Semester Pendek, Banyak Untungnya atau Ruginya?


UNSERA

Hallo serapeeps!

Kamu mungkin sering mendengar istilah semester pendek. Apakah memungkinkan untuk lulus lebih cepat? Bagaimana caranya? Jika pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan keinginanmu, check this out!

Semester pendek, sesuai dengan namanya, dirancang untuk mengurangi durasi kuliah. Biasanya satu semester berlangsung selama 6 bulan, tetapi semester pendek lebih singkat. Penting untuk diingat bahwa tidak semua perguruan tinggi menyelenggarakan opsi ini. Setiap perguruan tinggi memiliki kebijakan sendiri, termasuk dalam hal durasi.

Namun yang pasti, semester pendek atau sering disingkat SP, membuat jedah di antara semester genap dan ganjil setiap tahunnya. Ini memungkinkan mahasiswa menjalani masa kuliah selama sekitar dua atau tiga bulan saja.

Pertanyaannya sekarang, apa tujuan SP ini? Mengapa mahasiswa dianggap beruntung jika bisa mengambil SP? Apakah tidak sebaliknya, karena kita kehilangan kesempatan liburan selama dua atau tiga bulan? Jawabannya tergantung pada sudut pandang masing-masing. Pada dasarnya, SP memiliki keuntungan dan kerugian. Apa saja?

Kesempatan memperbaiki nilai menjadi keuntungan tersendiri dalam mengambil SP. Bagi yang mendapat nilai C atau D dalam beberapa mata kuliah, kamu bisa mengambil ulang untuk memperbaiki nilai melalui SP. Ini dapat membantu meningkatkan nilai keseluruhan. Namun demikian, ada juga kerugian dari semester pendek:

  1. Jadwal yang padat

Liburan semester biasanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bersantai setelah menjalani semester yang intensif. Mengambil SP berarti kamu melewatkan kesempatan ini dan jadwal kuliahmu terasa lebih padat.

  1. Kualitas pembelajaran kurang optimal

Durasi kuliah 6 bulan dan 3 bulan tentu berbeda dalam hal materi dan pemahaman. Dengan waktu yang lebih singkat, ada kemungkinan materi yang diterima tidak sepenuhnya optimal.

  1. Biaya tambahan

Salah satu kerugian lainnya adalah biaya tambahan. Mengikuti SP tentunya membutuhkan biaya tertentu kepada pihak penyelenggara. Selain itu, jumlah SKS yang dapat diambil terbatas, biasanya hanya 6 SKS atau dua mata kuliah.

Walaupun ada kerugian, keuntungan yang diperoleh sebanding. Inilah mengapa banyak orang tertarik dengan SP. Namun, tidak semua orang dapat mengikuti SP. Ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti nilai akademik. Mahasiswa yang ingin memperbaiki nilai biasanya dibatasi pada yang mendapat nilai C, D, dan E.

So, bagaimana pendapatmu genk? Semester pendek, banyak untungnya atau malah ruginya?