Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera) turut meramaikan acara Seba Baduy 2024 di Alun-Alun Rangkasbitung, Sabtu (18/5/2024). Seba Baduy merupakan sebuah tradisi tahunan masyarakat Baduy membawa berbagai hasil bumi sebagai simbol rasa syukur dan mempersembahkannya kepada pemerintah setempat. Mahasiswa PMM 4 Inbound Unsera ikut berbaur di antara 1500 masyarakat Baduy. Mereka yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia sangat antusias melihat rangkaian acara Seba Baduy. Keterlibatan mereka memberikan pengalaman langsung dalam memahami budaya dan tradisi lokal yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Universitas Serang Raya sebagai tuan rumah bagi mahasiswa PMM 4 Inbound memberikan dukungan penuh dalam partisipasi ini. Rektor Unsera, Dr. Abdul Malik, M.Si menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam acara budaya seperti Seba Baduy merupakan bagian dari upaya universitas untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan memperkuat ikatan kebangsaan. “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan visi kami untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebudayaan dan tradisi bangsa. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus melestarikan budaya Indonesia,” ujar Abdul Malik. Selain belajar tentang budaya Baduy, mahasiswa PMM 4 Inbound juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan masyarakat Baduy. Dela, mahasiswa dari Universitas Cokroaminoto Palopo, mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat gotong-royong dan kesederhanaan masyarakat Baduy. “Saya sangat terkesan dengan cara hidup masyarakat Baduy yang sederhana namun penuh makna. Mereka sangat ramah dan terbuka, sehingga kami merasa seperti bagian dari keluarga besar mereka,” ungkapnya. Partisipasi mahasiswa PMM 4 Inbound Unsera dalam Seba Baduy 2024 bukan hanya sekedar kegiatan kebudayaan, tetapi juga sebuah langkah penting dalam memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Dengan semangat kebhinekaan, diharapkan para mahasiswa dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan serupa di masa mendatang, memperkaya wawasan serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. (Z)
Read MoreDua alumni Universitas Serang Raya, Lia Novianti dan Dela Nurmayanti, telah sukses meniti karir setelah memperoleh gelar Sarjana Teknik di Unsera. Lia Novianti, lulusan dari Fakultas Teknik program studi Teknik Kimia Universitas Serang Raya, telah mencapai prestasi gemilang dalam dunia industri. Sejak lulus pada tahun 2014, dedikasi dan kemampuannya yang luar biasa telah membawanya menjadi Quality Assurance Technical Service di PT. Polyplex Films Indonesia. Prestasi Lia tidak terlepas dari keterlibatannya dalam berbagai kegiatan di Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Serang Raya selama masa perkuliahan. Keberhasilannya dalam melewati seleksi menjadi asisten laboratorium Teknik Kimia pada semester 4 menjadi bukti konkrit akan komitmennya terhadap ilmu yang dipelajarinya. Sebagai asisten laboratorium selama kurang lebih 2 tahun, Lia tidak hanya menjalankan tugasnya dengan baik, tetapi juga mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian yang dibimbing oleh dosen-dosen Teknik Kimia Universitas Serang Raya. Dalam salah satu wawancaranya dengan Tim Humas Unsera, Lia menyatakan, “Saya juga diberi kesempatan untuk melakukan penelitian yang dibimbing oleh dosen Teknik Kimia dan selama masa penelitian bersama saya diberikan kesempatan untuk terjun langsung ke satu daerah di mana kita melakukan demonstrasi untuk membuat produk dari limbah, yang kemudian dapat digunakan dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.” Dela Nurmayanti, lulusan program studi Teknik Kimia tahun 2017, juga telah menorehkan kesuksesan dalam dunia industri sebagai Quality Control Analyst di PT. Krakatau Chandra Energi. Fondasi pendidikan yang kuat dan mendalam yang diperolehnya sebagai lulusan Teknik Kimia Universitas Serang Raya telah membekalinya dengan keterampilan dan pengetahuan yang sangat berharga dalam dunia industri. “Alhamdulillah saat itu mendapatkan dosen-dosen yang sangat berkualitas, kredibel, dan mumpuni,” ungkapnya. Hal ini membuktikan komitmen Universitas Serang Raya dalam menyediakan lingkungan akademik yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada keunggulan Kisah sukses Lia dan Dela di dunia industri adalah bukti konkret bahwa pendidikan di Universitas Serang Raya, khususnya program studi Teknik Kimia, memberikan fondasi yang kuat bagi kesuksesan karir di masa depan. (H)
Read MoreSebanyak 34 mahasiswa PMM 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera) mengikuti kelas Refleksi Modul Nusantara dengan menyambangi beberapa destinasi di Banten, Sabtu (18/5/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan lokal kepada mahasiswa PMM yang berasal dari berbagai daerah sekaligus mempererat ikatan antarmahasiswa. Mahasiswa diajak untuk melihat sisa kemegahan kesultanan Banten dan menggali dinamika sejarahnya. Mahasiswa PPM terlihat antusias Ketika menyambangi salah satu pulau indah di Banten “Pulau Bintang ini indah dan di Palopo tidak ada pulau seperti ini,” ujar Mutiara, salah satu mahasiswa PMM. Tidak hanya kekayaan alam di Banten saja, mahasiswa juga diajak untuk melihat kearifan spiritual di Vihara Avalokitesvara, salah satu vihara tertua di Banten. Pengalaman ini membuka mata mereka terhadap ajaran Buddha dan sejarah agama Buddha di Banten. “Senang banget, ini pertama kalinya saya berkunjung ke Vihara, banyak hal unik yang ditemuin disini,” tutur Dela, mahasiswa PMM dari Universitas Cokroaminoto Palopo. Melalui program Modul Nusantara ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan sejarah dan budaya yang kaya, tetapi juga mengalami refleksi mendalam tentang setiap destinasi yang mereka kunjungi. Aditya, salah seorang mahasiswa, mengungkapkan, “Ternyata dari dulu sudah ada teknologi penjernihan air dan juga di Banten itu terkenal akan ladanya.” Fransisca menambahkan, “Dengan ikut PMM ke Banten saya bisa ke Benteng Speelwijk, di daerah saya ada benteng peninggalan Jepang tapi tidak sebagus ini. Disini benar-benar dirawat dan dijadikan tempat wisata. Masjid Agung Banten juga bagus, keren dengan arsitektur yang terinspirasi dari Madinah.” Refleksi dari setiap kunjungan menunjukkan bahwa memahami dan menghargai warisan sejarah adalah langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Read MoreSebanyak 34 mahasiswa PMM 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera) mengikuti kelas Refleksi Modul Nusantara dengan menyambangi beberapa destinasi di Banten, Sabtu (18/5/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan lokal kepada mahasiswa PMM yang berasal dari berbagai daerah sekaligus mempererat ikatan antarmahasiswa. Petualangan dimulai dari Pelabuhan Karangantu, salah satu pelabuhan tertua di Banten yang pernah menjadi pusat perdagangan penting pada masa Kesultanan Banten. Mahasiswa diajak mengelilingi pelabuhan sambil mendengarkan penjelasan tentang peran historisnya dalam perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Selanjutnya, rombongan menuju Pulau Bintang, sebuah pulau kecil yang menawarkan keindahan alam dan ketenangan. Di sini, mahasiswa menikmati pemandangan laut yang menakjubkan serta belajar tentang ekosistem pulau dan pentingnya menjaga kelestarian alam. “Pulau Bintang indah dan di Palopo tidak ada pulau seperti ini” ujar Mutiara, salah satu mahasiswa PMM. Perjalanan berlanjut ke Vihara Avalokitesvara, salah satu vihara tertua di Banten. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat ajaran Buddha dan sejarah perkembangan agama Buddha di Banten. “Senang banget pertama kali aku ke Vihara, banyak hal unik yang aku temuin disini” tutur Dela, mahasiswa PMM asal Universitas Cokroaminoto Palopo. Tak kalah menarik, kunjungan ke Benteng Speelwijk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang peninggalan kolonial Belanda di Banten. Benteng yang dibangun pada abad ke-17 ini menjadi saksi bisu dari pertempuran dan dinamika politik pada masa kolonial. Di Museum Banten, mahasiswa mendapatkan gambaran lengkap mengenai sejarah dan budaya Banten melalui berbagai koleksi artefak dan diorama. Museum ini menjadi tempat belajar yang kaya akan informasi tentang perjalanan panjang Banten dari masa ke masa. Destinasi berikutnya adalah Masjid Agung Banten, salah satu masjid tertua dan terpenting di Banten. Mahasiswa diajak untuk mengenal arsitektur khas masjid serta sejarah penyebaran Islam di Banten yang memiliki peran signifikan dalam perkembangan agama di Nusantara. Perjalanan diakhiri dengan kunjungan ke Keraton Surosowan, bekas istana Kesultanan Banten. Di sini, mahasiswa dapat melihat sisa-sisa kejayaan Kesultanan Banten dan belajar tentang sistem pemerintahan serta kehidupan sosial pada masa itu. Program Modul Nusantara ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah dan budaya, tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa melalui refleksi mendalam terhadap setiap destinasi yang dikunjungi. Refleksi dari setiap kunjungan menunjukkan bahwa memahami dan menghargai warisan sejarah adalah langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. (HZ)
Read MoreDrama Korea “It’s Okay to Not Be Okay” bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sebuah karya yang mengandung pesan-pesan mendalam tentang kesehatan mental, hubungan antarmanusia, dan yang terpenting, penerimaan serta penghargaan terhadap diri sendiri. Melalui karakter-karakternya yang kompleks dan alur ceritanya yang mengharukan, drama ini mengajarkan kita banyak hal tentang perjalanan menuju penerimaan diri. Pentingnya Menerima Diri Sendiri Salah satu pelajaran utama yang bisa kita petik dari drama ini adalah pentingnya menerima diri sendiri. Karakter utama, Ko Moon-young, adalah seorang penulis buku anak-anak yang sukses, namun ia memiliki masa lalu yang kelam dan trauma yang mendalam. Moon-young tumbuh dengan beban emosional yang besar akibat hubungan buruk dengan ibunya yang manipulatif. Akibatnya, dia mengembangkan kepribadian yang dingin dan egois, sulit untuk mencintai dan dicintai. Selama perjalanan ceritanya, Moon-young belajar bahwa untuk benar-benar bahagia, ia harus menghadapi dan menerima masa lalunya, serta mencintai dirinya sendiri meskipun semua luka yang ia bawa. Proses ini tidak mudah dan membutuhkan keberanian serta dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Drama ini menunjukkan bahwa menerima diri sendiri adalah langkah pertama yang penting menuju penyembuhan dan kebahagiaan. Menghargai Keunikan Diri Setiap karakter dalam “It’s Okay to Not Be Okay” memiliki keunikan masing-masing. Moon Kang-tae, seorang perawat di bangsal psikiatri, selalu mengorbankan kebahagiaan pribadinya untuk merawat kakaknya yang autis, Moon Sang-tae. Melalui interaksi dan hubungannya dengan Moon-young, Kang-tae belajar untuk tidak hanya menghargai kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk merayakan keunikan Sang-tae. Sang-tae sendiri adalah karakter yang luar biasa dengan bakat menggambar yang luar biasa, meskipun ia memiliki gangguan spektrum autisme. Drama ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki nilai dan bakat tersendiri yang patut dihargai dan dirayakan. Menghargai keunikan diri sendiri dan orang lain adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan. Perjalanan Penyembuhan Diri Proses penyembuhan diri yang ditampilkan dalam drama ini adalah perjalanan yang panjang dan penuh liku. Karakter-karakternya harus menghadapi berbagai tantangan emosional dan psikologis untuk mencapai titik penerimaan diri. Penyembuhan ini digambarkan sebagai sebuah perjalanan yang membutuhkan dukungan, baik dari diri sendiri maupun dari orang-orang terdekat. Dalam drama ini, kita melihat bagaimana Moon-young, Kang-tae, dan Sang-tae saling mendukung dan memberikan kekuatan satu sama lain. Mereka belajar untuk menghadapi trauma masa lalu, mengatasi rasa takut, dan membuka hati untuk cinta dan kebahagiaan. Drama ini mengajarkan bahwa kita tidak perlu melalui perjalanan penyembuhan sendirian dan bahwa dukungan dari orang-orang terkasih sangatlah berharga. Menghadapi Masa Lalu untuk Maju ke Depan Menerima dan menghargai diri sendiri juga melibatkan keberanian untuk menghadapi masa lalu yang mungkin penuh luka. Dalam “It’s Okay to Not Be Okay,” karakter-karakternya dipaksa untuk menghadapi trauma dan rasa sakit mereka, bukan untuk melupakan, tetapi untuk memahami dan melepaskannya. Dengan menghadapi masa lalu, mereka dapat melangkah maju dan menemukan kedamaian serta kebahagiaan dalam hidup mereka. Melalui kisah yang mengharukan dan karakter yang mendalam, drama ini mengajarkan kita tentang pentingnya menerima dan menghargai diri sendiri. Proses ini mungkin tidak mudah, namun dengan keberanian, dukungan, dan cinta, kita semua dapat belajar untuk mencintai diri kita sendiri dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. (Z)
Read MoreHai Serapeeps, masih ingat tidak saat awal pandemi, ada drama Korea yang sangat populer berjudul “Start-up”? Banyak dari kalian pasti sudah familiar dengan drakor yang satu ini. Seperti judulnya, Start-up mengisahkan sekelompok anak muda yang berusaha membangun usaha rintisan. Drama ini berfokus pada karakter Seo Dalmi, yang bercita-cita mendirikan bisnis, dan Nam Dosan, seorang pendiri Samsan Tech dengan latar belakang teknik informatika dan matematika. Meskipun fiktif, drama ini dianggap relatable oleh penontonnya. Pasalnya, “Start-up” banyak menggambarkan proses dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha rintisan di dunia nyata. Selain itu, drama ini juga mengingatkan kita bahwa teknologi kini telah sangat berkembang, sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk memulai usaha start-up mereka sendiri. ada ga sih jurusan yang bahas start up gitu? yang Dalmi banget? Bisnis tapi ga kuno? Unsera punya jawabannya! Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah melalui Jurusan Bisnis Digital! Mengenal Jurusan Bisnis Digital Jurusan Bisnis Digital merupakan salah satu program studi yang dirancang untuk menggabungkan ilmu bisnis dan teknologi digital. Jurusan ini hadir sebagai respons terhadap perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi yang telah mengubah cara bisnis yang berjalan di seluruh dunia. Dalam jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek bisnis yang terintegrasi dengan teknologi digital, dari pemasaran digital hingga pengelolaan data dan e-commerce. Jurusan bisnis digital belajar apa aja? Di Jurusan Bisnis Digital, mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah yang mencakup dua bidang utama: bisnis dan teknologi. Berikut adalah beberapa topik utama yang diajarkan: Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital Lulusan Jurusan Bisnis Digital memiliki berbagai peluang karir yang menjanjikan di era digital ini. Beberapa prospek kerja yang bisa diambil antara lain: meskipun program studi ini masih bisa dikatakan baru seumur jagung, tapi peluang kedepannya besar banget kan? Jadi Serapeeps jangan ragu untuk mendaftar melalui pmb.unsera.ac.id dan wujudkan impianmu! (H)
Read MoreDisclaimer: Apabila melihat, mendengar, dan mengetahui terjadinya kekerasan seksual di kampus Universitas Serang Raya, segera lapor Satgas PPKS! JANGAN TAKUT BERSUARA! APA ITU KEKERASAN SEKSUAL? Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan atau menyerang tubuh, dan atau fungsi reproduksi seseorang karena ketimpangan relasi kuasa dan atau gender, yang dapat berakibat penderitaan psikis dan atau fisik termasuk mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal (pasal 1 angka 1 Permendikbud 30 tahun 2021). BENTUK KEKERASAN SEKSUAL Dalam Permendikbud 30 dijelaskan, kekerasan seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal, nonfisik, fisik, dan atau melalui teknologi informasi dan komunikasi. Tindakan yang masuk dalam kategori tindak kekerasan seksual bisa berupa: LAPOR SATGAS PPKS UNSERA Instagram: @satgasppksunsera WhatsApp: 0895-3233-39844
Read MoreDhea Aulia, mahasiswi program studi (Prodi) Manajemen Universitas Serang Raya (Unsera), memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyamannya dan menjelajahi dunia baru melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4. Dengan semangat petualangannya, Dhea memilih untuk menjalani masa studinya di kota Sorong, Papua Barat. Keputusan ini bukan hanya sekedar memilih tempat kuliah baru, namun sebuah langkah untuk mengenal orang-orang baru dari berbagai daerah, merasakan perkuliahan dengan latar budaya yang berbeda, serta memahami keragaman adat istiadat yang ada di Indonesia. “Latar belakang saya yang senang mencari pengalaman baru membuat saya memilih kuliah di kota Sorong, Papua Barat,” Paparnya saat diwawancarai Melalui program ini, Dhea mendapatkan banyak sekali manfaat. Mulai dari kemudahan transportasi yang disediakan untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata di Papua Barat, hingga bantuan biaya hidup selama berada di Sorong. Tak ketinggalan, Dhea pun berkesempatan untuk mengexplore keindahan alam yang sering ia dengar dijuluki sebagai “surga yang jatuh ke bumi”. Selain mendapatkan wawasan akademik, relasi dan jaringan pertemanan yang Dhea bangun selama di Sorong tentu akan membuka banyak peluang untuk kedepannya. Interaksinya dengan mahasiswa dari berbagai daerah serta masyarakat lokal membuatnya semakin terbuka terhadap perbedaan dan mengapresiasi keberagaman. “Bertukar sementara, bermakna selamanya.” pungkasnya mengakhiri wawancara. (H)
Read MoreUniversitas Serang Raya (Unsera) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Refleksi dan Proyeksi Mencapai Unsera Unggul”. Acara yang diinisiasi oleh Dr. Fikri Habibi ini dihadiri oleh Rektor Unsera Dr. H. Abdul Malik, M. Si., Dr.Denny Kurnia. SE., MM. selaku Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 2 Dr. H.M. Kamil Husain, Lc., M.Si.; Ketua Senat, serta sejumlah doktor di lingkungan Unsera, pada Rabu (15/5/2024). Dalam sambutannya, Dr. H. Abdul Malik mengucap rasa syukur atas pencapaian akademik yang telah diraih oleh banyak civitas akademika di Unsera. “Patut kita syukuri bahwa banyak dari kita telah meraih gelar doktor. Saya berharap, dengan gelar ini, kita semua dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi institusi dan masyarakat luas,” ujar Abdul Malik. Ia menekankan pentingnya kontribusi dari para doktor untuk kemajuan Unsera, baik dalam ranah individu maupun institusi. “Unsera membutuhkan ide dan gagasan dari para doktor untuk kemajuan individu dan institusi, terutama dalam menghadapi tantangan nyata dan dinamika di dunia pendidikan saat ini.” lanjut Rektor. Lebih lanjut, Abdul Malik mengungkapkan harapannya agar dengan kontribusi bersama dan peningkatan pelayanan, Unsera dapat meningkatkan kuantitas mahasiswa serta kualitas pendidikan. Ia juga berharap FGD ini bisa diadakan secara rutin untuk membahas tantangan-tantangan yang ada dan mencari solusi terbaik bagi kemajuan Unsera. Sebagai narasumber, hadir 3 akademisi dari Universitas Serang Raya yaitu, Dr. Fikri Habibi, S.Sos, M.Si., Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT. dan Dr. Andari, SE., M.M. Fikri Habibi sebagai pemateri pertama, menyampaikan materi bertema “Refraksi Universitas”. Dalam paparannya, beliau menyoroti hakikat eksistensi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam sistem pendidikan nasional. Dia menjelaskan bahwa PTS memiliki peran penting dalam membantu negara mewujudkan visi Pendidikan 2030 yang mencakup Knowledge, attitude, dan Skill. Ia menegaskan bahwa PTS, termasuk Unsera, harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk tetap relevan dan unggul. “Kita harus memastikan bahwa lulusan kita tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga sikap yang baik dan keterampilan yang mumpuni untuk menghadapi tantangan global” Dr. Tiur Elysabeth, pada kesempatan itu membahas tentang “Peluang dan Tantangan dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi di Era Informasi Digital”. Dalam pemaparannya, Dr. Tiur mengidentifikasi lima faktor utama yang memicu perubahan di perguruan tinggi. Ia juga menyoroti perbedaan mindset antara pengelolaan perguruan tinggi dan industri. “Perguruan tinggi harus mengadopsi pendekatan yang lebih dinamis dan fleksibel seperti industri, namun tetap mempertahankan integritas akademik dan nilai-nilai pendidikan,” jelas Dr. Tiur. Pemateri ketiga, Dr. Andari, menyampaikan materi tentang “Mewujudkan Unsera sebagai Learning Organization untuk Menuju Unsera Unggul”. Beliau menekankan pentingnya Unsera menjadi organisasi pembelajar yang terus beradaptasi dan berkembang. Dr. Andari, sebagai pemateri terakhir, menyatakan bahwa mencapai keunggulan Unsera membutuhkan kompetensi, perubahan, dan sinergi. “Kita harus terus belajar dan berinovasi untuk menghadapi perubahan cepat di dunia pendidikan. Sinergi antara berbagai elemen di Unsera sangat penting untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya. Dr. Andari juga mendorong agar Unsera menjadi organisasi pembelajar (learning organization). Acara ini juga merupakan upaya Unsera untuk meningkatkan mutu pelayanan, sesuai dengan mandat langsung dari Ketua Yayasan. FGD ini dirancang sebagai wadah silaturahmi para doktor serta sebagai forum untuk berbagi ide dan gagasan. (H)
Read MoreMahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA) kelompok 21 yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Citerep, Kecamatan Ciruas, Serang, Banten, telah menginisiasi program pemanfaatan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan minyak jelantah sembarangan. Dalam menjalankan program, Kelompok KKM 21 mendapatkan dukungan dari pengurus PKK dan Ketua RT setempat. Mereka bersama-sama mengumpulkan warga Desa Citerep untuk melakukan sosialisasi mengenai program ini. Meski tidak semua warga menerima dengan baik, anggota KKM 21 tetap semangat dan optimis melanjutkan kegiatan tersebut. “Kami juga memfasilitasi pengumpulan minyak jelantah, memberikan informasi benefit atau manfaat ekonomis kepada para warga, memberikan contoh nyata agar warga percaya minyak jelantah bisa dimanfaatkan sembari terus menjaga etika serta komunikasi agar warga mau berpartisipasi dan percaya kepada kami,” ujar Syarief, Ketua KKM 21. Minyak jelantah yang terkumpul akan disetorkan kepada pengepul untuk diolah menjadi biodiesel. Setiap liter minyak jelantah dihargai Rp. 3000, memberikan insentif ekonomi bagi warga yang berpartisipasi. Tak hanya itu, Kelompok KKM 21 juga membuat alat penyulingan dengan mengambil beberapa sampel minyak jelantah untuk dijadikan lilin aromaterapi. “Nantinya akan kami demokan juga kepada warga sebagai ide UMKM untuk warga Desa Citerep yang tertarik dengan kerajinan lilin aromaterapi ini,” kata Syarief. Program pemanfaatan limbah minyak jelantah ini merupakan contoh nyata kontribusi mahasiswa dalam mengatasi masalah lingkungan melalui inovasi dan pendidikan masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat terwujud kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. “Kami juga berharap dengan program ini warga desa bisa memiliki keterampilan baru dan bisa menjadi ladang atau sumber pendapatan tambahan. Semoga progam ini bisa menjadi inspirasi bagi individual, komunitas, atau siapapun itu untuk menjalankan program serupa pengolahan limbah dan memperluas dampak positifnya,” pungkas Syarief. (Z)
Read More