Sebanyak 34 mahasiswa PMM 4 Inbound Universitas Serang Raya (Unsera) mengikuti kelas Refleksi Modul Nusantara dengan menyambangi beberapa destinasi di Banten, Sabtu (18/5/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan lokal kepada mahasiswa PMM yang berasal dari berbagai daerah sekaligus mempererat ikatan antarmahasiswa. Petualangan dimulai dari Pelabuhan Karangantu, salah satu pelabuhan tertua di Banten yang pernah menjadi pusat perdagangan penting pada masa Kesultanan Banten. Mahasiswa diajak mengelilingi pelabuhan sambil mendengarkan penjelasan tentang peran historisnya dalam perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Selanjutnya, rombongan menuju Pulau Bintang, sebuah pulau kecil yang menawarkan keindahan alam dan ketenangan. Di sini, mahasiswa menikmati pemandangan laut yang menakjubkan serta belajar tentang ekosistem pulau dan pentingnya menjaga kelestarian alam. “Pulau Bintang indah dan di Palopo tidak ada pulau seperti ini” ujar Mutiara, salah satu mahasiswa PMM. Perjalanan berlanjut ke Vihara Avalokitesvara, salah satu vihara tertua di Banten. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat ajaran Buddha dan sejarah perkembangan agama Buddha di Banten. “Senang banget pertama kali aku ke Vihara, banyak hal unik yang aku temuin disini” tutur Dela, mahasiswa PMM asal Universitas Cokroaminoto Palopo. Tak kalah menarik, kunjungan ke Benteng Speelwijk memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang peninggalan kolonial Belanda di Banten. Benteng yang dibangun pada abad ke-17 ini menjadi saksi bisu dari pertempuran dan dinamika politik pada masa kolonial. Di Museum Banten, mahasiswa mendapatkan gambaran lengkap mengenai sejarah dan budaya Banten melalui berbagai koleksi artefak dan diorama. Museum ini menjadi tempat belajar yang kaya akan informasi tentang perjalanan panjang Banten dari masa ke masa. Destinasi berikutnya adalah Masjid Agung Banten, salah satu masjid tertua dan terpenting di Banten. Mahasiswa diajak untuk mengenal arsitektur khas masjid serta sejarah penyebaran Islam di Banten yang memiliki peran signifikan dalam perkembangan agama di Nusantara. Perjalanan diakhiri dengan kunjungan ke Keraton Surosowan, bekas istana Kesultanan Banten. Di sini, mahasiswa dapat melihat sisa-sisa kejayaan Kesultanan Banten dan belajar tentang sistem pemerintahan serta kehidupan sosial pada masa itu. Program Modul Nusantara ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah dan budaya, tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa melalui refleksi mendalam terhadap setiap destinasi yang dikunjungi. Refleksi dari setiap kunjungan menunjukkan bahwa memahami dan menghargai warisan sejarah adalah langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. (HZ)
Read MoreUniversitas Serang Raya (UNSERA) turut memeriahkan Cilegon Expo 2024 dengan membuka stand selama acara yang berlangsung dari 3 hingga 7 Mei 2024 di Alun-Alun Kota Cilegon. Expo ini diselenggarakan untuk merayakan HUT ke-25 Kota Cilegon dan menampilkan berbagai inovasi dari sektor pendidikan, industri, UMKM, dan layanan publik. Stand UNSERA menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pelajar yang mengunjungi expo. Para pengunjung disambut oleh Duta UNSERA yang memberikan brosur serta informasi lengkap mengenai pendaftaran mahasiswa baru, lokasi kampus, akreditasi, serta fakultas dan jurusan yang tersedia di UNSERA. “Pengunjung stand antusias banget dan aktif bertanya tentang UNSERA,” ujar Gita salah satu Duta Unsera. Partisipasi UNSERA dalam Cilegon Expo 2024 tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan universitas tetapi juga untuk berkontribusi dalam memperkaya pengetahuan masyarakat tentang pendidikan tinggi di wilayah Banten. Acara ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung dan menjadi platform yang efektif untuk menjalin komunikasi langsung antara calon mahasiswa dan universitas. (Z)
Read MoreMahasiswa teknik sipil universitas serang raya berhasil meraih prestasi gemilang dalam Lomba Balsa Bridge Competition tingkat Jawa Barat-Banten yang diselenggarakan di Universitas Islam Syekh Yusuf. Dalam rangka Temu Wicara Regional Wilayah VI yang ke-XVI, tim Teknik Sipil Unsera berhasil menyabet Juara 1 dan 2. Dengan bimbingan Bapak M. Oka Mahendra, S.St., M.T. tim Tesra Adiwilaga berhasil meraih juara 1, sedangkan Juara 2 diraih oleh tim Tesra Abiyaksa. Tim “Tesra Adiwilaga” terdiri dari Sohib Maulana, Andhika Bayu, Nurachman Y.S, Muhamad Wildan, dan Fajar Hadi Saputra. Sedangkan tim “Tesra Abiyaksa” terdiri dari Khrisna Yuwana. M, Siti Nuramaliyah, Jelita Lauren, Putra Permata Raja, dan Andhika Irsyad Ramadhan. Sohib Maulana, salah satu anggota tim Tesra Adiwilaga, menyatakan rasa bangganya atas prestasi ini. “kami dari tim tesra sangat bangga bisa mengharumkan nama unsera di tingkat regional Jabar-Banten, dengan apa yang telah kami dapatkan selama ini semoga dapat selalu membanggakan nama baik kampus.” Ujarnya. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim TESRA (Teknik Sipil Universitas Serang Raya) serta memberikan motivasi. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus menggali potensi dan berprestasi dalam bidang mereka. Balsa Bridge Innovation merupakan salah satu mata lomba yang diadakan dalam acara tersebut. Lomba ini menguji ketahanan terhadap beban prototype jembatan yang dibuat dari kayu balsa. Persiapan untuk lomba ini membutuhkan waktu minimal satu bulan untuk merancang desain rangka prototype jembatan yang sesuai dengan ketentuan perlombaan. Dalam pernyataannya, Sohib Maulana juga menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba, berusaha, berdoa, dan berkarya. Selain itu, Oka Mahendra, selaku dosen pembimbing turut menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas prestasi gemilang yang berhasil diraih. “Saya sangat bangga melihat prestasi yang luar biasa dari kedua tim kami dalam Lomba Balsa Bridge Competition ini. Mereka telah menunjukkan tidak hanya kemampuan teknis yang kuat, tetapi juga semangat kerja tim yang solid dan ketekunan dalam menghadapi setiap tantangan,” Beliau juga menambahkan, “Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi yang mereka tanamkan dalam persiapan serta selama pelaksanaan kompetisi. Saya berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa Teknik Sipil Universitas Serang Raya untuk terus mengembangkan potensi mereka dan mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi di masa depan.” Oka Mahendra menggunakan metode latihan komprehensif, termasuk pembelajaran konseptual dan praktis, seperti pemahaman prinsip struktur dan desain jembatan, praktek membangun model jembatan balsa, dan menggunakan perangkat lunak simulasi. Evaluasi berkala dilakukan untuk memantau kemajuan. Ia terus berinovasi dan meningkatkan metode latihan. Dengan kerja keras anak didiknya, mereka meraih prestasi dalam kompetisi. Ini merupakan bagian dari perjalanan panjang Teknik Sipil Universitas Serang Raya dan diharapkan dapat selalu membanggakan nama baik kampus. (Haf)
Read MoreZakiyatuzzahra Itsnaniah, mahasiswa semester satu program studi Ilmu Komunikasi ini telah mengukir prestasi luar biasa dalam ajang Festival Etnik Model Indonesia 2024. Dirinya mewakili Provinsi Banten berhasil meraih dua penghargaan sekaligus sebagai The Best Performance dan Berbakat pada ajang yang digelar di Gedung Pusat Perfilman H. Usman Ismail Jakarta, 2-4 Februari 2024. Memakai busana rancangan pelatihnya, Zakiya menonjolkan etnik semi budaya daerah yang telah disesuaikan dengan penampilannya yang berhijab. Keunikan etnik budaya dapat terpancar dari tiap detail busana serta hiasan kepala yang dikenakannya. “Saya merasa senang dan nggak pernah nyangka bisa dapat dua penghargaan itu. Saya mengalami banyak kegagalan, tapi saya jadikan sebagai evaluasi. Harus optimis, kegagalan itulah yang membuat kita berhasil. Nikmati prosesnya dan selalu bersyukur karena semua pasti ada jalan dan hikmahnya,” ujarnya. Prestasi yang diraihnya tak lepas dari hasil kerja keras yang tekun. Memasuki dunia modeling sejak Agustus 2023, Zakiya membuktikan keseriusannya dengan terus mengembangkan bakatnya dengan banyak mengikuti lomba. “Saya pertama kali ikut lomba fashion show di Tangerang, ajang Dewi Hijab Pelangi 2023 di 22 Agustus,” jelasnya. Kendati saat ini disibukkan dengan kegiatan perkuliahan dan berorganisasi, Zakiya mengaku dirinya tetap memprioritaskan latihan modelingnya di sanggar tanpa mengabaikan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa. “Fokus latihan di hari Rabu dan Jum’at sore. Saya selalu memprioritaskan latihan saya, tetapi juga harus adil dengan organisasi yang saya ikuti. Kalau waktunya bentrok, saya minta izin. Kegiatan akademik pun tetap saya ikuti dengan baik,” tuturnya. Menurut Zakiya, penting mengenali potensi dalam diri untuk kemudian dikembangkan dengan menciptakan relasi yang bisa membawa potensi itu ke arah yang lebih serius. Selain memperkaya pengalaman, setiap prestasi yang diraih akan sangat membantu ketika akan melamar pekerjaan. “Coba semua hal yang menarik bagi kamu, lalu cari organisasi di luar atau koneksi yang bisa membuat potensi kamu lebih berkelas, misalnya mengikuti lomba yang bisa mengantarkan kamu ke arah yang lebih serius. Dengan adanya sertifikat dari juara lomba yang kamu ikuti, itu bisa menjadi bahan untuk kalian melamar kerja atau untuk menambah pengalaman dan wawasan,” pungkasnya (Z)
Read MoreSerang, 18 Oktober 2023- Universitas Serang Raya (UNSERA) menyelenggarakan seminar nasional tentang kebijakan hukum pemilu. Kegiatan tersebut merupakan agenda dari Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Ilmu Hukum (FISIPKUM) dalam rangka mengkaji kebijakan hukum kePemiluan di Indonesia. Hal tersebut dilakukan mengingat momentum menjelang pesta demokrasi dalam bingkai pemilihan umum yang diselenggarakan 5 tahunan. Selain itu, oleh ketua panitia seminar nasional Rachmi Yulianti, tema tentang “mengoptimalkan kebijakan hukum pemilu untuk tata kelola yang lebih baik” sebagai perwujudan materi-materi perkuliahan yang selaras dengan kerangka kepemiluan seperti mata kuliah kebijakan publik, komunikasi politik, dan hukum pemilu yang ada dalam kurikulum di lingkungan FISIPKUM Unsera. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi dan akademisi, dimana dari kalangan praktisi menghadirkan langsung Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten dan Ketua Badan Pengawa Pemilihan Umum (BAWASLU) Provinsi Banten yaitu Aas Satibi Harsa dan Ali Faisal. Hal tersebut diharakap dapat memberikan pemahaman secara langsung pada peserta seminar, khususnya mahasiswa terkait praktik penyelenggaraan pemilu. Selain dari kalangan praktisi juga dihadirkan narasumber dari akademisi yaitu Dekan FISIPKUM Dr. Delly Maulana, M.PA dan Guru Besar Hukum Muhammadiyah Jakarta Prof. Dr. Ibnu Sina Chandranegara, S.H. Dalam sambutan Dekan FISIPKUM yang disampaikan oleh Wakil Dekan Dr. Rahmi Mulyasih, bahwa pemilu sebagai pesta demokrasi rakyat harus diselenggarakan dengan baik jangan sampai pesta rakyat ini justru menjadi pesta elit partai. Untuk itu, seminar ini mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk bersama-sama memahami tentang kebijakan hukum dan tata kelola pemilu yang baik. Wakil Rektor Unsera Dr. Denny Kurnia, M.M juga memberikan pandangan yang sama bahwa kegiatan seminar nasionak tentang pemilu ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, terlebih beberapa saat lagi kita akan disuguhkan proses pemilu di tahun 2024. Oleh karena itu, diharapkan dari seminar ini akan dapat memberikan kemanfaatan khususnya bagi mahasiswa FISIPKUM Unsera memahami secara cermat tentang kebijakan-kebijakan hukum pemilu, bahwa menurutnya hukum itu harus ditegakkan bukan sekedar diadakan. Dalam kesempatan ini Aas Satibi selaku Anggota KPU Provinsi Banten menjelaskan soal elemen-elemen pemilu yang meliputi regulasi, penyelenggara, peserta, dan pemilih. Sesuai dengan bidangnya yaitu bagian sosialisasi dan advokasi pemilih beliau menjelaskan pentingnya memahami proses dan praktik pemilihan umum. Terutama bagi kelompok-kelompok milenial atau Gen-Z yang baru akan menggunakan hak pilihnya, diharapkan kelompok-kelompok ini memahami soal-soal pemilu dan dapat menggunakan hak pilih. Berdasarkan data yang dihimpun oleh KPU bahwa Gen-Z dalam pemilu 2024 nanti lebih kurang sekitar 21% pemilih dan kelompok milenial mencapai 40% pemilih. Artinya kelompok-kelompk tersebut perlu mendapatkan edukasi baik melalui sosialisasi maupun edukasi melalui seminar-seminar di kampus. Menurut Aas Satibi, kini perguruan tinggi berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi dan Peraturan KPU yang sedang disesuaikan telah membolehkan adanya kampanye di lingkungan pendidikan dimana sebelumnya dilarang. Hal tersebut didasarkan pada data dan fakta bahwa hampir sebagian pemilih berada pada fase pendidikan tinggi. Pada akhir pemaparannya disampaikan bahwa KPU Provinsi Banten terbuka untuk mahasiswa-mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang pemilu, khususnya mahasiswa semester akhir yang akan menyusun skripsi atau tugas akhir. Ketua Bawaslu Provinsi Banten, Ali Faisal menjelaskan soal hukum pemilu memang harus diperbaiki dari waktu ke waktu. Namun demikian, hukum merupakan suatu kepastian, khususnya hukum pemilu atau Undang-Undang pemilu sebagai dasar dari penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Setiap aturan mesti ada kekuarangan, sehingga perlu diperbaiki bahkan pada saat proses berlangsung bukan sebelum atau sesudahnya bagi penyelenggara seperti KPU harus berkejar-kejaran antara perubahan kebijakan hukumnya. Bawaslu lahir dari upaya untuk menyelesaikan masalah proses persoalan-persoalan pemilu, salah satu contoh terkahir adalah tentang partai ummat sebagai salah satu persoalan yang diselesaikan oleh Bawaslu. hal tersebut menunjukkan bahwa Bawaslu hadir untuk menegakkan hukum dalam sengketa proses pemilu. Ada tahapan-tahapan pemilu 2024 sampai 15 tahapan yang harus dikawal oleh Bawaslu sampai dengan selesainya proses pemilu 2024. Namun demikian, secara umum bahwa peran Bawaslu dalam penegakkan hukum pemilu meliputi pelanggaran pemilu, sengketa proses pemilu, dan tindak pidana pemilu yang bersama-sama dilaksakan dalam bingkai penegakkan hukum pemilu (GAKKUMDU). Pada akhir pemaparannya disampaikan agar Bawaslu dijadikan mitra oleh semua pihak, mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama menjada pemilu yang bersih dan demokratis. Jika ada pelanggaran-pelanggaran pemilu, silahkan dilaporkan pada Bawaslu. Bawaslu juga mengundang dan mengajak mahasiswa yang ingin melakukan riset tentang peran dan tugas bawaslu disilahkan untuk berkolaborasi dengan bawaslu provinsi banten. Narasumber dari kalangan akademisi juga menyampaikan berbagai pemikirannya, terutama soal substansi hukum pemilu dan kebijakan perumusan hukum kepemiluan. Prof. Ibnu Sina Chandranegara mengkritik hukum pemilu di Indonesia dimana dalam pemaparannya menyampaikan bahwa hukum pemilu di indoensia itu “minim substansi, surplus formalitas”. Dijelaskan oleh beliau bahwa substansi hukum pemilu masih jauh dari esensi pemilu, bahwa pada praktinya kita masih berada pada tataran equal vote dan bukan equal voice. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kenyataannya pemilih hanya menikmati kedaulatan tidak sampai 5 menit di dalam bilik suara sedangkan suara setelahnya belum tentu dirasakan. Selanjutnya Dekan FISIPKUM menguraikan soal pentingnya edukasi politik bagi masyarakat, terutama pada kebijakan-kebijakan pemerintah. Kemudian pentingnya sosialisasi dari penyelenggara negara dan stakeholder-stakeholder agar dapat menciptakan proses pemilu yang transparan dan akuntabel.
Read More