Dr. Arifina Febriasari, S.Si., M.Sc, dosen program studi Teknik Kimia Universitas Serang Raya, sukses meraih gelar doktor di bidang Teknik kimia Universitas Indonesia pada ujian terbuka, Selasa (18/7).
Disertasi berjudul “Pencangkokan Polietilen Glikol Metil Eter Akrilat (PEGMEA) Secara Radiasi Pada Selulosa Asetat Untuk Membran Pemisah Gas CO2 dan CH4” berhasil mengantarkan Arifina Febriasari menjadi doktor di bidang teknik kimia.
Ujian terbuka ini dipimpin oleh Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., sebagai dekan fakultas teknik UI dan tim penguji yaitu Prof. Sutrasno Kartohardjono, PhD., sebagai Promotor; Dr. Ir. Meri Suhartini, M.Si., sebagai Ko-Promotor, Prof.Dr.Ir. Nelson Saksono, MT.; Dr. Ir. Yuliusman, M.Eng.; Dr. Eva Fathul Karamah, S.T., M.T.; Prof Dr. Yenny Meliana, M.Si.
Dalam wawancara dengan Humas UNSERA, Arifina Febriasari mengungkapkan pentingnya penelitian yang ia lakukan untuk mengatasi masalah gas alam di Indonesia, khususnya di wilayah Natuna, dimana kandungan CO2 mencapai 70%. Tingginya kandungan CO2 dalam gas alam dapat menyebabkan korosi pada perpipaan dan mencemari lingkungan. Selain itu, kandungan CO2 yang berlebihan menyebabkan penurunan kandungan kalor pada energi gas alam, mengurangi efisiensi dan energi yang dihasilkan.
Penelitiannya difokuskan pada pengembangan membran pemisah gas CO2 dan CH4, yang bertujuan untuk memisahkan CO2 dari gas alam guna mengatasi masalah-masalah tersebut. Hal ini sangat relevan dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin meningkat, yang dapat berkontribusi pada pemanasan global.
Arifina berharap bahwa penelitiannya akan menjadi landasan bagi skala industri dan diimplementasikan dalam perusahaan penghasil gas alam bertekanan rendah. Dengan demikian, teknologi ini dapat membantu mengurangi dampak negatif CO2 pada lingkungan, memperbaiki efisiensi produksi energi, serta berkontribusi positif dalam menghadapi perubahan iklim.
Prestasi Arifina Febriasari tidak hanya terlihat dari gelar doktor yang diraihnya, tetapi juga dari prestasi akademiknya, ia meraih IPK 4.0 selama studi doktoralnya di Universitas Indonesia. Ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan semangat para peneliti muda Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Keberhasilannya meraih gelar doktor di bidang teknik kimia dari Universitas Indonesia menunjukkan dedikasi, kerja keras, dan semangat tinggi dalam mengejar ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitiannya yang berfokus pada pengembangan membran pemisah gas CO2 dan CH4 menjadi solusi potensial untuk mengatasi masalah gas alam dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.