Muhammad Syahid, mahasiswa Ilmu Hukum angkatan 2021 Universitas Serang Raya (Unsera), berhasil lolos mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 (PMM 4) di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat. Motivasi dan tekad yang kuat membawanya untuk mengembangkan diri dan memperluas wawasan akademis serta budaya di lingkungan yang berbeda. “Masa depan Indonesia bergantung di tangan anak muda. Saya ingin mengembangkan skill komunikasi dan membangun relasi yang lebih luas,” katanya. Menjalani kehidupan di kota Pontianak membuat Syahid menghadapi beberapa tantangan, seperti adaptasi dengan lingkungan kampus dan budaya baru, serta kendala berkomunikasi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Syahid mengungkapkan, rasa rindu akan rumah dan kampung halaman adalah tantangan yang paling berat untuk dihadapi, terlebih tahun ini dirinya tidak dapat merayakan Lebaran bersama keluarga. “Tahun ini saya tidak dapat berlebaran bersama keluarga. Hal itu cukup membuat saya sedih,” ungkapnya. Namun, Syahid menikmati setiap proses PMM dan melihat perbedaan sebagai suatu hal yang hanya butuh pembiasaan untuk dapat melewatinya. PMM telah membawa atmosfer baru dalam keseharian Syahid. Pengalaman yang paling berkesan baginya adalah saat mengikuti Modul Nusantara seperti City Tour ke berbagai destinasi seperti Museum, Rumah Adat Melayu, Tionghoa dan Dayak. “Di Museum saya dapat mengamati sejarah tiga etnis Kalimantan Barat. Hal ini membuat saya banyak belajar arti dari sebuah keberagaman budaya, agama dan bangsa, ditambah momentum saat mengikuti PMM ini saya dapat merasakan tiga perayaan sekaligus,” ujarnya. Dukungan penuh Unsera membuat Syahid senang dan bersyukur. Dirinya mengungkapkan bahwa selama persiapan hingga pelaksanaan PMM, Unsera selalu memberikan bimbingan, pengawasan, dan perhatian bagi mahasiswa PMM outbound lainnya. “Unsera sangat support. Segala kebutuhan yang diperlukan langsung dipersiapkan dengan baik dan selalu memantau kondisi mahasiswa selama pertukaran,” katanya. Mengikuti PMM adalah keputusan yang tidak akan disesalkan oleh Syahid. Selain konversi SKS, banyak hal positif yang dapat meningkatkan kualitas diri, seperti meningkatkan wawasan kebangsaan, kemampuan berinteraksi, menumbuhkan rasa peduli sosial, membangun jaringan pertemanan, mengembangkan kepemimpinan, dan meningkatkan kepercayaan diri. Syahid berharap program ini dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai kalangan dan perguruan tinggi di Indonesia serta lebih terkoordinasi dalam pelaksanaannya. (Z)
Read MoreEmpat proposal dari Universitas Serang Raya (Unsera) telah berhasil meraih pendanaan hibah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 8 Bidang tahun 2024. Pada program ini, Tim PKM Fakultas Teknik Industri Unsera menjadi salah satu penerima dana tersebut. Tim tersebut diketuai oleh Syifa Husna yang terdiri dari empat anggota. Keempat anggota tersebut adalah Sion Ira Cahyati, Moch. Lingga Ramadhani Muhammad Dimas Adhitya , dan Muhammad Alam Adeyaka Putra. Pada program tersebut, mereka dibimbing oleh Sahrupi, ST., MT. Mereka mengusung sebuah inovasi berupa mesin pengolah sampah botol plastik menggunakan energi terbarukan. Mesin tersebut berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah botol plastik yang terus menerus meningkat dengan menggunakan energi terbarukan yaitu tenaga surya. “kita berinisiatif melakukan pengurangan sampah botol plastik dengan cara melakukan daur ulang menjadi filament mesin 3D printing, dan dari sekian banyaknya mesin 3D printing yang ada selalu menggunakan energi listrik dengan itu kita juga berinovasikan untuk membuatnya dengan tenaga surya.” Jelas Syifa saat dihubungi oleh tim unsera.ac.id. pada Rabu (29/05/2024). Syifa menceritakan awal mula terbentuknya Tim eco.revine, yang dibentuk oleh sekelompok asisten laboratorium Teknik Industri dari berbagai angkatan dengan tujuan yang sama untuk mengikuti program PKM. Berawal dari kesamaan visi tersebut, mereka memutuskan untuk mendirikan tim eco.revine. Syifa juga membagikan tips dalam menyusun proposal PKM. Ia menyarankan untuk mengikuti panduan yang telah diberikan oleh panitia dalam menyusun proposal tersebut. Lebih lanjut, Syifa membagikan kesan menarik di balik pembuatan produk mereka. “Selama menjalani proses pembuatan alat ini selalu menyenangkan. Kami selalu senang karena dikerjakan bersama-sama, dengan kompak dan penuh semangat. Semoga setelah lolos hibah pendanaan, kami bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu Pimnas,”. Pada akhir wawancara, Syifa menyampaikan harapannya terhadap Tim PKM Unsera pada masa yang akan datang. “harapan kita untuk PKM Unsera yaitu selalu support program ini dan semoga mahasiswa/i lebih banyak berminat yang mengikuti Program PKM.” Harap Syifa. (H)
Read MoreMahasiswa Teknik Industri Universitas Serang Raya (Unsera) kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. Kali ini, prestasi tersebut diraih dalam ajang National Education Competition 2 (NEC2) yang diselenggarakan di Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 – 14 Mei 2024. Dua tim dari Unsera berhasil meraih medali perunggu dalam kategori lomba essay. Tim pertama terdiri dari Al Fillian Sah Putra, Hana Sajidah, Thomas Prasetyo, Yanwar Ardi Yanto, dan Haechal Fachar Qishas, dibimbing oleh Ahmad Nalhadi, S.T., M.T. Mereka mengajukan essay berjudul “Safety Distance Warning System” yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyebaran virus di lingkungan kerja, khususnya kecelakaan akibat tertabrak kendaraan seperti forklift yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error). Tim kedua, dibimbing oleh Mohamad Jihan Shofa, M.T., terdiri dari Hana Sajidah, Al Fillian Sah Putra, Thomas Prasetyo, Aryo Suryandaru, dan Muhammad Faris Farhan Aziz. Mereka mengajukan essay berjudul “Briket Solar Uno Machine” yang bertujuan untuk mengoptimalkan pembuatan arang briket dengan teknologi terbarukan menggunakan panel surya agar tidak lagi bergantung pada energi konvensional. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Indonesia Education Incubator (Education Hub) bekerja sama dengan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam prosesnya para peserta harus mengirimkan essay terlebih dahulu untuk diseleksi oleh panitia. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, tim Unsera berhasil masuk sebagai semifinalis top 100 essay terbaik dari total 1.605 partisipan dari 72 universitas di 30 provinsi yang mengikuti perlombaan ini. Dihubungi oleh tim unsera.ac.id pada Selasa (28/5/2024), Hana Sajidah, salah satu anggota tim, menyatakan, “Kami merasa sangat bangga dan bahagia bisa membawa nama Universitas Serang Raya dan mendapatkan dua medali perunggu pada lomba essay National Education Competition 2 di Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.” Hana juga menambahkan, “Kami terus mendorong mahasiswa untuk meningkatkan minat dan bakat di bidang yang mereka sukai, belajar hal baru, mencoba tantangan, dan tidak mudah menyerah. Terus menyala, Unsera!” (H)
Read MoreAhmad Amirun Naziih, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum angkatan 2021 di Universitas Serang Raya (Unsera), berbagi pengalamannya mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ketertarikannya untuk mengikuti program PMM didorong oleh keinginannya untuk lebih mengetahui berbagai budaya yang ada di Indonesia, terutama di provinsi Maluku. Selain itu, program ini memberikan kesempatan untuk menambah relasi dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Selama mengikuti program PMM di Universitas Pattimura, Ahmad menghadapi kendala dalam beradaptasi dengan bahasa daerah setempat. Meskipun demikian, pengalaman ini tidak menghalanginya untuk menikmati momen-momen berharga selama program berlangsung. Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh Ahmad adalah ketika mengikuti Modul Nusantara, di mana ia berkesempatan untuk mengetahui tradisi-tradisi adat Maluku, termasuk tradisi Baku Pukul Manyapu yang diadakan setiap tanggal 7 Syawal tahun Hijriyah. Tradisi ini melibatkan dua kelompok yang saling memukul dengan sapu lidi, mencerminkan kekayaan budaya lokal yang unik. Melalui program Modul Nusantara Ahmad juga berkesempatan menginjakkan kakinya di Banda Neira. Pulau yang dijuluki ‘Surga Kecil di Timur Indonesia’ ini tidak hanya kaya akan sejarah, seperti rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir serta Benteng Belgica yang berlatarkan Gunung Api Banda yang ikonik, tetapi juga memiliki keindahan alam yang memukau. “Keindahan alam kepulauan banda Neira benar-benar memanjakan mata, mulai dari pemandangan gunung api Banda yang gagah menjulang hingga lautan yang bersih dan jernih,” tuturnya. Dukungan penuh Unsera benar-benar Ahmad rasakan selama mengikuti PMM. Selain konversi 20 SKS, mahasiswa PMM Unsera outbound juga diberikan pendampingan dan pengarahan. “Sebelum keberangkatan, mahasiswa mendapatkan arahan dari pengelola MBKM Unsera dan jajaran Wakil Rektor, baik bidang Akademik maupun Non Akademik,” katanya. Ahmad berharap program PMM dapat terus berlanjut dan memberikan makna yang mendalam bagi lebih banyak mahasiswa, sesuai dengan jargonnya “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Ia juga mengharapkan pengelola MBKM Unsera dapat menyediakan fasilitas transportasi bagi mahasiswa PMM outbound yang mengalami kendala dalam menuju bandara keberangkatan, agar semakin banyak mahasiswa dapat mengikuti program ini tanpa hambatan logistik. (Z)
Read MoreSerang, 27 Mei 2024 – Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya sukses menggelar Webinar Internasional bertajuk “Optimizing Artificial Intelligence to Address The Opportunities and Challenges of Machine Learning and Deep Learning Technologies in The Era of Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0”. Acara yang diadakan melalui Zoom Meeting ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para peserta. Webinar ini menghadirkan dua pembicara utama yang merupakan pakar di bidang Kecerdasan Buatan, yaitu Prof. Dr. Titik Khawa Abdul Rahman dari Asia e-University dan Prof. Dr. Henderi, M.Kom dari Universitas Raharja. Keduanya menyampaikan materi yang mendalam dan komprehensif terkait perkembangan terbaru dan aplikasi praktis Artificial Intelligence , Machine Learning, dan Deep Learning. Acara terbagi menjadi dua sesi utama yang dimoderatori oleh dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya, Hj. Erma Perwitasari, M.Pd. Sesi pertama membahas tentang konsep fundamental dari Kecerdasan Buatan, di mana Prof. Dr. Titik Khawa Abdul Rahman menjelaskan dasar-dasar dan prinsip-prinsip yang mendasari teknologi ini. Sesi kedua dilanjutkan oleh Prof. Dr. Henderi, M.Kom yang mengupas lebih dalam tentang aplikasi Machine Learning dan Deep Learning dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Serang Raya, Dr.H. Abdul Malik, M.Si, menyampaikan, “Artificial Intelligence is becoming increasingly important and has great potential. To optimize AI, we must bridge the gap between academia, industry, and government through collaboration. Technologies like Google AI, ChatGPT, and others demonstrate the significant positive impact we can create. I hope this collaboration can continue to grow to create positive impacts in the academic world and beyond”. Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya, Sumiati, ST., MM., Ph.D, juga menambahkan dalam sambutannya, “The benefits of AI for work range from building trust between humans and machines, supporting successful AI integration, to improving user experience by making AI more user-friendly. In the midst of this AI onslaught, humans have to do several things. First, upskilling or increasing skills in utilizing AI. Second, reskilling or learning new skills and knowledge”. Webinar Internasional ini menjadi ajang bagi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya untuk mempererat hubungan dan kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan penelitian, baik di dalam maupun luar negeri. Diharapkan, melalui acara ini kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi dan pendidikan di bidang kecerdasan buatan dapat terus ditingkatkan. (Z)
Read MoreSerang — Masih dalam rangkaian kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) BATCH 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera), kali ini mahasiswa PMM di ajak mengunjungi destinasi wisata Banten yang khas dengan pantai dan lautnya yang berlokasi di dua tempat sekaligus yaitu Pantai Bagedur dan Goa Langir pada Sabtu) (25/05/2024). Kedua destinasi ini dipilih dengan tujuan memperkenalkan keindahan alam Banten sekaligus juga untuk mengajak mahasiswa PMM untuk melakukan kontribusi sosial di sekitar Pantai Bagedur dan Goa Langir melalui agenda pembersihan pesisir pantai dari sampah sebagai upaya pelestarian alam. Dalam kegiatan ini, Yoga Setiawan selaku pengelola pantai Bagedur juga menyampaikan suka citanya atas kedatangan mahasiswa PMM dan Unsera “Ya, senang sekali tentu, karena selain daripada kunjungan mahasiswa juga bisa ikut menjaga lingkungan jadi lebih tahu untuk tidak merusak alam dan tempat wisata,” jelasnya. Tidak hanya kegiatan kontribusi sosial saja, mahasiswa juga di ajak untuk melihat beberapa goa yang merupakan destinasi wisata terkenal dan menjadi ikon dari pantai Goa Langir sendiri, di antaranya ada Goa Harta-karun Goa Kanekes dan Goa Langir. Hal ini disambit antusiasme mahasiswa PMM seperti yang dikatakan Paulus, Kepala Suku PMM BATCH 4 Unsera “Kami senang sekali bisa di ajak ke goa, jujur untuk saya ini juga pertama kalinya melihat tempat seperti ini. Jadi rasanya berkesan sekali,” ujarnya. Diharapkan dengan Modul Nusantara, Unsera dapat terus memperkenalkan Banten ke luar daerah melalui mahasiswa PMM sehingga Banten akan semakin harum namanya dan menjadi provinsi yang unggul dalam melestarikan alam pun destinasi wisata. (M)
Read MoreDalam rangkaian kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) BATCH 4 Universitas Serang Raya (Unsera), mahasiswa PMM diajak mengunjungi destinasi wisata khas Banten, yakni Pantai Bagedur dan Goa Langir, pada Sabtu (25/05/2024). Salah satu mahasiswa yang sangat antusias dengan kegiatan ini adalah Paulus Paulus Ardi Pernando, mahasiswa Universitas Malikussaleh sekaligus Kepala Suku PMM BATCH 4 Unsera. Sesampainya di Pantai yang panjangnya mencapai sekitar 10 kilometer itu, Paulus dan rekan-rekannya disambut oleh keindahan alam yang tersaji. Di modul merdeka kali ini, Paulus dan teman-temannya tidak hanya datang untuk menikmati pemandangan. Mereka juga diajak untuk melakukan aksi sosial berupa pembersihan pesisir pantai dari sampah. “Ini kesempatan bagi kita untuk memberikan sesuatu kembali kepada alam,” kata Paulus. Yoga Setiawan, pengelola Pantai Bagedur, menyambut kedatangan mereka dengan penuh sukacita. “Ya, senang sekali tentu, karena selain daripada kunjungan, mahasiswa juga bisa ikut menjaga lingkungan jadi lebih tahu untuk tidak merusak alam dan tempat wisata,” ungkap Yoga. Setelah kegiatan di pantai, mereka melanjutkan perjalanan ke Goa Langir. Ia terlihat sangat antusias karena ini adalah pertama kalinya dia akan mengunjungi sebuah goa. Bersama teman-temannya, Paulus menjelajahi Goa Harta-karun, Goa Kanekes, dan tentu saja Goa Langir. “Kami senang sekali bisa diajak ke goa, jujur untuk saya ini juga pertama kalinya melihat tempat seperti ini. Jadi rasanya berkesan sekali,” ujar Paulus. Unsera memperkenalkan keindahan Banten melalui PMM dengan Modul Nusantaranya. Agar Banten semakin dikenal dan dihargai sebagai provinsi yang unggul dalam melestarikan alam dan destinasi wisatanya. (H).
Read MoreDalam rangkaian kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera), mahasiswa PMM diajak mengunjungi destinasi wisata khas Banten yang terkenal dengan pantai dan lautnya, yaitu Pantai Bagedur dan Goa Langir, pada Sabtu, 25 Mei 2024. Kunjungan ke dua destinasi ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam Banten sekaligus melibatkan mahasiswa PMM dalam kontribusi sosial. Di sekitar Pantai Bagedur dan Goa Langir, mahasiswa terlibat dalam kegiatan pembersihan pesisir pantai dari sampah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Yoga Setiawan, pengelola Pantai Bagedur, menyambut gembira kedatangan mahasiswa PMM dan Unsera. “Ya, senang sekali tentunya, karena selain kunjungan, mahasiswa juga bisa ikut menjaga lingkungan. Jadi lebih tahu untuk tidak merusak alam dan tempat wisata,” jelasnya. Selain kegiatan kontribusi sosial, mahasiswa juga diajak mengunjungi beberapa goa yang menjadi ikon wisata di Pantai Goa Langir, termasuk Goa Harta-karun, Goa Kanekes, dan Goa Langir. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh mahasiswa PMM. Paulus, Kepala Suku PMM Batch 4 Unsera, mengungkapkan kesannya saat diwawancarai tim humas. “Kami senang sekali bisa diajak ke goa. Jujur, bagi saya ini pertama kalinya melihat tempat seperti ini. Jadi rasanya berkesan sekali,” katanya. Diharapkan melalui Modul Nusantara, Unsera dapat terus memperkenalkan Banten dengan segala potensinya ke luar daerah melalui mahasiswa PMM, sehingga Banten semakin dikenal dan menjadi provinsi yang unggul dalam berbagai sektor, termasuk pariwisata, industri, dan pendidikan. (Z)
Read MoreProgram Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 akhirnya membawa Dimas Kalinggo ke kampus pilihannya, yakni Universitas Serang Raya (Unsera). Bagi mahasiswa asal STIKES ISFI Banjarmasin ini, merasakan program PMM di Unsera memberikan cerita yang begitu beragam. Sampai pada Februari 2024 lalu, Dimas mengaku senang bisa menginjakkan kakinya di “Tanah Jawara”. Didampingi tim PMM Unsera, Dimas dan peserta lainnya disambut untuk kemudian bersama-sama menuju Universitas Serang Raya. “Very excited, apalagi ini tahun pertama Unsera mengadakan PMM. Aku juga kepoin kampusnya sebelum daftar dan memang incaran dari awal. I’m so lucky bisa lolos di Unsera,” katanya saat ditemui tim Humas Unsera. Tinggal di kota baru dengan budaya yang berbeda, Dimas mengaku bahwa adaptasi menjadi tantangan bagi dirinya. “Ini adalah pertama kalinya aku merantau jauh dari Banjarmasin. Butuh waktu untuk adaptasi. Tapi aku nggak khawatir karena aku yakin Unsera pasti akan mendampingi mahasiswa PMM dengan versi terbaik mereka selama program ini berjalan,” tambahnya. Menjadi ‘tamu’ bersama mahasiswa PMM lainnya, Dimas disibukkan dengan KBM di kelas serta program Modul Nusantara yang merupakan serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan pemahaman kebhinekaan, refleksi, hingga kontribusi sosial mahasiswa. Selama mengikuti Modul Nusantara, Dimas bercerita bahwa pengalaman paling berkesan untuknya adalah saat berkunjung ke Suku Baduy di Lebak, Banten. Mengenal dan mempelajari budaya Banten yang sangat berbeda dengan daerah asalnya, Banjarmasin Kalimantan Selatan. “Di sana kami eksplor kesenian Baduy, melihat kebiasaan masyarakat Baduy, serta berbincang dengan suku Baduy Dalam. Kesan dan pengalaman yang luar biasa. Terima kasih Unsera atas kesempatannya untuk anak PMM bisa berkunjung sekaligus bermalam di Kampung Gazebo, Suku Baduy,” cerita Dimas. Selama mengikuti program PMM, Dimas menuturkan bahwa Unsera melayani peserta PMM dengan sangat baik. “Pengalaman saya di Unsera sejauh ini sungguh luar biasa, dimulai dari penjemputan, akomodasi, hingga layanan harian yang diberikan. Dosen dan mahasiswanya sangat welcome kepada kami,” tuturnya. Dimas berharap PMM di Unsera dapat berjalan secara berkelanjutan dan semakin banyak mahasiswa daerah yang berminat mengikuti program ini sehingga bisa merasakan iklim belajar yang berbeda serta mengukir pengalaman yang tak terlupakan. (Z)
Read MoreProgram Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek), membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk merasakan iklim pendidikan di universitas di luar kampus asal mereka, dari Sabang hingga Merauke. Salah satu mahasiswa yang beruntung adalah Dimas Kalinggo, mahasiswa dari STIKES ISFI Banjarmasin, yang mengikuti program ini di Universitas Serang Raya (Unsera). Setelah penyambutan pada akhir Februari, Dimas dan peserta lainnya mulai menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan budaya dan lingkungan akademik yang baru. “Very excited, apalagi tahu ini tahun pertama Unsera mengadakan PMM. Aku juga kepoin kampusnya sebelum daftar dan emang udah inceran dari awal aku daftar PMM ini, and I’m so lucky bisa lolos di Unsera,” katanya saat ditemu tim humas Unsera. Meskipun penuh semangat, Dimas mengakui bahwa ia perlu waktu untuk beradaptasi dengan kehidupan di kota baru. “Sepertinya perlu pembiasaan dan adaptasi dalam jangka waktu tertentu untuk hidup sendiri di kota orang karena ini adalah pertama kalinya aku ngerantau jauh dari Banjarmasin. Kekhawatiran sepertinya tidak ada, karena aku yakin Unsera pasti akan mendampingi mahasiswa PMM dengan versi terbaik mereka selama program ini berjalan,” tambahnya. Tidak hanya belajar dalam kelas, PMM turut mengadakan kegiatan lainnya. Yakni, modul Nusantara. Itu merupakan serangkain kegiatan yang berfokus untuk menumbuhkan pemahaman kebhinekaan, refleksi, hingga kontribusi sosial mahasiswa. Salah satu pengalaman berkesan bagi Dimas selama di mengikuti modul nusantara adalah kunjungannya ke Suku Baduy. “Eksplor kesenian Baduy, kebiasaan masyarakat Baduy, sejarah, serta berbincang dengan suku Baduy dalam. Kesan yang sangat luar biasa, pengalaman yang luar biasa dan terima kasih atas kesempatannya untuk anak PMM Unsera bisa berkunjung sekaligus bermalam di Kampung Gazebo, Suku Baduy,” cerita Dimas. Baginya, kunjungan tersebut sangat seru dan berkesan, karena ia bisa mengenal Banten lebih dalam dan mempelajari budaya Banten yang sangat berbeda dari daerah asalnya, yaitu Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebagai seorang mahasiswa yang menjadi ‘tamu’, Dimas merasa bahwa Unsera melayani peserta PMM dengan sangat baik. “Saya juga merasa kalau di sini dosen dan mahasiswa sangat welcome kepada kami,” tambahnya. Dimas berharap PMM dapat berjalan secara berkelanjutan. Kenangan dan pengalaman baru yang ia dapatkan tidak akan pernah terlupakan, termasuk yang dirasakan oleh seluruh peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) lainnya. (H)
Read More