Risca Vanesa, mahasiswi Ilmu Hukum angkatan 2021 Universitas Serang Raya (Unsera), membagikan pengalamannya selama mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Risca memilih Bali karena kekayaan budaya dan adatnya yang kuat memungkinkan dirinya untuk menjalin relasi dari berbagai daerah dan bertukar budaya. Menjalani kehidupan di Pulau Dewata memberikan pengalaman dan tantangan tersendiri. Risca mengaku dirinya menghadapi beberapa kendala, seperti perbedaan waktu, bahasa, makanan, serta adat istiadat Bali yang unik menjadi tantangan tersendiri. “Harus selektif pilih makanan, karena banyak makanan non-halalnya,” tuturnya. Namun, Risca merasa beruntung dapat mengikuti PMM 4 di Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Banyak pengalaman kebhinekaan yang ia pelajari di sana. “Kami melewati banyak momen hari raya di Bali, mulai dari Nyepi dan menyaksikan Ogoh-Ogoh secara langsung, puasa di Bali, hari raya Idul Fitri di Bali, mengikuti hari raya Galungan dan Kuningan, serta mengikuti acara adat Piodalan,” ujarnya antusias. Risca juga bercerita bahwa program Modul Nusantara menjadi salah satu momen yang berkesan di mana dirinya bisa berkunjung dan mengeksplor ke berbagai tempat bersejarah dan wisata terkenal, termasuk menonton tari Kecak langsung di Uluwatu. Dukungan UNSERA selalu menyertai perjalanan Risca selama di Bali, mulai dari bimbingan intensif sebelum keberangkatan, bantuan dalam pengisian web Merdeka UNSERA, hingga pemantauan rutin untuk memastikan kondisi mahasiswa outbound tetap baik. Risca berharap program PMM ini terus berjalan agar mahasiswa lainnya dapat merasakan kebahagiaan dan pengalaman berharga seperti yang ia rasakan. (Z)
Read MoreMuhammad Syahid, mahasiswa Ilmu Hukum angkatan 2021 Universitas Serang Raya (Unsera), berhasil lolos mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 (PMM 4) di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. Motivasi dan tekad yang kuat membawanya untuk mengembangkan diri dan memperluas wawasan akademis serta budaya di lingkungan yang berbeda. “Masa depan Indonesia bergantung di tangan anak muda. Saya ingin mengembangkan skill komunikasi dan membangun relasi yang lebih luas,” katanya. Menjalani kehidupan di kota Pontianak membuat Syahid menghadapi beberapa tantangan, seperti adaptasi dengan lingkungan kampus dan budaya baru, serta kendala berkomunikasi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Syahid mengungkapkan, rasa rindu akan rumah dan kampung halaman adalah tantangan yang paling berat untuk dihadapi, terlebih tahun ini dirinya tidak dapat merayakan Lebaran bersama keluarga. “Tahun ini saya tidak dapat berlebaran bersama keluarga. Hal itu cukup membuat saya sedih,” ungkapnya. Namun, Syahid menikmati setiap proses PMM dan melihat perbedaan sebagai suatu hal yang hanya butuh pembiasaan untuk dapat melewatinya. PMM telah membawa atmosfer baru dalam keseharian Syahid. Pengalaman yang paling berkesan baginya adalah saat mengikuti Modul Nusantara seperti City Tour ke berbagai destinasi seperti Museum, Rumah Adat Melayu, Tionghoa dan Dayak. “Di Museum saya dapat mengamati sejarah tiga etnis Kalimantan Barat. Hal ini membuat saya banyak belajar arti dari sebuah keberagaman budaya, agama dan bangsa, ditambah momentum saat mengikuti PMM ini saya dapat merasakan tiga perayaan sekaligus,” ujarnya. Dukungan penuh Unsera membuat Syahid senang dan bersyukur. Dirinya mengungkapkan bahwa selama persiapan hingga pelaksanaan PMM, Unsera selalu memberikan bimbingan, pengawasan, dan perhatian bagi mahasiswa PMM outbound lainnya. “Unsera sangat support. Segala kebutuhan yang diperlukan langsung dipersiapkan dengan baik dan selalu memantau kondisi mahasiswa selama pertukaran,” katanya. Mengikuti PMM adalah keputusan yang tidak akan disesalkan oleh Syahid. Selain konversi SKS, banyak hal positif yang dapat meningkatkan kualitas diri, seperti meningkatkan wawasan kebangsaan, kemampuan berinteraksi, menumbuhkan rasa peduli sosial, membangun jaringan pertemanan, mengembangkan kepemimpinan, dan meningkatkan kepercayaan diri. Syahid berharap program ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai kalangan dan perguruan tinggi di Indonesia serta lebih terkoordinasi dalam pelaksanaannya. (Z)
Read MoreAhmad Amirun Naziih, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum angkatan 2021 di Universitas Serang Raya (Unsera), berbagi pengalamannya mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ketertarikannya untuk mengikuti program PMM didorong oleh keinginannya untuk lebih mengetahui berbagai budaya yang ada di Indonesia, terutama di provinsi Maluku. Selain itu, program ini memberikan kesempatan untuk menambah relasi dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selama mengikuti program PMM di Universitas Pattimura, Ahmad menghadapi kendala dalam beradaptasi dengan bahasa daerah setempat. Meskipun demikian, pengalaman ini tidak menghalanginya untuk menikmati momen-momen berharga selama program berlangsung. Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh Ahmad adalah ketika mengikuti Modul Nusantara, di mana ia berkesempatan untuk mengetahui tradisi-tradisi adat Maluku, termasuk tradisi Baku Pukul Manyapu yang diadakan setiap tanggal 7 Syawal tahun Hijriyah. Tradisi ini melibatkan dua kelompok yang saling memukul dengan sapu lidi, mencerminkan kekayaan budaya lokal yang unik. Melalui program Modul Nusantara Ahmad juga berkesempatan menginjakkan kakinya di Banda Neira. Pulau yang dijuluki ‘Surga Kecil di Timur Indonesia’ ini tidak hanya kaya akan sejarah, seperti rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir serta Benteng Belgica yang berlatarkan Gunung Api Banda yang ikonik, tetapi juga memiliki keindahan alam yang memukau. “Keindahan alam kepulauan banda Neira benar-benar memanjakan mata, mulai dari pemandangan gunung api Banda yang gagah menjulang hingga lautan yang bersih dan jernih,” tuturnya. Dukungan penuh Unsera benar-benar Ahmad rasakan selama mengikuti PMM. Selain konversi 20 SKS, mahasiswa PMM Unsera outbound juga diberikan pendampingan dan pengarahan. “Sebelum keberangkatan, mahasiswa mendapatkan arahan dari pengelola MBKM Unsera dan jajaran Wakil Rektor, baik bidang Akademik maupun Non Akademik,” katanya. Ahmad berharap program PMM dapat terus berlanjut dan memberikan makna yang mendalam bagi lebih banyak mahasiswa, sesuai dengan jargonnya “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Ia juga mengharapkan pengelola MBKM Unsera dapat menyediakan fasilitas transportasi bagi mahasiswa PMM outbound yang mengalami kendala dalam menuju bandara keberangkatan, agar semakin banyak mahasiswa dapat mengikuti program ini tanpa hambatan logistik. (Z)
Read MoreProgram Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 akhirnya membawa Dimas Kalinggo ke kampus pilihannya, yakni Universitas Serang Raya (Unsera). Bagi mahasiswa asal STIKES ISFI Banjarmasin ini, merasakan program PMM di Unsera memberikan cerita yang begitu beragam. Sampai pada Februari 2024 lalu, Dimas mengaku senang bisa menginjakkan kakinya di “Tanah Jawara”. Didampingi tim PMM Unsera, Dimas dan peserta lainnya disambut untuk kemudian bersama-sama menuju Universitas Serang Raya. “Very excited, apalagi ini tahun pertama Unsera mengadakan PMM. Aku juga kepoin kampusnya sebelum daftar dan memang incaran dari awal. I’m so lucky bisa lolos di Unsera,” katanya saat ditemui tim Humas Unsera. Tinggal di kota baru dengan budaya yang berbeda, Dimas mengaku bahwa adaptasi menjadi tantangan bagi dirinya. “Ini adalah pertama kalinya aku merantau jauh dari Banjarmasin. Butuh waktu untuk adaptasi. Tapi aku nggak khawatir karena aku yakin Unsera pasti akan mendampingi mahasiswa PMM dengan versi terbaik mereka selama program ini berjalan,” tambahnya. Menjadi ‘tamu’ bersama mahasiswa PMM lainnya, Dimas disibukkan dengan KBM di kelas serta program Modul Nusantara yang merupakan serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan pemahaman kebhinekaan, refleksi, hingga kontribusi sosial mahasiswa. Selama mengikuti Modul Nusantara, Dimas bercerita bahwa pengalaman paling berkesan untuknya adalah saat berkunjung ke Suku Baduy di Lebak, Banten. Mengenal dan mempelajari budaya Banten yang sangat berbeda dengan daerah asalnya, Banjarmasin Kalimantan Selatan. “Di sana kami eksplor kesenian Baduy, melihat kebiasaan masyarakat Baduy, serta berbincang dengan suku Baduy Dalam. Kesan dan pengalaman yang luar biasa. Terima kasih Unsera atas kesempatannya untuk anak PMM bisa berkunjung sekaligus bermalam di Kampung Gazebo, Suku Baduy,” cerita Dimas. Selama mengikuti program PMM, Dimas menuturkan bahwa Unsera melayani peserta PMM dengan sangat baik. “Pengalaman saya di Unsera sejauh ini sungguh luar biasa, dimulai dari penjemputan, akomodasi, hingga layanan harian yang diberikan. Dosen dan mahasiswanya sangat welcome kepada kami,” tuturnya. Dimas berharap PMM di Unsera dapat berjalan secara berkelanjutan dan semakin banyak mahasiswa daerah yang berminat mengikuti program ini sehingga bisa merasakan iklim belajar yang berbeda serta mengukir pengalaman yang tak terlupakan. (Z)
Read MoreUniversitas Serang Raya (UNSERA) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Banten. Terletak di pusat kota Serang, UNSERA tidak hanya menawarkan lokasi strategis tetapi juga berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan tepat bagi calon mahasiswa. Artikel ini akan membahas mengapa UNSERA layak dipertimbangkan sebagai tempat menuntut ilmu yang berkualitas. Lokasi yang Strategis Salah satu keunggulan utama UNSERA adalah lokasinya yang sangat strategis. Terletak di jantung kota Serang, kampus ini mudah diakses dari berbagai wilayah di Banten. Akses yang mudah ini memudahkan mahasiswa yang berasal dari luar kota untuk mencapai kampus tanpa harus menghadapi kesulitan transportasi. Selain itu, letak kampus yang dekat dengan pusat pemerintahan dan bisnis membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk magang dan bekerja sambilan di berbagai sektor. Fasilitas yang Memadai UNSERA terus berupaya meningkatkan fasilitasnya untuk mendukung proses belajar mengajar yang optimal. Kampus ini dilengkapi dengan ruang kelas modern, laboratorium yang lengkap, perpustakaan yang menyediakan berbagai referensi akademik, serta fasilitas olahraga dan seni yang mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Adanya fasilitas ini memastikan bahwa mahasiswa dapat belajar dengan nyaman dan maksimal. Program Studi yang Beragam UNSERA menawarkan berbagai program studi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Mulai dari program studi di bidang teknik, ekonomi, hukum, hingga ilmu sosial dan humaniora. Keberagaman program studi ini memberikan banyak pilihan bagi calon mahasiswa untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Selain itu, kurikulum yang diterapkan juga selalu diperbarui agar relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tenaga Pengajar yang Kompeten Salah satu faktor penting dalam kualitas pendidikan adalah tenaga pengajar. UNSERA memiliki dosen-dosen yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya masing-masing. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang luas, para dosen di UNSERA mampu memberikan pengajaran yang berkualitas dan membimbing mahasiswa dalam penelitian serta pengembangan diri. Kolaborasi dan Kemitraan UNSERA aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Kolaborasi ini mencakup berbagai bidang seperti penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta program pertukaran mahasiswa dan dosen. Adanya kemitraan ini membuka peluang bagi mahasiswa UNSERA untuk mendapatkan pengalaman internasional dan memperluas wawasan mereka. Lingkungan Kampus yang Mendukung UNSERA berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang kondusif bagi proses belajar mengajar. Kampus yang asri dan nyaman membuat mahasiswa betah dan dapat belajar dengan lebih baik. Selain itu, UNSERA juga menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung pengembangan karakter dan etika mahasiswa, seperti kegiatan organisasi mahasiswa, seminar, workshop, dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Komitmen Terhadap Pengembangan Daerah Sebagai bagian dari masyarakat Banten, UNSERA juga berperan aktif dalam pengembangan daerah. Melalui berbagai program pengabdian kepada masyarakat, UNSERA berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah, baik melalui pendidikan, penelitian, maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini menjadikan UNSERA tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat. UNSERA, dengan segala keunggulannya, membuktikan diri sebagai kampus strategis di kota Serang. Lokasi yang mudah diakses, fasilitas lengkap, program studi beragam, tenaga pengajar kompeten, serta komitmen terhadap pengembangan daerah menjadikan UNSERA pilihan yang tepat bagi calon mahasiswa yang ingin meraih pendidikan tinggi berkualitas. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas, UNSERA siap mencetak generasi muda yang berkompeten dan siap bersaing di era globalisasi. (Z)
Read MoreHalo Serapeeps! Mahasiswa bukan hanya agen perubahan dalam masyarakat, tetapi juga calon pemimpin masa depan yang diharapkan mampu membawa perubahan positif di berbagai sektor. Salah satu wadah utama untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan di kalangan mahasiswa adalah melalui organisasi mahasiswa. Peran organisasi mahasiswa dalam membangun kepemimpinan sangatlah signifikan, mengingat berbagai aspek pengembangan diri yang tercakup di dalamnya. Pengembangan Keterampilan Manajerial Bergabung dalam organisasi mahasiswa memungkinkan mahasiswa untuk belajar dan mengasah keterampilan manajerial. Melalui berbagai kegiatan seperti rapat, penyusunan program kerja, hingga pelaksanaan acara, mahasiswa dilatih untuk berpikir strategis, mengorganisir sumber daya, dan mengelola waktu dengan efektif. Keterampilan ini sangat berharga tidak hanya dalam konteks organisasi tetapi juga dalam dunia profesional di masa depan. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah salah satu ciri utama seorang pemimpin. Dalam organisasi mahasiswa, anggota seringkali dihadapkan pada situasi yang menuntut mereka untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari sesama anggota, dosen, hingga pihak eksternal seperti sponsor dan media. Kesempatan ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum, negosiasi, dan menulis yang jelas dan efektif. Pengalaman Kepemimpinan Langsung Melalui berbagai posisi yang tersedia dalam organisasi, seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan koordinator kegiatan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengalami langsung bagaimana memimpin sebuah tim. Mereka belajar untuk membuat keputusan, memotivasi anggota, dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul. Pengalaman ini memberikan wawasan praktis tentang tantangan dan dinamika kepemimpinan yang tidak bisa sepenuhnya dipelajari di dalam kelas. Pembentukan Jaringan dan Kolaborasi Organisasi mahasiswa seringkali berfungsi sebagai platform untuk membangun jaringan profesional yang luas. Melalui kolaborasi dengan organisasi lain, alumni, dan profesional di berbagai bidang, mahasiswa dapat memperluas wawasan dan mendapatkan kesempatan belajar dari pengalaman orang lain. Jaringan ini tidak hanya bermanfaat selama masa studi tetapi juga saat mereka memasuki dunia kerja. Pengembangan Karakter dan Etika Kepemimpinan yang baik tidak hanya dilihat dari kemampuan mengelola tim tetapi juga dari integritas dan etika yang dijunjung tinggi. Dalam organisasi mahasiswa, anggota sering dihadapkan pada situasi yang menguji prinsip dan nilai mereka. Melalui bimbingan dan pengalaman langsung, mahasiswa belajar pentingnya etika, tanggung jawab, dan kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan yang mereka buat. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Sosial Sebagai bagian dari masyarakat, organisasi mahasiswa seringkali terlibat dalam kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Aktivitas seperti bakti sosial, kampanye lingkungan, dan kegiatan amal memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat. Pengalaman ini mengajarkan mereka tentang pentingnya tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap isu-isu di sekitar mereka. Peran organisasi mahasiswa dalam membangun kepemimpinan tidak dapat dipandang sebelah mata. Melalui berbagai kegiatan dan pengalaman yang diperoleh, mahasiswa dapat mengembangkan berbagai aspek penting dalam diri mereka yang akan berguna sebagai pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk aktif terlibat dalam organisasi di kampus, tidak hanya untuk pengembangan diri tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. (Z)
Read MoreIsnaeni Assyifa, atau yang lebih akrab dipanggil Syifa, merupakan mahasiswa angkatan 2022 dari jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya (UNSERA). Belum lama ini dirinya berhasil meraih prestasi sebagai Runner Up I di ajang Zetizens Icon Girl 2024. Kecintaannya pada bidang modeling dan fashion menjadikan dirinya terus berkembang dan haus prestasi. Dedikasinya ia buktikan dengan mengikuti berbagai kompetisi bergengsi, seperti Putri Hijabfluencer Banten 2023, Banten Fashion Festival, dan Zetizen Icon 2024. Untuk menyeimbangkan akademik dengan kegiatan lainnya, Syifa mengaku selalu berusaha membagi waktu dengan baik, dengan prioritas tetap pada kuliah. “Aku senang ikut lomba, selain menambah relasi dan mengasah skill yang saya punya, lomba juga menjadi alat pembelajaran bagi saya. Dari yang awalnya tidak tahu, ketika ikut lomba jadi tahu, karena saya tipe orang yang mudah menangkap pembelajaran dengan praktek,” ungkapnya. “Be the best version for yourself” merupakan kata-kata yang selalu Syifa tanamkan dalam dirinya. Prinsip ini membentuk mental pemenang dan mendorong untuk meraih mimpi besarnya untuk menjadi orang sukses yang berguna bagi agama dan bangsa, menjadi perempuan yang berpendidikan tinggi, dan menjadi seorang model profesional. Pencapaian yang diraih Syifa tak terlepas dari dukungan orang-orang terdekatnya terutama keluarga. Dirinya bersyukur bisa mendapatkan dukungan moril dan materil dalam perjalanan meraih mimpinya. Setiap mengikuti kompetisi ia selalu meminta ridho dan doa dari keluarganya. “Mereka hadir pada saat kompetisi itu juga bisa buat aku lebih percaya diri di atas panggung,” tuturnya. Saat ini Syifa mengaku memiliki beberapa goals yang ingin dicapai dalam waktu dekat, seperti melaksanakan ibadah umroh, menjadi seorang muse, dan dikenal lebih banyak orang melalui prestasinya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Isnaeni Assyifa terus berupaya meraih mimpinya. Syifa berharap bahwa segala usahanya ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya sendiri tetapi juga menginspirasi teman-teman sejawatnya di Universitas Serang Raya. (Z)
Read MoreProgram Modul Nusantara yang diadakan oleh Universitas Serang Raya (Unsera) berhasil menciptakan keseruan dan kesan tak terlupakan. Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan untuk menjelajahi kekayaan budaya dan sejarah Banten dengan mengunjungi berbagai destinasi bersejarah dan budaya pada 18 Mei 2024 lalu. Para mahasiswa PMM mengunjungi Pelabuhan Karangantu, Pulau Bintang, Vihara Avalokitesvara, Benteng Speelwijk, Museum Banten, Masjid Agung Banten, dan Keraton Surosowan, serta ikut serta dalam acara Seba Baduy. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan mereka tentang warisan lokal, tetapi juga mempererat ikatan di antara mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Mutiara, mahasiswa PMM asal Universitas Cokroaminoto Palopo, turut berbagi kesan saat mengunjungi Pulau Bintang di Banten. “Pulau Bintang indah dan di Palopo tidak ada pulau seperti ini,” ujarnya. Saat mengunjungi Vihara Avalokitesvara, Dela juga berbagi pengalamannya. “Senang banget pertama kali aku ke Vihara, banyak hal unik yang aku temuin di sini,” katanya. Fransiska, salah satu peserta, menceritakan pengalamannya saat mengunjungi Masjid Agung Banten. “Masjid Agung Banten bagus, unik, payungnya terinspirasi dari Masjid Madinah, keren adaptasinya. Sejauh ini seru, keren, menantang. Ditunggu kegiatan selanjutnya,” tuturnya. Mahasiswa lainnya, M. Aditya berbagi pengalaman berkesan selama mengikuti program Modul Nusantara ke Museum Banten. “Setelah kunjungan ke museum, saya jadi tahu ternyata dari dulu sudah ada teknologi penjernihan air dan Banten terkenal akan ladanya,” ungkapnya. Dela, mahasiswa dari Universitas Cokroaminoto Palopo, sangat terkesan dengan acara Seba Baduy 2024. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat gotong-royong dan kesederhanaan masyarakat Baduy. “Saya sangat terkesan dengan cara hidup masyarakat Baduy yang sederhana namun penuh makna. Mereka sangat ramah dan terbuka, sehingga kami merasa seperti bagian dari keluarga besar mereka,” kata Dela. Universitas Serang Raya merancang Program Modul Nusantara yang tidak hanya memberikan pengalaman edukatif, tetapi juga menghadirkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Dengan demikian, program ini berhasil menciptakan kesan mendalam dan keseruan yang tak terlupakan bagi seluruh peserta. (Z)
Read MoreDua alumni Universitas Serang Raya, Lia Novianti dan Dela Nurmayanti, telah sukses meniti karir setelah memperoleh gelar Sarjana Teknik di Unsera. Lia Novianti, lulusan dari Fakultas Teknik program studi Teknik Kimia Universitas Serang Raya, telah mencapai prestasi gemilang dalam dunia industri. Sejak lulus pada tahun 2014, dedikasi dan kemampuannya yang luar biasa telah membawanya menjadi Quality Assurance Technical Service di PT. Polyplex Films Indonesia. Prestasi Lia tidak terlepas dari keterlibatannya dalam berbagai kegiatan di Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Serang Raya selama masa perkuliahan. Keberhasilannya dalam melewati seleksi menjadi asisten laboratorium Teknik Kimia pada semester 4 menjadi bukti konkrit akan komitmennya terhadap ilmu yang dipelajarinya. Sebagai asisten laboratorium selama kurang lebih 2 tahun, Lia tidak hanya menjalankan tugasnya dengan baik, tetapi juga mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian yang dibimbing oleh dosen-dosen Teknik Kimia Universitas Serang Raya. Dalam salah satu wawancaranya dengan Tim Humas Unsera, Lia menyatakan, “Saya juga diberi kesempatan untuk melakukan penelitian yang dibimbing oleh dosen Teknik Kimia dan selama masa penelitian bersama saya diberikan kesempatan untuk terjun langsung ke satu daerah di mana kita melakukan demonstrasi untuk membuat produk dari limbah, yang kemudian dapat digunakan dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.” Dela Nurmayanti, lulusan program studi Teknik Kimia tahun 2017, juga telah menorehkan kesuksesan dalam dunia industri sebagai Quality Control Analyst di PT. Krakatau Chandra Energi. Fondasi pendidikan yang kuat dan mendalam yang diperolehnya sebagai lulusan Teknik Kimia Universitas Serang Raya telah membekalinya dengan keterampilan dan pengetahuan yang sangat berharga dalam dunia industri. “Alhamdulillah saat itu mendapatkan dosen-dosen yang sangat berkualitas, kredibel, dan mumpuni,” ungkapnya. Hal ini membuktikan komitmen Universitas Serang Raya dalam menyediakan lingkungan akademik yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada keunggulan Kisah sukses Lia dan Dela di dunia industri adalah bukti konkret bahwa pendidikan di Universitas Serang Raya, khususnya program studi Teknik Kimia, memberikan fondasi yang kuat bagi kesuksesan karir di masa depan. (H)
Read MoreDrama Korea “It’s Okay to Not Be Okay” bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sebuah karya yang mengandung pesan-pesan mendalam tentang kesehatan mental, hubungan antarmanusia, dan yang terpenting, penerimaan serta penghargaan terhadap diri sendiri. Melalui karakter-karakternya yang kompleks dan alur ceritanya yang mengharukan, drama ini mengajarkan kita banyak hal tentang perjalanan menuju penerimaan diri. Pentingnya Menerima Diri Sendiri Salah satu pelajaran utama yang bisa kita petik dari drama ini adalah pentingnya menerima diri sendiri. Karakter utama, Ko Moon-young, adalah seorang penulis buku anak-anak yang sukses, namun ia memiliki masa lalu yang kelam dan trauma yang mendalam. Moon-young tumbuh dengan beban emosional yang besar akibat hubungan buruk dengan ibunya yang manipulatif. Akibatnya, dia mengembangkan kepribadian yang dingin dan egois, sulit untuk mencintai dan dicintai. Selama perjalanan ceritanya, Moon-young belajar bahwa untuk benar-benar bahagia, ia harus menghadapi dan menerima masa lalunya, serta mencintai dirinya sendiri meskipun semua luka yang ia bawa. Proses ini tidak mudah dan membutuhkan keberanian serta dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Drama ini menunjukkan bahwa menerima diri sendiri adalah langkah pertama yang penting menuju penyembuhan dan kebahagiaan. Menghargai Keunikan Diri Setiap karakter dalam “It’s Okay to Not Be Okay” memiliki keunikan masing-masing. Moon Kang-tae, seorang perawat di bangsal psikiatri, selalu mengorbankan kebahagiaan pribadinya untuk merawat kakaknya yang autis, Moon Sang-tae. Melalui interaksi dan hubungannya dengan Moon-young, Kang-tae belajar untuk tidak hanya menghargai kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk merayakan keunikan Sang-tae. Sang-tae sendiri adalah karakter yang luar biasa dengan bakat menggambar yang luar biasa, meskipun ia memiliki gangguan spektrum autisme. Drama ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki nilai dan bakat tersendiri yang patut dihargai dan dirayakan. Menghargai keunikan diri sendiri dan orang lain adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan. Perjalanan Penyembuhan Diri Proses penyembuhan diri yang ditampilkan dalam drama ini adalah perjalanan yang panjang dan penuh liku. Karakter-karakternya harus menghadapi berbagai tantangan emosional dan psikologis untuk mencapai titik penerimaan diri. Penyembuhan ini digambarkan sebagai sebuah perjalanan yang membutuhkan dukungan, baik dari diri sendiri maupun dari orang-orang terdekat. Dalam drama ini, kita melihat bagaimana Moon-young, Kang-tae, dan Sang-tae saling mendukung dan memberikan kekuatan satu sama lain. Mereka belajar untuk menghadapi trauma masa lalu, mengatasi rasa takut, dan membuka hati untuk cinta dan kebahagiaan. Drama ini mengajarkan bahwa kita tidak perlu melalui perjalanan penyembuhan sendirian dan bahwa dukungan dari orang-orang terkasih sangatlah berharga. Menghadapi Masa Lalu untuk Maju ke Depan Menerima dan menghargai diri sendiri juga melibatkan keberanian untuk menghadapi masa lalu yang mungkin penuh luka. Dalam “It’s Okay to Not Be Okay,” karakter-karakternya dipaksa untuk menghadapi trauma dan rasa sakit mereka, bukan untuk melupakan, tetapi untuk memahami dan melepaskannya. Dengan menghadapi masa lalu, mereka dapat melangkah maju dan menemukan kedamaian serta kebahagiaan dalam hidup mereka. Melalui kisah yang mengharukan dan karakter yang mendalam, drama ini mengajarkan kita tentang pentingnya menerima dan menghargai diri sendiri. Proses ini mungkin tidak mudah, namun dengan keberanian, dukungan, dan cinta, kita semua dapat belajar untuk mencintai diri kita sendiri dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. (Z)
Read More