkan kakinya di Banda Neira. Pulau yang dijuluki ‘Surga Kecil di Timur Indonesia’ ini tidak hanya kaya akan sejarah, seperti rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir serta Benteng Belgica yang berlatarkan Gunung Api Banda yang ikonik, tetapi juga memiliki keindahan alam yang memukau. “Keindahan alam kepulauan banda Neira benar-benar memanjakan mata, mulai dari pemandangan gunung api Banda yang gagah menjulang hingga lautan yang bersih dan jernih,” tuturnya. Dukungan penuh Unsera benar-benar Ahmad rasakan selama mengikuti PMM. Selain konversi 20 SKS, mahasiswa PMM Unsera outbound juga diberikan pendampingan dan pengarahan. “Sebelum keberangkatan, mahasiswa mendapatkan arahan dari pengelola MBKM Unsera dan jajaran Wakil Rektor, baik bidang Akademik maupun Non Akademik,” katanya. Ahmad berharap program PMM dapat terus berlanjut dan memberikan makna yang mendalam bagi lebih banyak mahasiswa, sesuai dengan jargonnya “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Ia juga mengharapkan pengelola MBKM Unsera dapat menyediakan fasilitas transportasi bagi mahasiswa PMM outbound yang mengalami kendala dalam menuju bandara keberangkatan, agar semakin banyak mahasiswa dapat mengikuti program ini tanpa hambatan logistik. (Z)
Read MoreProgram Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 akhirnya membawa Dimas Kalinggo ke kampus pilihannya, yakni Universitas Serang Raya (Unsera). Bagi mahasiswa asal STIKES ISFI Banjarmasin ini, merasakan program PMM di Unsera memberikan cerita yang begitu beragam. Sampai pada Februari 2024 lalu, Dimas mengaku senang bisa menginjakkan kakinya di “Tanah Jawara”. Didampingi tim PMM Unsera, Dimas dan peserta lainnya disambut untuk kemudian bersama-sama menuju Universitas Serang Raya. “Very excited, apalagi ini tahun pertama Unsera mengadakan PMM. Aku juga kepoin kampusnya sebelum daftar dan memang incaran dari awal. I’m so lucky bisa lolos di Unsera,” katanya saat ditemui tim Humas Unsera. Tinggal di kota baru dengan budaya yang berbeda, Dimas mengaku bahwa adaptasi menjadi tantangan bagi dirinya. “Ini adalah pertama kalinya aku merantau jauh dari Banjarmasin. Butuh waktu untuk adaptasi. Tapi aku nggak khawatir karena aku yakin Unsera pasti akan mendampingi mahasiswa PMM dengan versi terbaik mereka selama program ini berjalan,” tambahnya. Menjadi ‘tamu’ bersama mahasiswa PMM lainnya, Dimas disibukkan dengan KBM di kelas serta program Modul Nusantara yang merupakan serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan pemahaman kebhinekaan, refleksi, hingga kontribusi sosial mahasiswa. Selama mengikuti Modul Nusantara, Dimas bercerita bahwa pengalaman paling berkesan untuknya adalah saat berkunjung ke Suku Baduy di Lebak, Banten. Mengenal dan mempelajari budaya Banten yang sangat berbeda dengan daerah asalnya, Banjarmasin Kalimantan Selatan. “Di sana kami eksplor kesenian Baduy, melihat kebiasaan masyarakat Baduy, serta berbincang dengan suku Baduy Dalam. Kesan dan pengalaman yang luar biasa. Terima kasih Unsera atas kesempatannya untuk anak PMM bisa berkunjung sekaligus bermalam di Kampung Gazebo, Suku Baduy,” cerita Dimas. Selama mengikuti program PMM, Dimas menuturkan bahwa Unsera melayani peserta PMM dengan sangat baik. “Pengalaman saya di Unsera sejauh ini sungguh luar biasa, dimulai dari penjemputan, akomodasi, hingga layanan harian yang diberikan. Dosen dan mahasiswanya sangat welcome kepada kami,” tuturnya. Dimas berharap PMM di Unsera dapat berjalan secara berkelanjutan dan semakin banyak mahasiswa daerah yang berminat mengikuti program ini sehingga bisa merasakan iklim belajar yang berbeda serta mengukir pengalaman yang tak terlupakan. (Z)
Read MoreUniversitas Serang Raya (UNSERA) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Banten. Terletak di pusat kota Serang, UNSERA tidak hanya menawarkan lokasi strategis tetapi juga berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan tepat bagi calon mahasiswa. Artikel ini akan membahas mengapa UNSERA layak dipertimbangkan sebagai tempat menuntut ilmu yang berkualitas. Lokasi yang Strategis Salah satu keunggulan utama UNSERA adalah lokasinya yang sangat strategis. Terletak di jantung kota Serang, kampus ini mudah diakses dari berbagai wilayah di Banten. Akses yang mudah ini memudahkan mahasiswa yang berasal dari luar kota untuk mencapai kampus tanpa harus menghadapi kesulitan transportasi. Selain itu, letak kampus yang dekat dengan pusat pemerintahan dan bisnis membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk magang dan bekerja sambilan di berbagai sektor. Fasilitas yang Memadai UNSERA terus berupaya meningkatkan fasilitasnya untuk mendukung proses belajar mengajar yang optimal. Kampus ini dilengkapi dengan ruang kelas modern, laboratorium yang lengkap, perpustakaan yang menyediakan berbagai referensi akademik, serta fasilitas olahraga dan seni yang mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Adanya fasilitas ini memastikan bahwa mahasiswa dapat belajar dengan nyaman dan maksimal. Program Studi yang Beragam UNSERA menawarkan berbagai program studi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Mulai dari program studi di bidang teknik, ekonomi, hukum, hingga ilmu sosial dan humaniora. Keberagaman program studi ini memberikan banyak pilihan bagi calon mahasiswa untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Selain itu, kurikulum yang diterapkan juga selalu diperbarui agar relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tenaga Pengajar yang Kompeten Salah satu faktor penting dalam kualitas pendidikan adalah tenaga pengajar. UNSERA memiliki dosen-dosen yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya masing-masing. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang luas, para dosen di UNSERA mampu memberikan pengajaran yang berkualitas dan membimbing mahasiswa dalam penelitian serta pengembangan diri. Kolaborasi dan Kemitraan UNSERA aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Kolaborasi ini mencakup berbagai bidang seperti penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta program pertukaran mahasiswa dan dosen. Adanya kemitraan ini membuka peluang bagi mahasiswa UNSERA untuk mendapatkan pengalaman internasional dan memperluas wawasan mereka. Lingkungan Kampus yang Mendukung UNSERA berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang kondusif bagi proses belajar mengajar. Kampus yang asri dan nyaman membuat mahasiswa betah dan dapat belajar dengan lebih baik. Selain itu, UNSERA juga menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung pengembangan karakter dan etika mahasiswa, seperti kegiatan organisasi mahasiswa, seminar, workshop, dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Komitmen Terhadap Pengembangan Daerah Sebagai bagian dari masyarakat Banten, UNSERA juga berperan aktif dalam pengembangan daerah. Melalui berbagai program pengabdian kepada masyarakat, UNSERA berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, baik melalui pendidikan, penelitian, maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini menjadikan UNSERA tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat. UNSERA, dengan segala keunggulannya, membuktikan diri sebagai kampus strategis di kota Serang. Lokasi yang mudah diakses, fasilitas lengkap, program studi beragam, tenaga pengajar kompeten, serta komitmen terhadap pengembangan daerah menjadikan UNSERA pilihan yang tepat bagi calon mahasiswa yang ingin meraih pendidikan tinggi berkualitas. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas, UNSERA siap mencetak generasi muda yang berkompeten dan siap bersaing di era globalisasi. (Z)
Read MoreHalo Serapeeps! Mahasiswa bukan hanya agen perubahan dalam masyarakat, tetapi juga calon pemimpin masa depan yang diharapkan mampu membawa perubahan positif di berbagai sektor. Salah satu wadah utama untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan di kalangan mahasiswa adalah melalui organisasi mahasiswa. Peran organisasi mahasiswa dalam membangun kepemimpinan sangatlah signifikan, mengingat berbagai aspek pengembangan diri yang tercakup di dalamnya. Pengembangan Keterampilan Manajerial Bergabung dalam organisasi mahasiswa memungkinkan mahasiswa untuk belajar dan mengasah keterampilan manajerial. Melalui berbagai kegiatan seperti rapat, penyusunan program kerja, hingga pelaksanaan acara, mahasiswa dilatih untuk berpikir strategis, mengorganisir sumber daya, dan mengelola waktu dengan efektif. Keterampilan ini sangat berharga tidak hanya dalam konteks organisasi tetapi juga dalam dunia profesional di masa depan. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah salah satu ciri utama seorang pemimpin. Dalam organisasi mahasiswa, anggota seringkali dihadapkan pada situasi yang menuntut mereka untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari sesama anggota, dosen, hingga pihak eksternal seperti sponsor dan media. Kesempatan ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum, negosiasi, dan menulis yang jelas dan efektif. Pengalaman Kepemimpinan Langsung Melalui berbagai posisi yang tersedia dalam organisasi, seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan koordinator kegiatan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengalami langsung bagaimana memimpin sebuah tim. Mereka belajar untuk membuat keputusan, memotivasi anggota, dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul. Pengalaman ini memberikan wawasan praktis tentang tantangan dan dinamika kepemimpinan yang tidak bisa sepenuhnya dipelajari di dalam kelas. Pembentukan Jaringan dan Kolaborasi Organisasi mahasiswa seringkali berfungsi sebagai platform untuk membangun jaringan profesional yang luas. Melalui kolaborasi dengan organisasi lain, alumni, dan profesional di berbagai bidang, mahasiswa dapat memperluas wawasan dan mendapatkan kesempatan belajar dari pengalaman orang lain. Jaringan ini tidak hanya bermanfaat selama masa studi tetapi juga saat mereka memasuki dunia kerja. Pengembangan Karakter dan Etika Kepemimpinan yang baik tidak hanya dilihat dari kemampuan mengelola tim tetapi juga dari integritas dan etika yang dijunjung tinggi. Dalam organisasi mahasiswa, anggota sering dihadapkan pada situasi yang menguji prinsip dan nilai mereka. Melalui bimbingan dan pengalaman langsung, mahasiswa belajar pentingnya etika, tanggung jawab, dan kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan yang mereka buat. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Sosial Sebagai bagian dari masyarakat, organisasi mahasiswa seringkali terlibat dalam kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Aktivitas seperti bakti sosial, kampanye lingkungan, dan kegiatan amal memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat. Pengalaman ini mengajarkan mereka tentang pentingnya tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap isu-isu di sekitar mereka. Peran organisasi mahasiswa dalam membangun kepemimpinan tidak dapat dipandang sebelah mata. Melalui berbagai kegiatan dan pengalaman yang diperoleh, mahasiswa dapat mengembangkan berbagai aspek penting dalam diri mereka yang akan berguna sebagai pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk aktif terlibat dalam organisasi di kampus, tidak hanya untuk pengembangan diri tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. (Z)
Read More