Universitas Serang Raya dan Universitas Dwijendra mengadakan seminar bersama, Selasa (14/11/23) bertempat di Aula Sadhu Gocara, Universitas Dwijendra, Bali. Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Educomm 2023.
Seminar bertemakan “Komunikasi Pariwisata Berlandaskan Kearifan Lokal” ini diikuti 90 mahasiswa prodi ilmu komunikasi Unsera semester 6 dan 65 mahasiswa prodi ilmu komunikasi Undwi.
Dr. Media Sucahya, M.Si, sebagai pemateri dari UNSERA menyampaikan terkait komunikasi pariwisata berbasis kekayaan lokal berdasarkan perspektif kekayaan intelektual. Menurutnya, komunikasi pariwisata adalah menginisiasi, merancang, serta mempromosikan objek dan potensi wisata masa depan yang bersumber pada potensi budaya, kearifan lokal, berbasis hak kekayaan intelektual komunal, wisata halal, dan komunikasi ritual.
Terdapat 8 kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya Banten, yaitu Seba Baduy, Dogdog Lonjor, Debus, Angklung Buhun, Ubrug, Golok Sulangkar, Zikir Saman, dan Koja Baduy.
“model komunikasi pariwisata berbasiskan kearifan lokal merupakan bagian praktik komunikasi yang dapat memberikan nuansa pembaruan pada kegiatan wisata,” imbuhnya.
Selain itu Media Sucahya turut memperkenalkan potensi wisata di Banten, seperti Tanjung Lesung, Badak Ujung Kulon, Masjid Agung Banten dan Anak Gunung Krakatau.
Dalam kesempatan yang sama, Drs. I Made Sutika, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Undwi, turut menyampaikan materi terkait eksistensi komunikasi pariwisata berbasis budaya Bali. I Made Sutika menuturkan setidaknya terdapat 6 komponen yang perlu diperhatikan dalam komunikasi pariwisata, di antaranya SDM, potensi daerah, aksesibilitas, marketing, investor, dan produk industri pariwisata.
“Nangun Sat Kerthi Loka Bali, bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia,” katanya.
Seminar ini merupakan pengaplikasian dari program Merdeka Belajar dengan tujuan memperkenalkan budaya Nusantara kepada mahasiswa serta mempererat bhinneka tunggal ika, yaitu persatuan dalam keragaman budaya dan suku bangsa.