Tim mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri Universitas Serang Raya (Unsera) yang tergabung dalam tim “Aquaditech” PKM-KC 24 beranggotakan Uswatun Hasanah, Azrina Raisha Leman, Rifki Anwar, dan Roy Ainurroffi, dengan bimbingan dari dosen pembimbing Sahrupi, ST., MT., telah menciptakan inovasi alat filter air alami berbasis sensor turbidity. Inovasi ini diharapkan dapat membantu warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau panjang. https://www.instagram.com/reel/C70wri8SGQs/?igsh=b2FvaHkzMjVtMmUy
Tim Aquaditech terinspirasi untuk membuat filter air alami berbasis sensor turbidity setelah mendapati fakta bahwa banyak warga yang terpaksa memanfaatkan air sungai yang tercemar untuk kebutuhan sehari-hari. Alat ini dirancang untuk menyaring air sungai yang keruh menjadi air bersih secara otomatis. Dengan menggunakan sensor turbidity, alat ini dapat mendeteksi tingkat kekeruhan air dan memprosesnya hingga air mencapai tingkat kejernihan yang aman untuk digunakan.
“Kami memilih membuat alat ini karena ingin membantu warga sekitar yang kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau. Dengan alat ini, warga tidak perlu lagi repot menyaring air secara manual, karena sistem kami sudah otomatis memompa ulang air yang masih kotor hingga menjadi jernih,” jelas Uswatun Hasanah.
Tim mengungkapkan ketertarikan mereka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) karena melihat peluang besar untuk merealisasikan ide mereka. Selain itu, mereka juga ingin memanfaatkan PKM sebagai ajang untuk belajar manajemen waktu dan mendapatkan berbagai manfaat lainnya.
Selama proses pengembangan alat ini, tim menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam pemrograman dan sistem alat.
“Kami sempat kesulitan memahami program dan desain alat, sehingga prosesnya sedikit tersendat. Namun, pengalaman ini sangat berharga karena kami bisa belajar banyak, menjalin relasi dengan mahasiswa dan dosen lain, serta berdiskusi seru di luar kampus,” ungkap Azrina Raisha Leman.
Tim juga membagikan tips dalam menyusun proposal PKM.
“Ikuti panduan PKM dengan teliti, terutama dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tidak boleh lebih dari 10 juta. Selain itu, perhatikan tata tulis dan latar belakang ide pembuatan alat,” saran Rifki Anwar.
Tim berharap inovasi mereka bisa lolos hingga Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). “Harapannya, semoga tim kami dan tim Unsera lainnya bisa lolos sampai PIMNAS dan bisa bermanfaat bagi yang mendapatkan bantuan dari ide kami ini, membahagiakan orang tua, serta memajukan kampus tercinta dengan kreativitas mahasiswa-mahasiswanya,” tutup Roy Ainurroffi.
Dengan inovasi dan semangat yang tinggi, tim Aquaditech optimis dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan mengharumkan nama kampus Universitas Serang Raya. (Z)
Instagram: @aquaditech.pkm24