UNSERA Kembali Gelar Wisuda Offline


UNSERA

Serang, 22 Juni 2022 – Universitas Serang Raya menyelenggarakan sidang terbuka dalam rangka wisuda ke 14 gelombang 4 di Gedung Rachmatoellah Convention Hall. Sebanyak 352 wisudawan resmi menyemat gelar Sarjana.

Rektor UNSERA, Dr. H. Hamdan, MM. menyampaikan tentang lulusan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Serang Raya. Menurut beliau ada sekitar 10.359 sarjana yang tersebar diberbagai instansi.

“pandemi telah memberikan dampak besar bagi jumlah pengangguran Provinsi Banten, tercatat bahwa Provinsi Banten menduduki peringkat ke 3 jumlah pengangguran terbanyak se-indonesia setelah kepulauan Riau dan Jawa Barat, namun di sisi lain hal itu menjadi kabar buruk, Banten juga telah meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakatnya. Diharapkan, lulusan ini akan menjadi interpreneur yang mampu bersaing baik secara nasional maupun global,” jelasnya.

Wisuda kali ini terasa berbeda karena menjadi salah satu moment untuk Pembukaan Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen.

“ alhamdulillah Pertama, kita telah mendapatkan izin membukan dua program studi Magister Managemen dan sarjana digital bisnis, kedua menyelenggarakan institusi baik di tingkat organisasi maupun pemerintah. Sejak didirkan pada tahun 2008, sesuai dengan SK no.23 bulan Desember tahun 2008, Universitas Serang Raya telah berhasil mendapatkan akreditasi B,” tambah Rektor.

             Ditempat yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Informatika H. Mulya R Rachmatoellah, Lc., M.Hum menyampaikan pandemi memaksa kita untuk menggunaka segenap teknologi yang membuat kita memastikan segala sesuatunya secara online. Hal ini membuat mayarakat mau tidak mau harus berkontribusi dalam segala kemajuan teknologi.

 “singapur memerlukan tenaga kerja baik yang kerah putih maupun kerah biru. Saya kira dalam hal ini kita bisa melihat, bahwa selain peluang dalam Negara sendiri yang memuaskan, peluang itu juga ada di Asia Tenggara,” ucapnya.

“Adanya kesempatan ini menjadikan bahasa menjadi salah satu sarana utama kita, serta gerakan awal untuk memajukan Indonesia. kita perlu menguasai setidak-tidaknya bahasa Thailand, Vietnam, tagalog, “untuk apa? Karna mereka juga berbondong-bondong mempelajari bahasa Indonesia.” Tambahnya.