Dalam upaya mendorong inovasi dan penguatan pendidikan vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali meluncurkan Program Dana Padanan Vokasi 2025 dengan dua skema pendanaan yang strategis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi dan dunia usaha/dunia industri (DUDI) serta mendukung pengembangan potensi masyarakat. Program Dana Padanan Vokasi 2025 menawarkan dua skema pendanaan. Skema A berfokus pada kemitraan antara Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk hilirisasi inovasi hasil riset atau kepakaran, dengan tujuan komersialisasi produk melalui teaching factory/teaching industry atau penyelesaian masalah DUDI. Sementara itu, Skema B berorientasi pada kemitraan dalam pemberdayaan masyarakat atau efisiensi tata kelola pemerintahan melalui pemanfaatan hasil inovasi dan kepakaran perguruan tinggi untuk akselerasi program pemberdayaan, pengembangan potensi masyarakat, atau penyelesaian masalah masyarakat. Pengajuan proposal Dana Padanan 2025 memerlukan beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi, di antaranya: Persyaratan Tim Pengusul: Hubungan dengan Mitra: Perguruan Tinggi Vokasi Pengusul: Komposisi Tim Pengusul: Program Dana Padanan Vokasi 2025 adalah peluang bagi perguruan tinggi vokasi untuk memperkuat posisi mereka sebagai pelopor inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Untuk informasi lebih lengkap mengenai Program Dana Padanan Vokasi 2025, kunjunhi situs resmi Program Dana Padanan Vokasi 2025. Mari manfaatkan program ini untuk membangun sinergi antara pendidikan vokasi dan dunia industri, serta menciptakan dampak nyata bagi masyarakat luas. (H)
Read MoreBank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten mengundang lima Universitas Swasta di Banten untuk mengikuti kunjungan belajar, salah satunya adalah Universitas Serang Raya (UNSERA), pada Senin (22/7/24). Program kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa mengenai perbankan dan sistem keuangan di Indonesia. Direktur Vokasi UNSERA, Erlina Gentari, mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia atas edukasi yang diberikan. “Kami sangat menghargai kesempatan ini, dimana mahasiswa dapat belajar langsung mengenai sistem keuangan dan perbankan di Indonesia,” ujar Erlina. Agus Sumirat selaku Kepala Tim Implementasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA), KPw Bank Indonesia Provinsi Banten menekankan pentingnya mahasiswa dalam mengelola uang, terutama dalam transaksi e-wallet. Menurutnya, mahasiswa menjadi ujung tombak dalam keuangan digitalisasi. Bank Indonesia juga memberikan edukasi kepada berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SMP, SMK, hingga perguruan tinggi. Dalam program ini, berbagai fungsi Bank Indonesia dijelaskan, termasuk menjaga kestabilan keuangan, menjadi sentral sistem pembayaran, dan pengedaran uang ke seluruh bank di Indonesia. Materi yang disampaikan oleh bagian Kehumasan mencakup pengenalan uang rupiah, baik dari desain, makna, hingga cara menjaga uang agar tidak rusak. “Uang tidak boleh dicoret, dilipat, diremas, atau dibasahi,” jelas tim Kehumasan, dengan menambahkan tagline “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan penjelasan tentang sistem pembayaran QRIS, jenis-jenis QRIS, dan peran Bank Indonesia dalam sertifikasi halal. Program “Gemari Pahala” atau Gerakan Masyarakat Sadar Inflasi dan Pasar Halal juga diperkenalkan. Eksyar Bank Indonesia mendorong dan membantu UMKM yang belum bersertifikat halal untuk mendapatkan sertifikasi. Dinda, salah satu mahasiswa vokasi memberikan kesannya terhadap kunjungan ini. “Acara company visit ke BI hari ini seru banget! Terima kasih untuk Fakultas Vokasi yang sudah mengadakan agenda ini. Senang banget bisa dapat ilmu baru langsung dari para pegawai Bank Indonesia. Pematerinya asik dan tidak bikin ngantuk. Materi yang disampaikan juga lengkap, benar-benar menambah pengetahuan tentang bank sentral dan keuangan. Secara keseluruhan, saya sangat puas dan senang bisa berkunjung ke kantor Bank Indonesia,” ujarnya. Bank Indonesia juga menjalin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung program ini sebagai bentuk komitmen dalam memajukan ekonomi syariah dan mendukung UMKM. Program kunjungan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa UNSERA dan memberikan inspirasi untuk berperan aktif dalam dunia keuangan digital di masa depan. (Z)
Read MoreProgram Pendidikan Vokasi Universitas Serang Raya (UNSERA) menyelenggarakan seminar Pasar Modal dengan tema “Kenali Langkah Awal dalam Investasi” yang berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 12.30 WIB di Gedung A lantai 3 Universitas Serang Raya, Kamis (27/6/24). Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Unsera ini mengundang dua narasumber, yaitu Fadly Fatah selaku Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Banten dan Dinda Kurniawati selaku Representatif Officer IPOT Serang. Dimoderatori oleh Dosen Vokasi, Ade Nahdiatul Hasanah, M.Akt., CTT., CAAT., CADE., C.FA, acara dimulai dengan sambutan oleh Direktur Vokasi, Rt. Erlina Gentari, S.E., M.M dan kemudian dilanjutkan dengan opening speech yang disampaikan oleh Rektor Unsera, Dr. H. Abdul Malik, M.Si, sekaligus resmi membuka acara seminar. Dalam sambutannya, Abdul Malik menyampaikan mengenai pentingnya pemahaman tentang pasar modal. “Kita perlu belajar apa, siapa, dan bagaimana pasar modal bekerja, karena pasar modal adalah tren investasi masa kini,” tegasnya. Dalam materinya, Fadli Fatah mengungkapkan bahwa saat ini hanya 4% masyarakat Indonesia yang memahami pasar modal dan hanya 3% yang menjadi pelaku pasar modal. Oleh karena itu, seminar ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat, khususnya mahasiswa. “Pasar modal saat ini menjadi peluang besar bagi masyarakat, terutama mahasiswa untuk dapat memanfaatkan peluang ini bagi masa depan,” ujarnya. Di penghujung acara, terdapat penyerahan souvenir antara Rektor, Abdul Malik dan narasumber utama, Fadli Fatah, serta pemberian oleh Ibu Direktur Vokasi, Rt. Erlina Gentari dan narasumber Dinda Kurniawati yang kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Direncanakan, seminar pasar modal ini akan berlanjut melalui kerja sama yang berkelanjutan antara UNSERA, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Indo Premier Sekuritas. Abdul Malik berharap bahwa seminar ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa UNSERA untuk mendalami ilmu tentang pasar modal dan menjadi pelaku pasar modal di masa depan. (Z)
Read MoreGuna memberikan pemahaman akan pentingnya literasi keuangan di era digital saat ini, Program Pendidikan Vokasi Universitas Serang Raya (UNSERA) berkolaborasi dengan Bank Indonesia menggelar sosialiasi literasi ekonomi dan keuangan digital, Kamis (11/1/24). kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa UNSERA, umum, dan siswa SMA yang sudah bekerja sama dengan Vokasi UNSERA. Turut hadir Rektor Unsera Dr. H. Abdul Malik, M.Si dan Wakil Rektor 1 Dr. Denny Kurnia, M.M. Dr. Abdul Malik dalam sambutannya menyatakan bahwa langkah vokasi menggelar kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi kaum muda terkait keuangan digital. “Di era digital saat ini penting bagi kita untuk bisa mengetahui banyak terkait keuangan digital. Mahasiswa dan kaum muda saat ini harus mampu menjadi agent of change dalam transformasi ekonomi dan keuangan digital,” ungkapnya. Dalam kegiatan tersebut menghadirkan Dr. Imanuddin Sahabat, SE., M.M selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten. Dalam materinya, Dr. Imanuddin menyampaikan terkait akselerasi ekonomi keuangan digital. Menurutnya, ekosistem ekonomi dan keuangan digital harus terus didorong agar semakin berdaya saing, mampu mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat mewujudkan pertumbuhan yang kuat melalui pengembangan dan inovasi keuangan digital. Data Bank Indonesia mencatat bahwa nilai transaksi uang elektronik selama tahun 2022 diprediksi naik hingga Rp404 triliun atau tumbuh 32,27% (yoy). Sementara nilai transaksi digital banking diproyeksikan bertambah sebesar 30,19% (yoy) hingga mencapai sebesar Rp53.144 triliun. “Tren tersebut menunjukan bahwa sektor keuangan digital punya potensi yang sangat menjanjikan. Untuk itu, kehadiran berbagai platform keuangan digital sebagai domestic player diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi,” ungkapnya. Novia Indah Lestari, M.M., S.AB selaku ketua pelaksana acara mengungkapkan bahwa diadakannya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya 4 Program Pendidikan Vokasi UNSERA yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan digital. “Banyak orang sekarang terutama Gen-Z yang kurang baik dalam menggunakan digitalisasi keuangan, terjerat pinjol, gagal bayar. Kami ingin memberi pengetahuan tentang hal tersebut. Selain itu digelarnya acara ini juga bisa sebagai ajang promosi Diploma Vokasi Unsera dan Unsera itu sendiri,” katanya. Sandy, salah satu mahasiswa Vokasi Unsera mengungkapkan kesannya setelah mengikuti acara. “Seminar yang cukup berharga untuk saya, khususnya di bidang saya bisnis digital. Buat saya ini menjadi gambaran saya ke depan,” tuturnya.
Read More