Sebanyak 34 mahasiswa inbound dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 4 Universitas Serang Raya (Unsera) telah kembali ke kampus asal mereka masing-masing pada hari ini (17/7/2024). Rektor Unsera, Abdul Malik, melepas mereka pada acara closing ceremony yang digelar pada 12 Juli 2024. “Harap sampaikan kesan baik tentang Unsera dan Banten sebanyak mungkin. Tolong bagikan pengalaman menarik kalian kepada adik-adik di kampus,” ujar Abdul Malik saat acara penutupan. Koordinator PMM 4, Tb. Sofwan Hadi, M.Pd, menjelaskan bahwa mahasiswa PMM di Unsera berasal dari 21 perguruan tinggi di Indonesia. Menariknya, mereka tidak hanya belajar di satu fakultas, tetapi juga bisa mengambil mata kuliah lintas fakultas. “Kami berharap pengalaman kalian di Unsera menjadi kenangan indah dalam hidup kalian. Semoga kalian bangga pernah menjejakkan kaki di bumi jawara,” tuturnya. Baca Juga: Kesan Tak Terlupakan Mahasiswa PMM 4 Inbound Universitas Serang Raya Paulus, Kepala Suku PMM Batch 4 Unsera, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk dosen pembimbing modul dan teman-teman di Unsera. “Kami merasa diterima sebagai bagian dari sivitas akademika, bukan sebagai tamu,” ungkapnya. Unsera juga memastikan mahasiswa PMM Batch 4 aman sampai ke bandara dengan mengantarkan mereka langsung. Slogan mereka, “bertukar sementara, bermakna selamanya,” terasa benar-benar terwujud hari ini. (H)
Read MoreDalam rangka pelaksanaan kegiatan Modul Nusantara, sebanyak 34 mahasiswa PMM Batch 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera) melakukan kunjungan ke Suku Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten, Minggu (28/4/2024). Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebhinekaan ini menyuguhkan kearifan lokal penduduk Suku Baduy. Mulai dari bercengkrama hingga melihat kegiatan dan kebiasaan sehari-hari mereka. Mahasiswa PMM Inbound terlihat antusias menyaksikan kehidupan masyarakat Baduy yang mempertahankan kebudayaan dan tradisi mereka secara autentik di era modern saat ini. Selain itu, kesenian Suku Baduy juga diperkenalkan dengan mengunjungi Imah Kriya Baduy dan menyaksikan praktek kerajinan tangan khas Suku Baduy. Bermalam di Kampung Gazebo, mahasiswa PMM Inbound juga berkesempatan untuk lebih mengenal sistem sosial masyarakat Baduy yang terkenal hidup harmoni dengan alam. Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan untuk berbincang dengan masyarakat Baduy Dalam. Digo, salah satu mahasiswa PMM Inbound asal Banjarmasin mengungkapkan bahwa kunjungan Modul Nusantara ke Suku Baduy sangat berkesan dan tak terlupakan. “Sangat seru dan berkesan bagi saya karena bisa mengenal Banten lebih dalam dan mempelajari budaya Banten yang sangat berbeda dari daerah asal saya, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Terima kasih atas kesempatannya,” ujarnya bersemangat. Sebelum pulang, mahasiswa PMM juga tak lupa membeli oleh-oleh khas Baduy untuk dijadikan kenang-kenangan. Perjalanan kebhinekaan ini terasa berkesan karena menyuguhkan experience hidup bersama Suku Baduy dengan segala nilai dan norma leluhur mereka. Dari perjalanan ini pula, diharapkan dapat menggoreskan makna ‘Bertukar sementara, Bermakna Selamanya’ pada seluruh mahasiswa PMM Batch 4 Inbound Unsera. (Z)
Read More