Ada momen menarik dalam prosesi sidang terbuka Wisuda Universitas Serang Raya (unsera) XVI gelombang ke 3. Dukungan untuk Palestina menyeruak saat Rektor beserta jajaran Senat kompak mengibarkan bendera Palestina. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unsera atau yang lebih dikenal dengan Unsera Voice mempersembahkan sebuah lagu berjudul We Will Not Go Down. Lagu yang menggambarkan kondisi Palestina akibat serangan Israel menggema di Rachmatoellah Convention Hall (RCH) pada Rabu, (26/6/24). Keduanya, menambah perasaan haru ditengah kebahagiaan prosesi pengukuhan Wisudawan gelombang ke 3 ini. Aksi simbolis ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Unsera kepada Palestina, menekankan bahwa kemanusiaan melampaui perbedaan ras, bangsa, dan agama. Melalui tindakan ini, Unsera mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama menghentikan penjajahan, pembunuhan, dan genosida, serta mendukung kebebasan untuk negara Palestina. “Kita adalah satu dalam kemanusiaan, tidak ada perbedaan ras, bangsa dan agama, hentikan penjajahan, hentikan pembunuhan, stop genosida, bebaskan negara Palestina, Unsera bersama Palestina,” Ujar Abdul Malik, selaku rektor Unsera. Dengan aksi ini, Universitas Serang Raya tidak hanya mengukuhkan para wisudawan, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan keberpihakannya pada kemanusiaan dan keadilan global. Melalui tindakan ini, Unsera berharap dapat menginspirasi lebih banyak institusi dan individu untuk menunjukkan solidaritas serupa. (H)
Read MoreSerang– Sebuah perjalanan pasti akan ada akhirnya, sama halnya seperti pendidikan yang ditempuh mahasiswa pada bangku perkuliahan. Dengan berbagai kisah perjalanan yang telah dilewati, semua yang diusahakan pasti akan berbuah manis. Akhir dari perjalanan kuliah yang telah dilaksanakan yaitu adalah saat di mana mahasiswa lulus dan diwisuda. Hal tersebut juga yang telah dirasakan oleh Mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera). Bertempat di Gedung Rachmatoellah Convention Hall (RCH) Unsera, dipimpin Oleh Rektor Dr. Abdul Malik, M.Si., menyelenggarakan wisuda yang ke-16 gelombang 1, Selasa (24/10/2023). Pada wisuda ke 16 Gelombang 1 ini Unsera meluluskan sebanyak 410 orang yang terdiri dari program studi Sistem Informasi sebanyak 42 orang, Teknik Informatika sebanyak 94 orang, program studi Sistem Komputer sebanyak 35 orang, program studi Teknik Sipil sebanyak 27 orang, program studi Teknik Kimia sebanyak 24 orang, program studi Teknik Industri sebanyak 80 orang, program studi Akuntansi sebanyak 44 orang, program studi Manajemen sebanyak 135 orang, Pendidikan Matematika sebanyak 6 orang, program studi Administrasi Negara sejumlah 38 orang, program studi ilmu hukum sebanyak 17 orang, program studi ilmu komunikasi sebanyak 63 orang, program studi Keuangan Perbankan sebanyak 14 orang, Komuterisasi Akuntansi Diplomatika sebanyak 11 orang, Manajemen Perusahaan D3 2 orang dan Akuntansi D3 sebanyak 10 orang. Dengan bertambahnya jumlah lulusan tersebut, maka sampai saat ini Universitas Serang Raya telah melahirkan 12.175 orang sarjana. Berdasarkan indikator prestasi yang diperoleh, maka dari 410 wisudawan telah ditetapkan, yaitu 5 wisudawan terbaik dari 5 program studi. Adapun lulusan terbaik setiap program studi sesuai Keputusan Rektor Unsera nomor: 051/UNSERA/SK/X/2023 sebagai berikut: program studi Administrasi Negara Putri Hana Sarwah dengan IPK 3.95, program studi Sistem Komputer Ridho Rizkhon Fadilah dengan IPK 3.95, program studi Akuntansi Tri Anggraini dengan IPK 3.93, Program Studi Teknik Industri Putri Dwi Maerohman dengan IPK 3.92 dan Program Studi Keuangan Perbankan Wina Rohaeni dengan IPK 3.92. Rektor Unsera Dr. Abdul Malik, M.Si, dalam sambutannya mengingatkan bahwa wisuda tidak hanya sebatas seremoni, melainkan juga sebagai bentuk refleksi diri. “Anda diwisuda karena dianggap sudah berilmu pengetahuan. Untuk itu keberadaan Anda haruslah bermanfaat untuk orang lain melalui kiprah dan karya nyata di masyarakat,” ujarnya. Lebih lanjut Abdul Malik menerangkan bahwa 10 tahun yang akan datang, manusia akan dihadapkan dengan tantangan geopolitik, geoteknologi, geoekonomi, dan geoekologi. Untuk itu diperlukan kemampuan adaptasi agar dapat memenangkan masa depan. “Orang yang memenangkan masa depan itu bukan orang yang kuat dan pintar, melainkan most adaptable. Orang yang mampu beradaptasi ialah orang yang mampu membeli masa depan dengan harga sekarang,” katanya.
Read More