Di Atas Kursi Roda, Jaenudin Tetap Semangat Ikuti Wisuda 15.3 Unsera


UNSERA

Wisuda adalah momen yang penuh makna bagi setiap mahasiswa. Ini adalah perayaan atas perjuangan selama bertahun-tahun di perguruan tinggi dan merupakan tonggak penting dalam perjalanan akademik mereka. Begitu pula untuk Jaenudin, salah satu wisudawan Universitas Serang Raya pada Wisuda ke-15 gelombang 3, Rabu (21/6/2023) di Rachmatoellah Convention Hall, Serang, Unsera.

Jaenudin merupakan mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Ilmu Hukum (FISIPKUM) Prodi Administrasi Negara Angkatan 2017.

Dalam kondisi selang NGT yang dimasukkan ke hidungnya, di atas kursi roda Jaenudin didampingi kedua orang tuanya tetap semangat menghadiri prosesi wisuda bersama 363 wisudawan lainnya.

Suasana penuh haru mengiringi prosesi penyematan Jaenudin yang resmi menyandang gelar S.Sos. Terlihat Ketua Yayasan, Rektor, beserta jajarannya ikut memberikan selamat dan semangat pada Jaenudin. Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan, mencerminkan penghargaan dan apresiasi yang tulus dari semua orang yang hadir. Tepuk tangan tersebut bukan hanya sebagai bentuk penghormatan untuk Jaenudin, tetapi juga sebagai pengakuan akan semangatnya yang menginspirasi.

Ayah Jaenudin menceritakan anaknya itu merupakan sosok pekerja keras dan gigih dalam menuntut ilmu. Kegigihannya dapat terlihat saat sebelum dinyatakan sakit, Jaenudin kuliah sembari bekerja untuk membantu biaya kuliah adiknya.

“Sedih tetapi saya bangga. Kegigihan dia belajar terlihat saat masuk SMK hingga kuliah, bahkan sebelum dia seperti ini dia bekerja dan mampu membiayai kuliah adiknya juga. Dia tidak ingin melewati momen wisudanya walaupun kondisi seperti ini,” ujar orang tua Jaenudin.

Orang tua Jaenudin menuturkan kondisi yang dialami oleh anaknya itu terjadi secara tiba-tiba tepat tiga bulan terakhir sebelum hari ini. Jaenudin dinyatakan mengalami sakit saraf otak yang membuat dirinya kaget dan sedih.

“karena sebelumnya di jauh-jauh hari saya lihat semangatnya luar biasa gitu, tiba-tiba drop begini membuat saya juga merasa drop karena tiba-tiba begini,” ujarnya.

Kedua orang tuanya berharap putra tercintanya itu diberi kesembuhan dan bangkit kembali seperti sedia kala.

Dalam sejarah acara wisuda Unsera, momen tersebut akan selalu dikenang sebagai salah satu momen yang mengesankan dan inspiratif. Dalam kondisi sakitnya, Jaenudin telah membuktikan keberanian, kekuatan, dan semangatnya yang begitu besar hingga dapat menghadiri acara wisuda dan mendapat gelar atas studi yang telah ditempuhnya.